tag:blogger.com,1999:blog-8558375130088048822024-03-06T13:00:51.197+08:00Dunia Menuju KhilafahAgussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.comBlogger502125tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-71939399899547033482024-01-18T16:29:00.004+08:002024-01-18T16:29:27.885+08:00Kekuatan Negara Kaum Muslimin lebih Unggul !<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib1CILaonXUaA9PWNYSZkGIVvXwwN7XQ7n3jM2OTUEpJ1s5rXIp7p7s060NHS1i2Xr93vOPbqqPz4Ng-ygl1yxULdiC7xhh4fBKuGvJtgEbXw1iMdybnRiwGCyJ7LdvCEk8SZ0xewpG3_FhVVl-cwRRnAMEkYermuSmdso6HwJmsK03hRu7tNsOL88dssd/s1141/IMG_20240118_162735.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1141" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib1CILaonXUaA9PWNYSZkGIVvXwwN7XQ7n3jM2OTUEpJ1s5rXIp7p7s060NHS1i2Xr93vOPbqqPz4Ng-ygl1yxULdiC7xhh4fBKuGvJtgEbXw1iMdybnRiwGCyJ7LdvCEk8SZ0xewpG3_FhVVl-cwRRnAMEkYermuSmdso6HwJmsK03hRu7tNsOL88dssd/w379-h400/IMG_20240118_162735.jpg" width="379" /></a></div><br /><p><br /></p><p>https<a href="https://vt.tiktok.com/ZSNENrTqC/">://vt.tiktok.com/ZSNENrTqC/</a></p><p>Berdasarkan situs Global Firepower, Pakistan, misalnya, berada di urutan ke-7 di dunia untuk kekuatan militernya. Pakistan memiliki 654 ribu personel militer yang dilengkapi 363 pesawat tempur, 58 helikopter serang, 3.742 tank, 6 kapal fregat, 2 kapal korvet, 9 kapal selam dan ribuan artileri.</p><p>Berikutnya, ada Turki di urutan ke-11. Negara yang kini dipimpin Recep Tayyip Erdogan itu memiliki tentara militer mencapai 425 ribu personel. Militer Turki didukung dengan 2.229 tank, 3.140 artileri, 205 jet tempur, 110 helikopter serang, 16 kapal fregat, 9 kapal korvet dan 12 kapal selam.</p><p>Selanjutnya, dalam peringkat kekuatan militer versi Global Firepower, Indonesia menduduki urutan ke-13. Indonesia disebut memiliki sekitar 400 ribu personel militer yang aktif, 314 tank dan 567 artileri, 41 jet tempur dan 15 helikopter serang, sekitar 10 kapal fregat, 21 kapal korvet dan 4 kapal selam.</p><p>Di bawah Indonesia, ada Mesir yang berada di posisi ke-14. Mesir memiliki 440 ribu personel militer, 4.664 tank dan 3.78 artileri, 254 pesawat tempur dan 92 helikopter serang, 7 kapal korvet, 13 kapal fregat dan 8 kapal selam.</p><p>Negara Muslim peringkat berikutnya adalah Iran. Iran ada di posisi ke-17. Militer Iran memiliki sekitar 575 ribu personel, 4.000 tank dan 2.600 artileri, 196 jet tempur dan 12 helikopter serang, 3 kapal korvet, 7 kapal fregat dan 19 kapal selam.</p><p>Yang menarik, kekuatan Israel sendiri hanya menempati urutan ke-18 dari 145 negara di dunia (Cnnindonesia.com, 4/12/2023).</p><p>Sumber: Buletin Kaffah No. 327 (30 Jumada al-Akhirah 1445 H/12 Januari 2024 M)</p><p>Follow dan Support akun Dayeuh Bandung untuk mendapatkan informasi menarik lainnya!</p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-70666889924100409342024-01-06T09:01:00.001+08:002024-01-06T09:01:06.254+08:00 2024 TAHUNNYA KEBANGKITAN ISLAM.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBDeRxK6d8POgx5beNSbARugsi2Vb-5UMCkZQrmdlqFcuUk5IN_ovXx4Y1zC9C2tcZsgzjBzVcQq9SDMBxzFACx8Mfm8HhunPachs-2nATGOtWlsZyvUo8uqkCn6nF8kUx81hvgUAGQsd-iSJD93bXH4ecJ6Ur3RUZyrCcZY9vq-_5uKYoDU_9E10T4rc/s720/IMG-20240106-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBDeRxK6d8POgx5beNSbARugsi2Vb-5UMCkZQrmdlqFcuUk5IN_ovXx4Y1zC9C2tcZsgzjBzVcQq9SDMBxzFACx8Mfm8HhunPachs-2nATGOtWlsZyvUo8uqkCn6nF8kUx81hvgUAGQsd-iSJD93bXH4ecJ6Ur3RUZyrCcZY9vq-_5uKYoDU_9E10T4rc/w400-h400/IMG-20240106-WA0003.jpg" width="400" /></a></div><p><br /></p><p>1924 adalah tahun keruntuhan Khilafah,</p><p>Dan sekarang sdh th 2024, artinya sdh genap 100th umat islam hidup tanpa Khilafah.</p><p>Kehidupan umat islam tanpa khilafah membuat umat islam terpecah belah dengan Nation State atau Nasionalisme.</p><p>Kehidup umat islam tanpa Khilafah membuatnya tertindas, terjajah, terpuruk hingga menjadi umat yang paling memprihatinkan.</p><p>Kehidupan umat islam tanpa khilafah membuat umat islam mengalami kemunduran dari posisinya menjadi umat terbaik, umat yg menjadi Rujukan,umat yang memimpin dunia.</p><p>Dengan segala problem yang menimpa umat hampir diseluruh aspek kehidupan, hingga bingung bagaimana cara keluar dari segala problem.</p><p>Maka kebangkitan itu bukanlah sesuatu yg mustahil, jika umat benar2 sadar akan posisinya,</p><p>Dan tentulah kebangkitan itu wajib dengan cara yang benar.</p><p>Dan cara yang benar itu pasti harus mengambil Thoriqoh Rosulullah, meneladani Rosul saw bagaimana untuk mendapatkan Nasrullah.</p><p>Hanya dengan mengambil Thoriqoh dakwah Rosul saw lah jalan satu2nya untuk bisa umat islam ini bangkit dari keterpurukan sehingga mendapatkan kemenangan.</p><p>Dan Insya Allah tahun 2024 adalah momen kebangkitan islam, untuk itu maka segenap umat islam wajib bersatu dan bersama sama saling menguatkan dalam dakwah menegakan khilafah.</p><p>Dengan begitulah kebangkitan islam dengan tegaknya kembali Khilafah Rosyidah jilid II akan segera terwujud di tahun 2024 ini.</p><p>Dari Hudzaifah bin Al Yaman RA, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :</p><p style="text-align: right;">تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها ثم تكون خلافة على منهاج النبوة فتكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها إذا شاء الله أن يرفعها ثم تكون ملكا عاضا فيكون ما شاء الله أن يكون ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها ثم تكون ملكا جبرية فتكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ثم سكت</p><p>Adalah Kenabian (nubuwwah) itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Kekuasaan yang menggigit (Mulkan ‘Aadhdhon), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Kekuasaan yang memaksa (diktator) (Mulkan Jabariyah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak Kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.</p><p>Sekali kali mari kita bersungguh2 menyongsong kebangkitan islam ini dalam Naungan Khilafah Rosyidah alamin hajjin Nubuwwah.</p><p><br /></p><p>#YukSegeraHijarh</p><p>#2024tegaknyaKhilafah</p><p>#UesAbuNajmi</p>Agussalim S Pdhttp://www.blogger.com/profile/03581622329029292863noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-3381219023106020832023-10-06T16:39:00.007+08:002023-10-06T16:39:47.850+08:00HIDUP RAKYAT MAKIN BERAT, PENGUASA WAJIB BERTANGGUNG JAWAB<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4r-qleNpv7U2EUF0wcQUHuoBeBbHitAdcKXWC4UeGCA4np_aRqCU7798k0iChrzle5UcZShW-R1MjX95Pk9rHKK_Dw4L4GvAOsfGGjAJdJTr2Qfu5II1axOGhNrQ_V-iKwuOJ6nRm8UqCzuPKlbSkqrq3d2WxKm8sIzWGBqmWuvNd-G9p7Su2BIUsY9Ji/s720/IMG-20231006-WA0009.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4r-qleNpv7U2EUF0wcQUHuoBeBbHitAdcKXWC4UeGCA4np_aRqCU7798k0iChrzle5UcZShW-R1MjX95Pk9rHKK_Dw4L4GvAOsfGGjAJdJTr2Qfu5II1axOGhNrQ_V-iKwuOJ6nRm8UqCzuPKlbSkqrq3d2WxKm8sIzWGBqmWuvNd-G9p7Su2BIUsY9Ji/w400-h400/IMG-20231006-WA0009.jpg" width="400" /></a></div><p>Buletin Kaffah Edisi 313 (20 Rabiul Awwal 1445 H/6 Oktober 2023 M)</p><p>Akhir September lalu seorang pria disabilitas di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri meninggal usai ditemukan kritis karena tak makan selama tiga hari. Lebih memilukan lagi, pria penyandang disabilitas ini ditemukan tergeletak di rumahnya, bersama jasad sang ibu yang diprakirakan meninggal sejak tiga hari sebelumnya. </p><p>Di Dusun Dawung Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, seorang ibu dan dua anaknya yang juga disabilitas hidup dalam kemiskinan. Mereka makan hanya mengandalkan pemberian tetangga. Kadang makan, kadang tidak. Tinggal di rumah yang hampir roboh. Keluarga malang ini bahkan tak tersentuh bantuan Pemerintah karena belum punya e-KTP sebagai syarat.</p><p>Makin Terbebani</p><p>Dua kejadian di atas adalah sekelumit derita rakyat yang terjadi di tanah air. Masih banyak lagi jumlah warga miskin yang makin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Menurut data BPS, jumlah warga miskin di Indonesia pada bulan Maret 2023 mencapai 25,90 juta orang. Pemerintah menetapkan bahwa pengeluaran masyarakat kurang dari Rp 17.851 per hari masuk kategori miskin atau di bawah garis kemiskinan. Namun, jika menggunakan ukuran Bank Dunia yang menetapkan warga dengan penghasilan di bawah US$ 2,15 per hari (sekitar Rp 33 ribu) terkategori miskin, maka jumlah warga miskin di Indonesia bisa mencapai 110 juta orang, alias 40% dari jumlah penduduk.</p><p>Melihat naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, kelihatannya angka kemiskinan versi Bank Dunia lebih riil. Meroketnya harga beras membuat warga di sejumlah daerah mencampur nasi dengan singkong untuk menyiasati makan sehari-hari. Bukan hanya beras. Sejumlah harga kebutuhan pokok lain seperti gula, telur, daging ayam juga naik. Para petani juga makin kesusahan karena sudah tidak ada lagi subsidi pupuk.</p><p>Untuk mendapatkan pekerjaan pun bukan hal yang mudah. Menurut Wapres, 14 dari 100 anak muda Indonesia tidak terserap lapangan kerja. Total jumlah pengangguran pada tahun 2023 ada 7,9 juta jiwa. Tentu saja ini menjadi tambahan beban kehidupan masyarakat.</p><p>Krisis ekonomi ini makin terasa dengan banyaknya keluhan para pedagang akan sepinya pembeli. Sudah beberapa tahun belakangan sejumlah mal tutup bahkan diobral karena makin sepi pengunjung. Para produsen dan pedagang juga menjerit karena membanjirnya barang-barang impor dari Cina yang harganya jauh lebih murah; apalagi yang dijual lewat e-commerce cross border, perdagangan online.</p><p>Namun, seperti menutup mata dari beban rakyat, Pemerintah tetap ngotot melanjutkan sejumlah proyek raksasa; pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Padahal dua megaproyek tersebut menggerogoti APBN. Di sisi lain masih ada puluhan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mangkrak. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto angkat suara perihal 58 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mangkrak. Totalnya bernilai 420 triliun rupiah.</p><p>Bukannya meringankan beban pengeluaran warga, Pemerintah malah membuat keputusan menaikkan harga BBM seperti Pertamax, Pertamax Dex, Pertamax Turbo. Sebelumnya, Pemerintah juga telah menaikkan tarif sejumlah ruas tol. Kenaikan-kenaikan ini otomatis akan mendorong kenaikan barang dan jasa, menyebabkan menurunnya daya beli dan inflasi. Lagi-lagi rakyat pun semakin terjepit.</p><p>Islam dan Jaminan Kehidupan</p><p>Derita umat hari ini adalah hasil kebatilan sistem kapitalisme yang diterapkan penguasa. Dimana negara hanya berperan sebagai regulator. Negara tidak turut mengatur dan menjamin kehidupan warga. Rakyat dibiarkan berjuang sendiri dengan prinsip survival of the fittest. Siapa yang kuat, dia yang bertahan. Akibatnya, kemiskinan dan penderitaan semakin meruyak. Kesenjangan sosial semakin lebar menganga; ada 1% orang Indonesia yang jumlah kekayaannya sama dengan 46,6% total kekayaan seluruh penduduk Indonesia.</p><p>Karena itu saatnya umat menerapkan syariah Islam. Sebabnya, ini adalah tuntutan keimanan. Bukankah orang yang mengaku beriman harus taat pada hukum-hukum Allah? Apalagi syariah Islam berisi aturan yang memberikan jaminan kehidupan masyarakat. Ada sejumlah hukum Islam yang jika diterapkan akan menjaga pemenuhan kebutuhan tiap individu. Pertama: Islam mewajibkan setiap Muslim (pria) menjamin kebutuhan dirinya dan keluarganya. Rasulullah saw. bersabda:</p><p>ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا ، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ شَيْءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا ، بَيْنَ يَدَيْكَ ، وَعَنْ يَمِينِكَ ، وَعَنْ شِمَالِكَ</p><p>Mulailah dari dirimu sendiri. Sedekahkanlah untuk dirimu. Selebihnya dari itu untuk keluargamu (anak dan istrimu). Selebihnya lagi dari itu untuk kerabat dekatmu. Selebihnya lagi dari itu untuk tujuan ini dan itu yang ada di hadapanmu, yang ada di kanan dan kirimu (HR Muslim).</p><p>Para suami/ayah telah diwajibkan Allah SWT untuk menjamin kebutuhan sandang, pangan dan tempat tinggal untuk keluarga mereka (lihat QS 2: 233 dan QS 65: 6). Nabi saw. menegur orang yang mengabaikan kewajiban nafkah untuk orang-orang yang wajib dia tanggung:</p><p>كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوتَهُ</p><p>Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa ketika dia menahan nafkah dari orang yang menjadi tanggungannya (HR Muslim).</p><p>Oleh karena itu kaum lelaki yang bermalas-malasan, tidak mau menafkahi dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya, akan dikenai sanksi. Mereka akan dipaksa untuk mencari nafkah. Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. pernah menegur dengan keras orang-orang yang duduk-duduk di masjid untuk beribadah, sementara orang-orang telah bertebaran mencari nafkah. </p><p>Kedua: Islam mewajibkan ihtimâm (kepedulian) kepada sesama Muslim, termasuk memenuhi hajat kaum dhuafa, khususnya orang-orang terdekat dan tetangga mereka. Rasulullah saw. bersabda:</p><p>لَيْسَ الْـمُؤْمِنُ الَّذيْ يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إلَى جَنْبِهِ</p><p>Bukan Mukmin orang yang kenyang perutnya, sedangkan tetangga sebelahnya kelaparan (HR al-Baihaqi).</p><p>Ketiga: Bagian terpenting dalam jaminan kebutuhan hidup adalah peran negara. Para ulama bersepakat bahwa kehadiran Negara (Khilafah) salah satunya adalah untuk mengatur urusan umat. Imam Al-Mawardi dalam kitabnya Al-Ahkâm As-Sulthâniyyah menyebutkan bahwa tujuan adanya Khilafah adalah untuk menjaga kepentingan agama dan pengaturan dunia. Baginda Nabi saw. bersabda:</p><p>الإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ</p><p>Imam/Khalifah itu laksana penggembala dan dia bertanggung jawab terhadap gembalaannya (HR al-Bukhari dan Muslim).</p><p>Imam Hasan al-Bashri pernah memberikan nasihat pada Khalifah Umar bin Abdul Aziz tentang gambaran pemimpin yang adil, “Wahai Amirul Mukminin, pemimpin yang adil itu seperti seorang gembala yang memiliki belas kasihan terhadap untanya, berkawan dengannya, yang mencarikan untuknya padang rumput terbaik, melindunginya dari tempat makan yang berbahaya, melindunginya dari hewan buas, dan menempatkannya dari gangguan cuaca panas dan dingin.”</p><p>Kewajiban mengurus umat telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dengan harta yang diperoleh negara pada saat itu. Beliau memberikan jaminan hidup untuk ahlus-suffah yang tinggal di Masjid Nabawi. Beliau juga menjadikan dirinya sebagai penjamin bagi Mukmin yang meninggal, sedangkan ia memiliki utang atau tanggungan keluarga.</p><p>Syariah ini diteruskan oleh Khulafaur-Rasyidin. Khalifah Umar bin al-Khaththab ra., misalnya, pernah membangun dar ad-daqîq sebagai rumah singgah untuk para musafir. Di sana mereka boleh makan dan beristirahat. Beliau pun menyediakan pendidikan untuk kaum Muslim dan memberikan gaji yang layak untuk para pengajar. Khalifah Umar ra. juga memberikan insentif untuk anak-anak. Khalifah berikutnya, Utsman bin Affan ra., memberikan insentif 1 dirham setiap hari untuk kaum Muslim selama Ramadhan. </p><p>Para khalifah dari Bani Umayah juga melanjutkan kewajiban mengurus umat seperti membangun rumah sakit-rumah sakit, termasuk rumah sakit khusus untuk penderita kusta, secara gratis. Ini adalah rumah sakit pertama untuk penderita kusta dalam sejarah dunia. Mereka juga mendirikan rumah-rumah panti jompo, juga rumah-rumah untuk orang-orang yang tersesat. Mereka pun melakukan pelunasan utang warga yang dililit utang, melakukan pembebasan tawanan Muslim, serta subsidi nikah. Pada periode 120-126 H, Kekhilafahan Umayah menganggarkan dana sebanyak 10 ribu dirham untuk penanganan bencana dan pemerdekaan budak.</p><p>Sebaliknya, Islam mengancam para penguasa yang menelantarkan kebutuhan rakyat, apalagi menghalangi hak-hak mereka. Sabda Rasulullah saw.:</p><p>مَا مِنْ إِمَامٍ يُغْلِقُ بَابَهُ دُونَ ذَوِي الْحَاجَةِ وَالْخَلَّةِ وَالْمَسْكَنَةِ إِلَّا أَغْلَقَ اللَّهُ أَبْوَابَ السَّمَاءِ دُونَ خَلَّتِهِ وَحَاجَتِهِ وَمَسْكَنَتِهِ</p><p>Tidak seorang pemimpin pun yang menutup pintunya dari orang yang membutuhkan, orang yang kekurangan dan orang miskin, kecuali Allah akan menutup pintu langit dari kekurangan, kebutuhan dan kemiskinannya (HR at-Tirmidzi).</p><p>Namun, sadarkah kita, bahwa pemimpin yang adil yang bekerja keras untuk menjamin kehidupan warganya hanya terwujud jika umat ini menerapkan syariah Islam dalam naungan Khilafah? Selain itu tidak mungkin terjadi.</p><p>---*---</p><p>Hikmah:</p><p>Imam Hasan al-Bashri menulis surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz:</p><p>والإمام العدل يا أمير المؤمنين كالأم الشفيقة البرة الرفيقة بولدها، حملته كرهًا، ووضعته كرهًا، وربته طفلاً تسهر بسهره، وتسكن بسكونه</p><p>“Pemimpin yang adil, wahai Amirul Mukminin, adalah seperti ibu yang penyayang, yang amat penuh perhatian terhadap anaknya, yang membawanya saat hamil meskipun dalam keadaan sulit, melahirkannya dalam keadaan sulit, mendidiknya saat ia masih kecil, menjaganya pada waktu malam ketika anaknya sakit, yang merasa tenang dengan tenangnya anaknya.” (Abu Amr Ahmad bin Muhammad, Al-'Aqd al-Farîd, 1/10).</p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-35871213457459040152023-05-15T19:32:00.001+08:002023-05-15T19:32:04.046+08:00Islam Tidak Boleh Jadi Alat Komoditas Politik!<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKHerpnf5YIqcj3C-JJyaNJvu_DCxCJrpEAXafOkz4YsQ7whJKHQZ1M6pEa8uMbvAbfFqsbe0333-LJDBaxdTr-fhWUgWsIw6DSfaly5FEumgk4b03tD1jMvgmwaaB0AjS6LpLNu0SNMh-xLi9HisjUQ2zKipAYgcdzWDobBwR0Hf3cd7_m7OLPcoe/s355/UIY1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="265" data-original-width="355" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKHerpnf5YIqcj3C-JJyaNJvu_DCxCJrpEAXafOkz4YsQ7whJKHQZ1M6pEa8uMbvAbfFqsbe0333-LJDBaxdTr-fhWUgWsIw6DSfaly5FEumgk4b03tD1jMvgmwaaB0AjS6LpLNu0SNMh-xLi9HisjUQ2zKipAYgcdzWDobBwR0Hf3cd7_m7OLPcoe/w400-h299/UIY1.png" width="400" /></a></div><br /><p></p><p><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Roboto; font-size: 14px;">Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyatakan Islam tidak boleh menjadi alat komoditas politik.</span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto; font-size: 14px; line-height: 28px; margin: 10px 0px 12px;">“Kita memang tidak setuju dengan politisasi Islam. Mengapa? Karena Islam itu agama yang tidak boleh dijadikan sebagai alat atau komoditas politik,” ungkapnya dalam program <em style="box-sizing: border-box;">Prespektif: Lagi!! Kampanye Tolak Politik Identitas, Khilafah, Radikalisme, Intoleransi, dan Terorisme??!!</em> di kanal <em style="box-sizing: border-box;">YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data</em>, Senin (8/5/2023).</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto; font-size: 14px; line-height: 28px; margin: 10px 0px 12px;">Jadi, sarannya, kalau ingin menampakkan diri sebagai seorang Muslim itu bagus. Tapi, jangan sampai menampakkan diri sebagai seorang Muslim, pakai kopiah, pakai kerudung, sekadar menggunakan itu semua untuk kepentingan politik, politik kekuasaan. Setelah berkuasa pun, sama sekali tidak peduli Islam.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto; font-size: 14px; line-height: 28px; margin: 10px 0px 12px;">“Persoalannya kan di situ, karenanya, maka kita itu menyerukan Islam bersatu dengan politik,” ujarnya.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto; font-size: 14px; line-height: 28px; margin: 10px 0px 12px;">Sebab, menurutnya, politik hari ini itu sudah berkembang liar. Politik ini, hari ini itu telah menjadi politik transaksional, politik material, yang sama sekali tidak mengindahkan apa yang disebut dengan etika, peraturan, perundang-undangan, kedaulatan, prinsip hukum, dan segala macam tidak diindahkan.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto; font-size: 14px; line-height: 28px; margin: 10px 0px 12px;">Ia pun mengungkapkan bukti ketika ada aturan yang bertentangan dengan kepentingan politik, maka aturannya diganti. Bukan kepentingannya yang disesuaikan mengikuti aturan.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto; font-size: 14px; line-height: 28px; margin: 10px 0px 12px;">“Contohnya yang paling nyata kasus rektor UI yang merangkap komisaris itu. <em style="box-sizing: border-box;">Kan</em> nggak boleh dia merangkap komisaris. Lalu apa yang dilakukan, bukannya dia dicopot komisarisnya, aturannya diganti untuk memudahkan dia menjadi komisaris,” pungkasnya.</p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-60813000325122784822022-12-23T20:06:00.001+08:002022-12-23T20:06:08.557+08:00Outlook Indonesia, Menjadi Negara Berdaulat dan Sejahtera <p> </p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNbgZ68Rp1FPJIqAwDk6F3eiS5WDbTTMfxYZeh_cDL3_gPjA9QZFUXcZo0oeT_1m9L53Gt71lypT1QRYXcBT8jDWLZdkT_qotf5nij5scJUgSGcBcYnqHepNMj9IarDPkkJZOv7z62uhpbeXeCz2BvfBeMlbk9L4YUQJPqmZFVbYPsxq9YVNwEb2OdAQ/s945/IMG-20221223-WA0030.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="945" data-original-width="945" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNbgZ68Rp1FPJIqAwDk6F3eiS5WDbTTMfxYZeh_cDL3_gPjA9QZFUXcZo0oeT_1m9L53Gt71lypT1QRYXcBT8jDWLZdkT_qotf5nij5scJUgSGcBcYnqHepNMj9IarDPkkJZOv7z62uhpbeXeCz2BvfBeMlbk9L4YUQJPqmZFVbYPsxq9YVNwEb2OdAQ/w400-h400/IMG-20221223-WA0030.jpg" width="400" /></a></div><br /><p><br /></p><p>FGD FORDOK #35: _*Outlook Indonesia, Menjadi Negara Berdaulat dan Sejahtera ?*_</p><p>Sabtu, 24 Desember 2022, </p><p>Jam. 08.30 – 11.30 WIB</p><p><br /></p><p>*Narasumber:*</p><p>1. Assoc Prof. Dr. Fahmy Lukman, M.Hum</p><p>2. Dr. M Riyan, M.Ag.</p><p>3. Prof. Dr. H. Syahidin, M.Pd</p><p>4. Dr. Hady Sutjipto, SE, M.Si</p><p>5. Prof. Dr. Suteki S.H. M.Hum</p><p>6. Prof. Muh. Basyuni, PhD.</p><p>7. Dr. Ahmad Sastra, MM.</p><p><br /></p><p>Link YouTube.</p><p><a href="https://youtu.be/kDiE-V5dW34">https://youtu.be/kDiE-V5dW34</a> </p><p><br /></p><p>Bergabung ke Zoom</p><p><a href="https://telkomsel.zoom.us/j/96841278020?pwd=UWFnWlY0aHkvU3Nsdi9MUjY2R1kvQT09">https://telkomsel.zoom.us/j/96841278020?pwd=UWFnWlY0aHkvU3Nsdi9MUjY2R1kvQT09</a></p><p><br /></p><p>ID Rapat: 968 4127 8020</p><p>Passcode: FORDOK#35</p><p><br /></p><p>Ketua FDMPB</p><p>Dr. Ahmad Sastra, MM</p>Agussalim S Pdhttp://www.blogger.com/profile/03581622329029292863noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-11306622512693634682022-08-20T09:06:00.004+08:002022-08-20T09:06:35.899+08:00MERDEKA: MENGHAMBA HANYA KEPADA ALLAH SWT <p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPnyqFt5zIXKw_RY8pNnxmSE4gvlhuU5m1ZtDULUVjKL5QNU4dfE3LaP6yYbGZCY1SHIMffSbJRjfCwPJACIJmF7fJxiom7iIjvDq5-vobWZC6tafkMQvrtlO-gq7i_rFOAhIE4GBw4L56ptIeR_8Z2Cj4dfm6gwZSgRPqF4_b0wLB-vIqwA4b9iPHgA/s843/merdeka.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="843" data-original-width="843" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPnyqFt5zIXKw_RY8pNnxmSE4gvlhuU5m1ZtDULUVjKL5QNU4dfE3LaP6yYbGZCY1SHIMffSbJRjfCwPJACIJmF7fJxiom7iIjvDq5-vobWZC6tafkMQvrtlO-gq7i_rFOAhIE4GBw4L56ptIeR_8Z2Cj4dfm6gwZSgRPqF4_b0wLB-vIqwA4b9iPHgA/w400-h400/merdeka.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Buletin Kaffah No. 256 (21 Muharram 1444 H/19 Agustus 2022 M)</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Negeri ini baru saja merayakan Hari Kemerdekaannya yang ke-77 tahun. Bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat ini patut dilakukan setiap Muslim. Negeri ini telah merdeka dari penjajahan secara fisik atau militer. </div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><a style="color: #385898; cursor: pointer; font-family: inherit;" tabindex="-1"></a></span>Bersyukur atas kemerdekaan tentu bukan dengan sekadar memuji kebesaran Allah SWT secara lisan, tetapi dengan menggunakan nikmat kemerdekaan ini untuk mewujudkan ketaatan pada perintah dan larangan-Nya.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sayang, dengan bercermin pada perjalanan bangsa ini hingga hari ini, kemerdekaan justru dimaknai dengan kebebasan, termasuk bebas dari aturan-aturan Allah Sang Maha Pemberi nikmat. Bahkan muncul sejumlah tindakan untuk mendiskreditkan ajaran Islam di alam kemerdekaan seperti melarang anjuran berjilbab di sekolah-sekolah, sampai menyematkan isu radikalisme terhadap ajaran Islam.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Kemerdekaan vs Liberalisme</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari kata merdeka adalah: bebas (dari perhambaan, penjajahan dan sebagainya); berdiri sendiri. Namun celakanya, bentuk dan makna merdeka yang dijadikan acuan adalah kebebasan yang dibangun masyarakat Barat yang sekuler, yang memisahkan agama dari kehidupan. Kemerdekaan lalu diterjemahkan dengan liberalisasi kehidupan umat manusia, atau kebebasan dari segala keterikatan dan paksaan; termasuk keterikatan dan paksaan ajaran agama. </div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Menurut kaum liberalis, kemerdekaan itu harus menjamin hak-hak asasi manusia berupa kebebasan berpendapat, kebebasan kepemilikan, kebebasan beragama dan kebebasan perilaku. </div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di alam kemerdekaan rakyat harus dijamin bebas berpendapat sekalipun pendapatnya itu merusak dan berbahaya semisal usulan legalisasi ganja, atau pendidikan seks bagi anak dan remaja. </div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Negara yang merdeka juga harus menjamin kebebasan kepemilikan, termasuk penguasaan sumber daya alam yang harusnya digunakan untuk kemakmuran rakyat. Berlakulah prinsip hukum rimba dalam bidang ekonomi: siapa yang kuat, dia bertahan; yang lemah akan tersingkir. Di Indonesia hari ini, 1 persen orang kaya menguasai 50 persen aset nasional. Lewat kebebasan kepemilikan, segelintir orang juga menguasai lahan di tanah air. Almarhum Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif pernah mengatakan bahwa telah terjadi penguasaan tanah oleh konglomerat di Indonesia. Dia merinci 80 persen lahan dikuasai konglomerat domestik dan 13 persen dikuasai oleh konglomerat asing. Sebaliknya, tak kurang 74 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki rumah. Sebanyak 32 persen menyewa dan 42 persen menumpang.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Hari ini mungkin banyak orang tidak menyadari bahwa penjajahan telah bertransformasi menuju gaya baru atau neokolonialisme/neoimperialisme. Penjajah Barat tidak lagi menggunakan kekuatan fisik untuk mengeksploitasi kaum pribumi. Namun, mereka mendoktrinkan ideologi mereka pada negara jajahan sambil merampok kekayaannya melalui tipudaya kerjasama, lewat para pemimpin boneka dan konstitusi yang mereka rancang.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Lembaga-lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, IMF, juga pakta perdagangan seperti World Trade Organization (WTO) disetir oleh negara-negara Barat untuk kepentingan mereka dengan menciptakan pasar bebas di mana pun. Produk-produk asing akan membanjiri negara-negara berkembang, bahkan bisa mematikan industri dalam negeri karena kalah bersaing. </div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Terbukti pasar e-commerce yang dikatakan akan membantu UMKM ternyata dikuasai produk impor. INDEF mengatakan data asosiasi e-commerce menunjukkan kecenderungan 93% barang yang dijual marketplace adalah barang impor, produk lokal hanya 7%.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di sisi lain kebebasan perilaku melahirkan doktrin ‘my body is my authority’. Selain menolak kewajiban berjilbab, prinsip hidup ini membuat kerusakan moral meruyak di mana-mana; perzinaan, prostitusi, tukar-menukar pasangan (swinger), LGBT, pornografi, dsb. Kemerdekaan, kata mereka, adalah bebas melakukan apa saja.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ironinya, dalam bidang hukum dan politik, kemerdekaan justru tidak membuat negeri ini bebas dari cengkeraman ideologi dan sistem politik asing: demokrasi. Demokrasi terbukti melahirkan oligarki; kekuasaan yang berada di segelintir orang. Hasilnya, muncullah kebijakan kapitalistik yang menguntungkan oligarki. Menkopolhukam Mahfud MD pernah menyatakan bahwa 92 persen pemilihan kepala daerah dikuasai cukong. Lahirlah kemudian para kepala daerah yang bermental koruptor. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyatakan ada 429 kepala daerah ditangkap KPK karena terlibat korupsi.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Melihat realitas ini, tidak aneh, meski sudah 77 tahun merdeka, kondisi negeri justru makin terpuruk. Semua terjadi karena salah memahami makna kemerdekaan sebagai kebebasan. Lepas dari aturan agama. Bahkan bebas mendiskreditkan ajaran agama dan menempatkan agama sebagai musuh bersama. Ujungnya justru penderitaan rakyat lahir-batin. Mahabenar Allah Yang telah mengingatkan manusia akan kebinasaan mereka saat mereka memperturutkan hawa nafsu dan menjauhkan diri dari agama:</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, serta semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka peringatan (al-Quran), tetapi mereka berpaling dari peringatan itu (TQS al-Mu’minun [23]: 71).</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Merdeka dengan Takwa</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Suatu kesalahan besar jika menyebut ketaatan pada Islam itu mengekang kemerdekaan. Sebabnya, misi kedatangan Islam justru untuk memberikan kemerdekaan sejati kepada manusia. Islam datang di tengah penderitaan umat manusia akibat penindasan kekuasaan yang zalim dan sistem perbudakan yang berlaku. Islam lalu memerdekakan manusia dari semua itu.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Prinsip itu tercermin dalam dua hal. Pertama: Islam membebaskan manusia dari penghambaan kepada sesama makhluk dan manusia menuju penghambaan hanya kepada Allah SWT. Rasulullah saw. menulis surat kepada penduduk Najran yang berisi misi pembebasan tersebut:</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">أَمّا بَعْدُ فَإِنّي أَدْعُوكُمْ إلَى عِبَادَةِ اللّهِ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ وَأَدْعُوكُمْ إلَى وِلاَيَةِ اللّهِ مِنْ وِلاَيَةِ الْعِبَادِ</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Amma ba’du. Aku menyeru kalian untuk menghambakan diri kepada Allah dengan meninggalkan penghambaan kepada sesama hamba (manusia). Aku pun menyeru kalian agar berada dalam kekuasaan Allah dengan membebaskan diri dari penguasaan oleh sesama hamba (manusia)… (Al-Hafizh Ibnu Katsir, Al-Bidâyah wa an-Nihâyah, 5/553).</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Islam datang menghapuskan sikap tirani para raja, kaisar, kaum bangsawan dan kaum feodal terhadap sesama manusia. Islam mengajarkan bahwa prinsip kesetaraan dan kemuliaan hanya ditentukan oleh tingkat ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ </div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sungguh yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa (TQS al-Hujurat [49]: 13).</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sebaliknya, sekularisme yang melahirkan kapitalisme justru menciptakan kelas-kelas sosial, lalu memberikan privilege kepada kaum kaya dan para penguasa. Mereka bisa menguasai sumber daya ekonomi, juga bisa menentukan hukum. Islam justru menempatkan manusia setara di mata hukum.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dalam sistem pemerintahan Islam tak ada privilege (keistimewaan) bagi para pejabat dan keluarganya dengan memanfaatkan hukum dan fasilitas negara. </div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ibnu Sirin meriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar ra. pernah membeli sejumlah unta. Ia lalu menggembalakan unta-unta tersebut di kawasan unta-unta zakat hingga unta-unta miliknya gemuk dan harganya bertambah mahal. Ketika Amirul Mukminin Umar bin Khaththab ra. mengetahui hal itu, beliau berkata pada anaknya, “Tidak ada yang menjadi milikmu selain modalnya saja. Adapun kelebihannya harus dimasukkan ke Baitul Mal kaum Muslim!”</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Kedua: Islam membebaskan manusia dari perbudakan hawa nafsu. Keselamatan dan kebahagiaan seorang Muslim adalah ketika ia bisa menundukkan hawa nafsunya pada aturan Allah SWT. Manusia menyangka dengan hidup bebas tanpa aturan mereka mendapatkan kemerdekaan. Yang terjadi mereka justru menjadi budak hawa nafsu yang akan menyeret mereka ke dalam kebinasaan. Rasulullah saw. bersabda:</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ وَ هَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ </div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ada tiga perkara yang membinasakan: kebakhilan dan kerakusan yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan membanggakan diri sendiri (HR al-Baihaqi).</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Kemerdekaan yang dirasakan umat hari ini justru mendorong manusia melampiaskan hawa nafsu untuk mencari kesenangan jasadiah (hedonisme) yang malah melahirkan tekanan jiwa dan sosial. Pada tahun 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut angka prevalensi orang dengan gangguan jiwa di Indonesia sekitar 1 dari 5 penduduk di Indonesia.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sebaliknya, Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki sifat cukup (qanaa’ah) terhadap karunia Allah SWT. Kekayaan bukan diukur dari keberlimpahan materi, tetapi dari kayanya hati. Nabi saw. bersabda:</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Kaya itu bukanlah dengan memiliki banyak harta. Akan tetapi, kaya itu adalah hati yang selalu merasa cukup (HR Muttafaq ‘alayh).</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Wahai kaum Muslim! Sungguh negeri ini belum merdeka secara hakiki. Penghambaan kepada sesama manusia serta ketundukan pada ideologi dan kepentingan asing masih terjadi. Kekayaan alam negeri ini masih terus dieksploitasi oleh asing sebagaimana dulu mereka merampok rempah-rempah dari negeri ini. </div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Jiwa umat juga belum merdeka akibat budaya hedonisme yang diciptakan ideologi batil dari Barat: kapitalisme. Kita terus dijauhkan dari ketaatan pada hukum-hukum Allah SWT. Barat terus mengobarkan islamophobia hingga banyak dari umat ini membenci agamanya sendiri.</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Karena itu raihlah kemerdekaan hakiki dengan mengokohkan ketaatan kepada Allah, dengan melaksanakan semua hukum-hukum-Nya agar kita menjadi orang merdeka. []</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">---*---</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Hikmah:</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Allah SWT berfirman:</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menghambakan diri kepada-Ku. (TQS adz-Dzariyat [51]: 56). []</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">---*---</div></div><div class="l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk gh25dzvf jikcssrz n3t5jt4f" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Download Buletin Dakwah Kaffah versi PDF & simak versi audio di:</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><a class="qi72231t nu7423ey n3hqoq4p r86q59rh b3qcqh3k fq87ekyn bdao358l fsf7x5fv rse6dlih s5oniofx m8h3af8h l7ghb35v kjdc1dyq kmwttqpk srn514ro oxkhqvkx rl78xhln nch0832m cr00lzj9 rn8ck1ys s3jn8y49 icdlwmnq cxfqmxzd ezidihy3" href="https://l.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fbuletinkaffah.com%2F%3Ffbclid%3DIwAR3HufhakP0G-vQTxHB43N8JBVIt9OVJaaqj1KMZ5iysv8Qvlq5RHvA74bk&h=AT0sZruf_n2ymjk1fL5wLTDkIbJaRLBWDAHW4BcBNU8X4WlWz-92ync-bavKG5NHplUVNRUVQXwHXqzS74Cp0ht8MS0BwhxKsZA4LeYIoAwZ6E2mY-CLf7yv0U7jYwBucfxVGqM60K65DMfCp2Hm&__tn__=-UK-R&c[0]=AT0rhZI6f9aFQIZLyQkiZyqUynQDcG4hDVIvT4cWD8zJ-UvosRhDZPI3YWs7qIMHmXbwkntsM8LvW9C8wLbwex0hpvSOSqkjOnQVknhmFHb-zpYU09nsIHPUVbhlH0Ls5poZy5WFPXhqYr6ccMlaqRgWKxvY8zXanNg3KMoFP0V8cFR0cTiY4J8bcM_tiX8bdaLBjwslDA" rel="nofollow noopener" role="link" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: inherit; text-decoration-line: none; touch-action: manipulation;" tabindex="0" target="_blank">https://buletinkaffah.com</a></span></div></div>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-37911836171388032912022-07-16T12:29:00.005+08:002022-07-16T12:29:36.386+08:00 *HAJI PEMBELA ISLAM*<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrXQ0J0YiwoM4PSU_HxqVT8Nq6dV0mMrD_9d5W6wx5bJITS2rGlxhfKnWS7fAWMRHIw_1VLE_mjX5Bj3ZZC__h-xBPJoynAER6v0e5231di5qwpLfu3L9Xd9cQLVBMkcxj7-IXvX8kkPGBatyP9f_SSTOnipyvRnapNsJecK1nzzRwKBQYotdsKT-a_w/s1093/IMG_20220716_122450.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1093" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrXQ0J0YiwoM4PSU_HxqVT8Nq6dV0mMrD_9d5W6wx5bJITS2rGlxhfKnWS7fAWMRHIw_1VLE_mjX5Bj3ZZC__h-xBPJoynAER6v0e5231di5qwpLfu3L9Xd9cQLVBMkcxj7-IXvX8kkPGBatyP9f_SSTOnipyvRnapNsJecK1nzzRwKBQYotdsKT-a_w/w395-h400/IMG_20220716_122450.jpg" width="395" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Buletin Kaffah No. 251 (16 Dzulhijjah 1443 H/15 Juli 2022 M)</p><p>Bagi kaum Muslim, ibadah haji memang istimewa. Bagi sebagian mereka, ibadah haji boleh dikatakan menjadi ‘puncak spiritual’ mereka. </p><p>Tidak aneh, meski kewajiban haji hanya sekali seumur hidup, kerinduan untuk pergi kembali ke Tanah Suci sering hinggap di kalbu setiap Muslim yang pernah merasakan ‘nikmat’-nya beribadah haji. Karena itu, bagi yang punya kemampuan finansial lebih, ia bisa menunaikan ibadah haji berkali-kali. Tentu karena pengalaman 'puncak spiritual' ibadah haji yang ingin berkali-kali pula mereka alami.</p><p>Yang menarik, dalam beberapa riwayat, keutamaan ibadah haji disandingkan dengan kemuliaan jihad. Baginda Nabi saw., misalnya, pernah bersabda:</p><p style="text-align: right;">وَفْدُ اللهِ ثَلاَثَةٌ : اَلْغَازِي، وَ اْلحَاجُ، وَ الْمُعْتَمِرُ</p><p><br /></p><p>“Duta Allah itu ada tiga: orang yang terlibat perang (di jalan Allah), orang yang beribadah haji dan orang yang berumrah.” (HR al-Hakim dan al-Baihaqi).</p><p>Beliau juga pernah ditanya, “Amal apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Iman kepada Allah.” Beliau ditanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad fi sabilillah.” Beliau ditanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Haji mabrur.”(HR al-Bukhari dan Muslim).</p><p>Dua hadis di atas menyandingkan keutamaan ibadah haji dengan kemuliaan jihad. Hadis pertama sama-sama menyebutkan orang yang pergi berjihad dan yang pergi berhaji sebagai duta-duta Allah SWT. Adapun hadis kedua malah menempatkan jihad di urutan pertama sebelum haji.</p><p>Haji dan Aspek Perjuangan</p><p>Karena itulah, pada masa lalu, khususnya di Nusantara, sesungguhnya kaum Muslim tidak membedakan antara keutamaan haji dan jihad. Haji dan jihad menjadi dua amalan utama yang sama-sama dirindukan oleh umat. Buktinya, pada era kolonial abad ke-19 dan awal abad ke-20, misalnya, jamaah haji yang kembali ke Tanah Air banyak menginspirasi bahkan memimpin jihad secara langsung melawan para penjajah Belanda di Nusantara. Jamaah haji yang pulang ke Tanah Air tersebut membawa spirit jihad dan perlawanan terhadap penjajah dari para ulama yang tinggal di Makkah, termasuk para ulama Nusantara yang hingga akhir abad ke-19 banyak bermukim di Makkah.</p><p>Berbagai perlawanan terhadap para penjajah banyak dipelopori oleh para haji. Di antaranya perlawanan kaum paderi dan adat melawan penjajah Belanda pada tahun 1833. Di Banten, pada tahun 1888 terjadi perlawanan rakyat terhadap penjajah Belanda yang diinspirasi dan dipimpin oleh Haji Wasid, Haji Abdul Karim, Haji Akib dan Ki Tubagus Ismail. Di daerah Jawa Barat lainnya, yakni di Garut, terjadi perlawanan rakyat terhadap penjajah yang zalim dipimpin oleh Haji Hasan pada tahun 1919.</p><p>Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda juga terjadi di Tambun (Bekasi) dan Tangerang pada 1924. Pemberontakan di Tangerang dipelopori sejumlah tokoh dan haji di Desa Pangkalan Tangerang. Tokoh-tokoh itu berpidato di hadapan massa sambil menyerukan perlawanan terhadap Belanda dengan ucapan "Allahu Akbar".</p><p>Perlawanan terhadap kezaliman kolonial yang mayoritas diinspirasi dan dipimpin oleh para haji menjadi bukti bahwa pelaksanaan haji pada masa itu sangat kental dengan nuansa perjuangan bahkan sangat ideologis. Mereka melawan dan mengusir penjajah kafir yang zalim dari negeri-negeri kaum Muslim. </p><p>Sebaliknya, saat ini, walau Dunia Islam masih terjajah, baik dijajah secara militer maupun politik dan ekonomi, perlawanan jihad terhadap penjajah tidak pernah kita dengar digaungkan oleh para haji dan para ulama. </p><p>Yang Setara dengan Jihad</p><p>Di sisi lain, benar bahwa di negeri ini jihad dalam arti perang tidaklah berlaku, karena Indonesia bukan wilayah perang. Namun, sebetulnya ada amalan yang pahalanya menyamai amalan jihad, bahkan dinyatakan sebagai ‘jihad’ paling utama. Amalan ini sekaligus berarti setara bahkan lebih utama daripada ibadah haji. Baginda Rasulullah saw. bersabda:</p><p><br /></p><p style="text-align: right;">أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ</p><p>“Jihad yang paling utama adalah menyatakan kebenaran di hadapan penguasa yang lalim.” (HR at-Tirmidzi dan Abu Dawud).</p><p><br /></p><p>Beliau pun bersabda:</p><p style="text-align: right;">سَيِّدُ الشُّهَدَاءِ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ وَ رَجُلٌ قَامَ إِلَى إِمَامٍ جَائِرٍ فَاَمَرَهُ وَنَهَاهُ فَقَتَلَهُ</p><p><br /></p><p>“Pemuka para syuhada (mujahid yang wafat fi sabilillah) adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seseorang yang berdiri di hadapan penguasa lalim, kemudian ia memerintah dan melarang penguasa tersebut, lalu penguasa itu membunuh dirinya.” (HR at-Tirmidzi) </p><p>Untuk aktivitas mulia di atas—menasihati penguasa lalim dan menyatakan kebenaran di hadapannya—sebetulnya tak perlu mengorbankan harta yang besar, sebagaimana dalam menunaikan ibadah haji. Tinggal kemauan dan keberanian menanggung risiko. Di antaranya kematian (mati syahid). Sayangnya, justru tidak banyak orang, termasuk para haji, yang merindukan aktivitas mulia ini, apalagi merindukan mati syahid sebagai ”cita-cita besar” hidupnya. Padahal di antara tanda haji yang mabrur, kata Imam al-Hasan, adalah, “Ia yang kembali dari berhaji menjadi seorang yang zuhud terhadap dunia dan merindukan akhirat.” (As-Suyuthi, Dûrr al-Mantsûr, I/473; al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, II/408).</p><p>Bahkan ulama, yang sejatinya memiliki peluang besar untuk itu, juga tak banyak yang menunaikan ‘jihad’ terhadap penguasa lalim ini. Buktinya, saat banyak penguasa lalim berdiri langsung di hadapan mereka—dengan terus menzalimi rakyat; tetap menerapkan hukum-hukum kufur dan enggan menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara kâffah—sedikit sekali ulama yang secara berani, terus-terang dan tegas menasihati serta meluruskan penguasa lalim itu. Kebanyakan justru tetap diam membisu. Bahkan ada di antara mereka malah dengan sukarela menjilat penguasa zalim.</p><p>Aspek Politik Haji</p><p>Selain merupakan aktivitas ritual yang sarat dengan nilai-nilai spiritual, ibadah haji sesungguhnya mengandung muatan politik. Di antaranya aspek persatuan umat sedunia. Bisa disaksikan, bagaimana persatuan umat sedunia saat pelaksanaan ibadah haji. Tidak ada lagi sekat-sekat warna kulit, batas-batas kebangsaan, perbedaan suku, perbedaan bahasa, orang kaya dan miskin, pejabat dan rakyat biasa, maupun sekat-sekat lainnya. Semua sama. Berbaur menjadi satu dan sederajat. Semua sadar, hanya satu yang menyatukan mereka, yaitu akidah Islam.</p><p>Jika kesadaran itu ditransformasikan dalam kehidupan nyata, maka di hadapan sesama Muslim, umat Islam akan merasa sama. Sebaliknya, mereka akan merasa superior di hadapan orang-orang kafir. Mereka tidak rela jika tanah dan harta mereka dirampok oleh negara-negara kafir penjajah. Mereka juga tidak akan rela jika saudara mereka dibantai atau ditangkap dan dipenjarakan atas kehendak negara-negara kafir penjajah sekalipun dilakukan dengan menggunakan tangan saudara mereka, sesama Muslim. Jika kesadaran itu ada, mereka pasti bangkit dan merdeka. Semua kekuatan yang menghalangi kebangkitan mereka pun akan mereka taklukkan, termasuk para penguasa antek penjajah.</p><p>Ketika dua Tanah Haram, Makkah dan Madinah, dijadikan sebagai tempat pelaksanaan ibadah haji dan ziarah bagi jamaah haji, maka mereka yang mempunyai modal pengetahuan sejarah tentang kedua tanah itu pasti akan merasakan pengaruh yang luar biasa dalam diri jamaah haji. Betapa tidak. Di sana mereka bisa menyaksikan langsung lembah Aqabah, tempat Nabi saw. dibaiat menjadi kepala Negara Islam pertama. Mereka juga bisa menyaksikan Hudaibiyah, tempat Perjanjian Hudaibiyah dilakukan, yang menjadi pintu masuk Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah). Kemudian di Madinah jamaah haji akan menemukan Masjid Nabawi yang menjadi pusat pemerintahan Nabi saw. </p><p>Manakala jamaah haji memahami sejarah yang terjadi di masing-masing tempat tersebut dan bagaimana perjuangan Rasulullah saw., tentu semangat dan kesadaran politik mereka akan bangkit. Mereka sadar bahwa Nabi saw. dan generasi terbaik umat ini dulu mendirikan Negara Islam dimulai dengan perjuangan yang luar biasa. </p><p>Semua itu seharusnya dapat melecutkan semangat dan kesadaran yang membuncah dalam diri jamaah haji. Dengan begitu, ketika berhaji, mereka tidak sekadar mendapatkan haji mabrur, tetapi juga menjadi pribadi yang di dalam dirinya telah tertanam semangat, kesadaran dan tekad yang kuat untuk membela Islam dan mengembalikan kejayaan Islam, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi saw. dan para Sahabat.</p><p>Dengan demikian seharusnya setelah pulang berhaji, semangat persatuan umat Islam sedunia itu masih membekas, kemudian diceritakan dan disebarkan kepada seluruh umat Islam di negeri masing-masing. Tentu agar menginspirasi untuk segera mewujudkan persatuan umat. Jamaah haji adalah entitas yang paling mungkin melakukan itu. Pasalnya, dengan mata-kepala sendiri mereka saksikan sendiri betapa hebatnya aura persatuan umat Islam. </p><p>Karena itu sangat mendesak untuk menguatkan pemaknaan politis ibadah haji. Tentu agar ibadah haji tak hanya sebatas ritual semata, tetapi juga memberikan atsar yang besar mengenai pentingnya umat Islam untuk bersatu dalam satu institusi politik yang satu. Itulah Daulah Khilafah álâ minhâj an-nubuwwah yang akan menjamin keadilan, mewujudkan kesejahteraan, menyebarkan dakwah ke seluruh penjuru dunia serta menebarkan rahmat bagi seluruh alam. []</p><p>---*---</p><p>Hikmah:</p><p>Rasulullah saw. bersabda:</p><p style="text-align: right;">يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تَضِلُّوا أَبَدًا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ</p><p><br /></p><p>Wahai umat manusia, sungguh aku telah meninggalkan bagi kalian perkara yang jika kalian pegang teguh, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. (HR al-Hakim dan al-Baihaqi). []</p><p><br /></p><p>---*---</p><p>Download Buletin Dakwah Kaffah versi PDF & simak versi audio di:</p><p><a href="https://buletinkaffah.id">https://buletinkaffah.id</a></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-35628346989820779032021-12-26T22:21:00.004+08:002021-12-26T22:21:49.283+08:00Kesabaran Dalam Perjuangan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgnUK6j5rBQOj8EQYEyRtiIPfGMJQWOGNDcJU96RcbHlq88nIrRDM8vrHov8Fpnc0ZD51Ed79CmVslkDa6qsvfSRQAeNI_HFdUJQFX3eP4LuzGbOQfaVO7vnX2-zbWRNddwv6L5CqVZzxOmP9fx2F2RKSa2J_gRfSfjxDq0YL0MRhtIrM8kyGltiQi9jw=s780" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="405" data-original-width="780" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgnUK6j5rBQOj8EQYEyRtiIPfGMJQWOGNDcJU96RcbHlq88nIrRDM8vrHov8Fpnc0ZD51Ed79CmVslkDa6qsvfSRQAeNI_HFdUJQFX3eP4LuzGbOQfaVO7vnX2-zbWRNddwv6L5CqVZzxOmP9fx2F2RKSa2J_gRfSfjxDq0YL0MRhtIrM8kyGltiQi9jw=w400-h208" width="400" /></a></div><span face="-apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif" style="background-color: white; color: #2c2f34; font-size: 15px; font-weight: 600;">Sabar: Tuntutan Iman dan Ketakwaan</span><p></p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;">Al-Hafizh Ibn Rajab al-Hanbali dalam <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-<u style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">H</u>ikam</em> (II/25) menjelaskan bahwa sifat sabar (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">ash-shabr</em>) secara bahasa bermakna <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">al-<u style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">h</u>abs</em> (menahan diri). Sifat ini wajib menghiasi orang beriman. Allah SWT telah menyandingkan sabar dengan ketakwaan, sebagaimana firman-Nya:</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">إِنَّهُۥ مَن يَتَّقِ وَيَصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Sungguh siapa saja yang bertakwa dan bersabar, Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik</em> (QS Yusuf [12]: 90).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> Dalam ayat yang agung ini, Allah SWT mengawali firman-Nya dengan penegasan (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">tawkîd</em>). Lafal “<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">inna</em>” berfungsi untuk menegaskan adanya korelasi ketakwaan dengan kesabaran, yang dihubungkan oleh <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">wâw al-’athf </em>(huruf sambung) yang menunjukkan keterkaitan erat keduanya, tak terpisahkan. Allah SWT mengaitkan sifat sabar ini dengan keimanan, ketakwaan dan ganjaran agung bagi hamba-hamba-Nya yang bersabar:</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Sungguh hanya kaum yang bersabar itu dicukupkan pahala mereka tanpa batas </em>(QS az-Zumar [39]: 10).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> Lafal <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">innama </em>merupakan perangkat pengkhususan (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">qashr</em>), yang menguatkan isyarat atas keutamaan sifat sabar hingga diganjar dengan pahala tanpa batas. Lasananya, karena sifat sabar menopang tegaknya kebaikan seseorang yang beriman. Baik sabar dalam menegakkan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya maupun sabar atas musibah yang menimpa.</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;">Hal ini didukung oleh pujian atas keutamaan sifat sabar dalam hadis nabawi dan atsar <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">salafush-shalih</em>. Antara lain sebagaimana dituturkan oleh Abu Said al-Khudri ra.:</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ شَيْئًا أَفْضَلَ مِنَ الصَّبْرِ</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Tidaklah seseorang dianugerahi (oleh Allah) sesuatu yang lebih utama daripada kesabaran</em> (HR Abu Ya’la al-Maushuli)</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> Sufyan bin ‘Uyainah r.a. pun menegaskan keutamaan sabar, <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">“Tidaklah para hamba-Nya dianugerahi sesuatu yang lebih utama daripada kesabaran karena dengan sabar itulah mereka masuk surga.” </em>(Abu Nu’aim dalam <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Al-Hilyah </em>(VII/305), Ibn Abi al-Dunya dalam <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Ash-Shabr</em> (hlm. 50).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> <span style="font-weight: 600;">Kesabaran Meniti Jalan Perjuangan</span></p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;">Sifat sabar inilah yang menghiasi catatan gemilang sejarah peradaban Islam. Ini sebagaimana terlukis dalam lembaran kisah para nabi menghadapi kaum tirani (QS Ali Imran [3]: 146. Juga sebagaimana tertoreh dalam lembaran <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Sîrah NabiyuLlah</em> <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">al-Mushthafa</em> Muhammad saw. dan para sahabatnya tatkala menghadapi persekusi kaum Kafir Quraisyi:</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدۡ جَمَعُواْ لَكُمۡ فَٱخۡشَوۡهُمۡ فَزَادَهُمۡ إِيمَٰنٗا وَقَالُواْ حَسۡبُنَا ٱللَّهُ وَنِعۡمَ ٱلۡوَكِيلُ</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang berkata kepada mereka, “Kaum (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian. Karena itu takutlah kalian kepada mereka!” Ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi Penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik Pelindung.</em>” (QS Ali Imran [3]: 173).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> Begitu pula keteladanan <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">salafush-shalih</em> semisal Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H). Ia bersabar membela kebenaran tatkala menghadapi kekuasaan tirani kaum Muktazilah dalam fitnah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">khalq al-Qur’an</em>.</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;">Mereka semua teguh membela kebenaran dan bersabar menghadapi cobaan hingga mendapati di antara dua kebaikan: meraih kemuliaan di dunia dengan menetapi kebenaran atau meraih kemuliaan di akhirat dengan diwafatkan sebagai syuhada dengan membawa iman.</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;">Maka dari itu, wajib bagi orang beriman, apalagi pengemban dakwah, untuk menghiasi dirinya dengan sifat sabar ini, sebagaimana pujian Rasulullah saw.:</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاء شَكَرَ، فَكَانَ خَيْراً لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Sungguh mengagumkan urusan orang Mukmin. Ssetiap urusannya baik. Hal demikian tak terjadi kecuali atas kaum Mukmin. Jika meraih kebahagiaan, ia bersyukur. Itu adalah kebaikan bagi dia. Jika ditimpa kesulitan, ia bersabar. Itu pun kebaikan bagi dia </em>(HR Muslim dan ath-Thabarani).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> Para pengemban dakwah di akhir zaman menyaksikan apa yang disabdakan baginda Rasulullah saw. Inilah zaman saat mereka hidup bagaikan memegang bara api. Anas bin Malik ra. menuturkan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيْهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Kelak akan datang suatu masa kepada manusia saat orang yang bersabar (berpegang teguh) dengan agamanya di tengah-tengah mereka bagaikan orang yang memegang bara api</em> (HR at-Tirmidzi dan Ibn Asakir).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> </p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;">Pengemban dakwah dipersekusi. Khilafah dan opini dakwahnya distigma negatif. Dituduh radikal (dalam konotasi buruk), berbahaya, memecah-belah bangsa. Juga berbagai tuduhan zalim lainnya, <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Allah al-Musta’ân. </em>Apakah mereka layak mundur ke belakang? Sekali-kali tidak! Mereka wajib bersabar hingga Allah anugerahkan mereka kemenangan hakiki. Jika tidak maka mereka termasuk yang merugi (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">la fî khusr[in]</em>), kecuali mereka yang saling berwasiat dalam kesabaran:</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Kecuali mereka yang beriman dan beramal shalih serta saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran</em> (QS al-‘Ashr [103]: 3).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> Al-Hafizh Ibn Katsir (w. 774 H) dalam <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Tafsîr al-Qur’ân al-’Azhîm </em>(VIII/480), menjelaskan bahwa Allah SWT bersumpah dengan waktu bahwa manusia berada dalam kerugian dan kebinasaan (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">khasârat wa halâk</em>). Di antara pengecualiannya adalah orang yang menegakkan firman-Nya: <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">wa tawâshau bi al-shabr, </em>yakni saling menasihati dalam menghadapi berbagai musibah, takdir, kezaliman orang yang ia perintahkan berbuat kebaikan dan ia larang dari kemungkaran.</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;">Dalam penafsiran di atas tergambar bahwa sifat sabar wajib melekat ketika menghadapi kezaliman orang yang didakwahi. Kalimat <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">tawashau bi al-shabr,</em> yakni saling menasihati dalam kesabaran, disebutkan setelah perintah untuk saling menasihati dalam kebenaran. Kedua kalimat ini digabungkan dengan <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">wâw al-‘athf. </em>Ini menunjukkan pesan agung untuk konsisten dalam kebenaran (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">al-<u style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">h</u>aq</em>), bersabar menegakkannya danm tetap kokoh meskipun ditempa angin kencang.</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;">Prof. Dr. Muhammad Rawwas Qal’ah Ji (w. 1435 H) pun dalam <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Mu’jam Lughat al-Fuqahâ’</em> (hlm. 270) menegaskan makna sabar: <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">ats-tsabât </em>(keteguhan) menghadapi berbagai kesulitan (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">asy-syadâ’id</em>); mencakup kesulitan menegakkan kebenaran dan menampik kebatilan. Kesabaran seperti ini yang menjadi wasilah meraih pertolongan-Nya:</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sungguh Allah beserta kaum yang sabar </em>(QS al-Baqarah [2]: 153).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> Menjelaskan ayat ini, ‘Atha bin Khalil Abu al-Rasytah menjelaskan bahwa kesabaran itu tergambar dalam upaya menyampaikan kebenaran, mengamalkannya, serta mampu menghadapi cobaan di jalan Allah; berhasil menjalani itu semua berdasarkan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, tanpa ada penyimpangan dan sikap lemah menghadapi itu semua (lihat pula: QS al-Baqarah [2]: 249; QS al-Anfal [8]: 46).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;">Kesabaran ini mencakup keteguhan menapaki metode dakwah Rasulullah saw., tak terpalingkan meskipun sekejap mata pada arus pragmatisme dari mereka yang belum paham. Termasuk sabar dalam menegakkan dua kefardhuan, yakni shaum dan Khilafah yang keduanya disebut baginda Nabi saw. sebagai <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">junnah </em>(perisai) umat. Shaum sebagai perisai individu beriman dari kemaksiatan. Khilafah sebagai penjaga penegakkan Islam, termasuk ibadah shaum dalam kehidupan. Bersabarlah, hingga Allah SWT menyeru:</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئِنَّةُ ٢٧ ٱرۡجِعِيٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةٗ مَّرۡضِيَّةٗ ٢٨</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi Dia ridhai </em>(QS al-Fajr [89]: 27-28).</p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"> <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">WalLâhu a’lam. </em></p><p style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #2c2f34; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, "Helvetica Neue", "Open Sans", sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px; outline: none; padding: 0px;"><span style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-weight: 600; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">[Irfan Abu Naveed; (Dosen, Penulis Buku Menggugah Nafsiyyah Dakwah Berjama’ah )]</span></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-87593715075656554322021-10-27T20:09:00.002+08:002021-11-07T23:05:50.803+08:00𝕽𝖚𝖒𝖆𝖍 𝕭𝖆𝖈𝖆 𝕶𝖎𝖙𝖆𝖇 𝕬𝖑 𝕱𝖆𝖙𝖎𝖍<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrJS0Kse2Dcarbrm5nDJLtchBNg7_2dMA-vpJSx2C1gF3WT1wMazhrTwHU8wlDaez7C-Zejzq5P7vLkCHcSmmCXWAkFNC-IZeYZf0sV4gMdsvVCXLOwsNwVdrekew2QzDvowQltbGO_Bae/s1920/Screenshot_2021-10-09-11-03-20-197_com.whatsapp.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrJS0Kse2Dcarbrm5nDJLtchBNg7_2dMA-vpJSx2C1gF3WT1wMazhrTwHU8wlDaez7C-Zejzq5P7vLkCHcSmmCXWAkFNC-IZeYZf0sV4gMdsvVCXLOwsNwVdrekew2QzDvowQltbGO_Bae/w360-h640/Screenshot_2021-10-09-11-03-20-197_com.whatsapp.jpg" width="360" /></a></div><p> *KITAB-KITAB BERBAHASA ARAB* :</p><p>1. *Al fiqh Al islamiy* - Syaikh wahbah Az Zuhailiy_10 jilid,</p><p>2. *Mausu'ah Al fiqh Al islamiy* - Syaikh Wahbah Az Zuhailiy, </p><p>3. *At Tafsir al Munir* - Syaikh Wahbah Az Zuhailiy_ 17 jilid,</p><p>4. *At Tafsir ar Rozi*_16 jilid,</p><p>5. *Tafsir al baghowi tahqiq terbaik* cet dar thoyyibah saudi_4 jilid jumbo,</p><p>6. *Tafsir Ibn Katsir* berdasar naskah Makkah_ dan disertai lafdz ghoribah_ cet dar ibn Katsir Damaskus_4 jilid tebal,</p><p>7. *Tafsir adhwaul bayan* - Syaikh amin asy syinqithy cet dar ibn hazm_7 jilid,</p><p>8. *Al bayan fi tashrif mufrodatil qur'an*,</p><p>9. *Al wajiz fi Tafsiri Al kitab al aziz* - al imam al mufassir al wahidiy_ cer darul qolam suriah_ 2 jilid,</p><p>10. *Asy Syamil fi balaghatil Qur'an* - KH. Afifuddin Dimyathi_ 3 jilid,</p><p>11. *'Ala thoriqi at Tafsir al bayan* - Dr. Fadhil Samaro'i_ 4 jilid,</p><span><a name='more'></a></span><p><br /></p><p>12. *Min asroril bayanil Qur'an iya* - Dr. Fadhil Samaro'i,</p><p>13. *Al burhan fi ulumil Qur'an_cet terbaik dar Al khudhoro'_4 jilid,</p><p>14. *Qowaid at tadabbur Al amtsali li kitabillah* - Syaikh Abdurrahman Habbanakeh,</p><p>15. *Ta'rif ad darisin bi manahijil mufassirin*,</p><p>16. *Mu'jam i'rob Al fadzi Al Qur'an Al karim*,</p><p>17. *Majmu' rosail fi i'jazil Qur'an*,</p><p>18. *Hadyul Qur'an Al karim ila ma'rifati Al awalim Wa tafakkuriy fil kawan* - Syaikh sirojuddin Al hisainiy,</p><p>19. *Al muharror fil hadits* - Ibn Al hadiy_ tahqiq Syaikh mahir yasin,</p><p>20. *Syarofu ashabil hadits* versi lux - Al khatib Al baghdadiy,</p><p>21. *Al uddah fi syarh Al umdah (hadits)* - ibn Al athor_ cet darul falah_ 5 jilid,</p><p>22. *Jami al ulum wal hikkam fi syarh khomsin haditsan*- ibn rojab_ tahqiq Syaikh al arnauth,</p><p>23. *Subulussalam syarh bulugh al marom*_ 2 jilid,</p><p>24. *Al adabul mufrod* tahqiq Syaikh ishom musa,</p><p>25. *Al adabul mufrod* tahqiq Syaikh Ali ridhwan berdasar 10 naskah,</p><p>26 *Mirqotul mafatih* syarh misykat_11 jilid,</p><p>27. *Al muwatho' riwayat Muhammad bin Al hasan*_ cet dar Al qolam suriah,</p><p>28. *Al muwatho' riwayat yahya*_ cet dar Al ma'rifah yordan_ tahqiq Syaikh Kholil syiha,</p><p>29. *Al lulu' wal marjan* - Syaikh Fuad abdul Baqiy,</p><p>30. *Syarh arbain at thufiy*,</p><p>31. *Al fathul Mubin bi Syarh Al arbain* - Ibn Hajar Al Haitamiy_ cet darul minhaj,</p><p>32. *Riyadhus sholihin*_ diantara tahqiq terbaik Syaikh ali imron_ cet dar Al khudhoroh,</p><p>33. *Shahih Al Bukhori* cet darul minhaj 4 jilid jumbo,</p><p>34. *Shahih muslim*_ cet darul minhaj 4 jilid jumbo,</p><p>35. *Tadrisu Al hadits an nabawiy* - Dr Thoha,</p><p>36. *Ta'shilu ilmi ilal Al hadits (bimarwiyati imam Ali ibn Al madiniy)*, </p><p>37. *Irsyadut thullab Al haqoiq* (ringkasan muqaddimah ibn sholah) - imam an nawawiy_ tahqiq Syaikh Nuruddin Itr,</p><p>38. *Mu'jam Al mustholahat Al haditsiyyah* - sayyid abdul Majid Al ghouriy,</p><p>39. *Syamail an nabiy* versi lux_tahqiq Syaikh mahir yasin_ cet darul minhaj Al qowwim,</p><p>40. *Al madkhol ila ilmis shiroh an nabawiyyah* - Syaikh ahmad bin ghonim Al asadiy,</p><p>41. *Fiqhus shiroh* - Syaikh Al buthi,</p><p>42. *Fiqhus shiroh - Syaikh Muhammad Al Ghozaliy*,</p><p>43. *Ar rohiq Al makhtum* cet terbaik_cet dar Al fajr suriah,</p><p>44. *Siroh ibn hisyam*_ cet mesir,</p><p>45. *Shiroh ibn hisyam diantara tahqiq terbaik*_ tahqiq Syaikh Al ibayariy_ dkk,</p><p>46. *As shiroh an nabawiyyah* - Dr. Ali as Sholabiy,</p><p>47. *As Shiroh an nabawiyyah* - Syaikh abdul hasan ali an nadwiy,</p><p>48. *Al manhajus siyasiy lis shiroti an nabawiyyah*,</p><p>49. *Al lulu' wal maknun fi shiroti an nabiyyil ma'mun* (siroh yg di pisahkan fasal antara riwayat yg shahih dan dhaifnya)_4 jilid,</p><p>50. *Al mabahits Al aqdiyyah fi hadits hudzaifah* - Iqbal Gunawan,</p><p>51. *Jalaul afham bi syarhi aqidatil awam - Sayyid Muhammad bin Alwi Al malikiy_cet darul hawi Damaskus,</p><p>52. *Syarh jauharut tauhid* - Al bajuriy_ tahqiq Syaikh musthofa dieb Al bugho,</p><p>53. *Syahadatain fadhoiluha WA ma'aniha* - Syaikh sirojuddin Al husainiy,</p><p>54. *Hasyiyyah Al bajuriy ala syarh Al aqaid an nabawiyyah*,</p><p>55. *Hasyiyyah Syaikh zakariyya ala syarh al aqaid an nabawiyyah*,</p><p>56. *Tafsir al asma' was shifat* - imam abdul qohir al baghdadiy (guru imam al baihaqiy)_Cet dar Adh Dhiya' kuwait,</p><p>57. *Al milal wan nihal* (aliran2 di dalam dan diluar islam) - imam Asy syarosthaniy,</p><p>58. *Haqoiq an tasawuf* - Syaikh abdul qodir isa,</p><p>59. *Adabul fatwa wal mustafti* - Imam an nawawiy,</p><p>60. *Shofahat min shobril ulama_cet lux,</p><p>61. *Qimatuz zaman indal Ulama*,</p><p>62. *Ar rihlah fi tholabil hadits*_ tahqiq Syaikh Nuruddin Itr,</p><p>63. *Atsarul hadits asy-Syarif wa yalih adabul ikhtilaf* - Syaikh Awwamah, darul minhaj,</p><p>64. *Af'alu Rasulullah WA dalalatuha 'ala Al ahkam*,</p><p>65. *Al qowaid Al fiqhiyyah* - Syaikh ali annadwiy,</p><p>66. *Maqoshidu asy syar'iyyah* - Prof Muhammad shiddiqiy,</p><p>67. *Irsyadul fuhul*_ cet dar ibn hazm,</p><p>68. *Tarbiyyatun nabiy li ashabih* - Dr kholid Al qurashiy,</p><p>69. *Ushul fiqh alladziy laa yasa'u Al faqiha jahluhu* - Prof Iyadh bin namiy,</p><p>70. *Masyariqul anwar ala shohihul atsar* (kumpulan penjelasan matan hadits yg shohih berdasarkan huruf hijaiyyah) - Al Qodhi Iyadh, cet darul qolam Damaskus_3 jilid,</p><p>71. *Lathoiful ma'arif* - ibn rojab diantara cet terbaik,</p><p>72. *Takhrijul furu ala Al ushul min kitab Al Iqna' fi halli alfadzi abi syuja'*,</p><p>73. *Al muwafaqot* - Asy syathibiy,</p><p>74. *Al wajiz fi ushulil fiqh* - Dr Abdul Karim Zaidan,</p><p>75. *Al mustashfa* - imam Al ghozaliy_2 jilid,</p><p>76. *Adabud dunya waddin* - imam Al mawardiy_cet darul minhaj,</p><p>77. *Mausu'ah Al qowaid Al fiqhiyyah* - Syaikh shiddiq Al burnu_13 jilid,</p><p>78. *Hasyiyyatan Al qolyubi wal umairoh*_ 4 jilid,</p><p>78. *Fathul wahhab* - syaikh zakariyya Al anshoriy_2 jilid,</p><p>79. *Mukhtashor Al umm* - imam Al muzaniy,</p><p>80. *Mawahibus shomad syarh zubad* (al iyyah film fiqh)_ 2 jilid,</p><p>81. *Ghoyatul bayan syarh zubad* - imam Ar romliy ash shoghir,</p><p>82. *Mu'nis jalis bi syarh Al yaqut an nafis*_cet dar adh dhiya' kuwait_ 2 jilid,</p><p>83. *Syarh yaqutun nafis* dari putra penulis cet mesir_2 jilid,</p><p>84. *Yaqutun nafis matan*_cet darul minhaj,</p><p>85. *Minhajut tholibin*_ cet darul minhaj,</p><p>86. *Minhajut tholibin*_cet mesir,</p><p>87. *Kifayatul akhyar*_cet darul faiha,</p><p>88. *Bughyatul musytarsyiddin*_cet darul minhaj_3 jilid,</p><p>89. *Mughnil muhtaj* - Asy syirbiniy_6 jilid,</p><p>90. *Hasyiyyah ianah cet darussalam*’</p><p>91. *Syarh Tuhfatul ikhwan, fi ilmil bayan*,</p><p>92. *Syarh qothrun nada cet darul faiha*,</p><p>93. *Al iqdul Al jauhariy syarh Al azhariy ala jurumiyyah*,</p><p>94. *Syarh nadzom Al jurumiyyah oleh Dawud at tikritiy*,</p><p>95. *Fathu robbil bariyyah syarh nadzom jurumiyyah*,</p><p>96. *Tukhfatul makiyyah syarh alfiyyah*,</p><p>97. *Adabul katib - imam ibn quthaibah*,</p><p>98. *Jamiud durus Al arobiyyah cet darussalam*,</p><p>99. *Al fiqh Al muyassar*,</p><p>100. *Tadribat ala Al waraqat*,</p><p>101. *Manhaju Dzawin nadzor* ( syarh alfiyyah as suyuthi fil hadits) - Syaikh at termasiy,</p><p>102. *Syarh sydzurudz dzahab cet dar ibn Katsir*,</p><p>103. *Fiqhul buyu ala madzahibil arba'ah* - Taqiy Utsmaniy, 2 jilid,</p><p>104. *Al fiqh ala madzahibil arbaah* - al jazairy 5 jilid,</p><p>105. *Maaniy nahwiy* - Dr. Fadhil as samaro'i,</p><p>106. *Ruus masail khilafiyyah baina jumhuril Fuqaha*,</p><p>107. *Bugyatul musytaq syarh al luma'* Syaikh yasin al fadaniy,</p><p>108. *Manhajut tarbiyyah an nabwaiyhah lit thifl* - Dr. As suwaid,</p><p>109. *Syarh al urjuzah al miiyyah*,</p><p>110. *Tadzkirotus sami'* cetakan mesir.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioq605Jewyz4lEHqJ4rMXNRHLx8YqVWlqsqFuCCYld1mszXuLp060lyCkmgVWLSJOiK9cnKT7apKzQwqEOLLur_GhGm9-TGVBG-NF7zGKJOEXUugwxJuTbcd0gqZ1fy0PUdE7bIkPgd7XO/s1059/IMG_20211008_211704.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="621" data-original-width="1059" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioq605Jewyz4lEHqJ4rMXNRHLx8YqVWlqsqFuCCYld1mszXuLp060lyCkmgVWLSJOiK9cnKT7apKzQwqEOLLur_GhGm9-TGVBG-NF7zGKJOEXUugwxJuTbcd0gqZ1fy0PUdE7bIkPgd7XO/w400-h235/IMG_20211008_211704.jpg" width="400" /></a></div><p>*Untuk buku-buku terjemahan / berbahasa Indonesia :*</p><p>1. Kumpulan matan fikih syafi'i disertai teks Arab-Terjemah (Matan Safinah, Mukhtashor lathif, Matan Abi Suja', Al Yaqut an Nafis);</p><p>2. Terjemah qowaid asasiyyah fi mustholah Al hadits;</p><p>3. Gila baca ala ulama - Syaikh Ali Al imron;</p><p>4. Terjemah at tibyan fi adab hamlatil Qur'an - Imam An Nawawi;</p><p>5. Terjemah syarh Al jurumiyyah ;</p><p>6. Terjemah qimatuz zaman (manajemen waktu para ulama) ;</p><p>7. Terjemah shofahat min shobril ulama (kisah kesabaran para ulama).;</p><p>8. Terjemah syarh Al waraqat (ushul Fiqh) ;</p><p>9. Terjemah matan yaqutun nafis (fikih syafi'i y) ;</p><p>10. Terjemah adabul islam fi nidzomil usroh - sayyid Muhammad bin Alwi (etika rumah tangga) ;</p><p>11. Terjemah tadabbur qoshoshil Qur'an;</p><p>12 terjemah qurratul ain ;</p><p>13. Terjemah ayyuhal walad;</p><p>14 terjemah Al urjuzah Al miiyah (nadzom siroh) ;</p><p><br /></p><p>*KITAB - KITAB TERJEMAHAN BERBAHASA INDONESIA :*</p><p>1. Terjemah Tafsir al akham</p><p>2 Terjemah Syarah arbain nawawi</p><p>3. Terjemah syamailun nabi</p><p>4. Terjemah azbabun nuzul assuyuthi</p><p>5. Sirah ibnu hisyam</p><p>6. Sirah rohiqul makhtum</p><p>7. Sirah nabawiyyah syeikh ramadhan al buthy</p><p>8. Terjemah sirah nurul yaqin</p><p>9. Terjemah ashritabiin</p><p>10. Terjemah bulughul maram</p><p>11. Terjemah riyadhus shalihin</p><p>12. Terjemah tafsir jalalain</p><p>13. Terjemah ta'lim mutaalim</p><p>14. Terjemah arrasul almuallim</p><p>15. Terjemah hadil arwah ila biladil arfah</p><p>16. Terjemah shahabiyyat haula arrasul saw</p><p>17. Terjemah tarikh ushul fiqh</p><p>18. Terjemah manhajunnaqd fii ulumil hadits</p><p>19. Terjemah qoshosul anbiya</p><p>20. Terjemah al lu'lu wal marjan</p><p>21. Terjemah tarbiyyatul aulad</p><p>22. Terjemah minhajul 'abidin</p><p>23. Terjemah adabul mufrad</p><p>24. Terjemah ushulutafsir</p><p>25. Terjemah tadzkirotussami wal mutakallim</p><p>26. Terjemah adtadzkiroh al qurthubi</p><p>27. Terjemah al mufrodat fi gharibil qur'an </p><p>28. Terjemah kitabul adab </p><p>29. Terjemah minhajul muslim</p><p>30. Terjemah fiqih birrul walidain</p><p>31. Terjemah al wala wal bara</p><p>32. Terjemah khalifaurrasul</p><p>33. Terjemah zadul ma'ad</p><p>34. Terjemah tarikh khulafa</p><p>35. Terjemah tadabbur qishasil qur'an</p><p>36. Terjemah arrasul alqoid</p><p>37. Terjemah al adzkar annawawiyyah</p><p>38. Terjemah hilyah atthalibul ilmi</p><p>39. Terjemah ahkamussulthaniyyah</p><p>40. Terjemah at tadzkiroh</p><p>41. Terjemah mabahits fi ulumil hadits</p><p>41. Terjemah mabahits fi ulumil quran</p><p>42. Terjemah fiqih al umm </p><p><br /></p><p>*Untuk pemesanan silahkan hubungi*</p><p>𝕽𝖚𝖒𝖆𝖍 𝕭𝖆𝖈𝖆 𝕶𝖎𝖙𝖆𝖇 𝕬𝖑 𝕱𝖆𝖙𝖎𝖍 ✎﹏﹏<b><span style="font-size: x-small;">085242801012</span></b></p><p><b><span style="font-size: x-small;">━─━────༺༻────━─━─━────༺༻────━─━</span></b></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-42712229100997253062021-09-27T09:43:00.000+08:002021-09-27T09:43:57.340+08:00HANYA ISLAM YANG BENAR<div class="kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifR5t_bWG4C4cg8ZZXVFHk78qJHIizOzhDekbbJba8c5lmqCfuqNhU9O6gh6qhjqphneO9Uyb-2-JqRkVDXi_ESW4ebt90NowwIgmx86dEPIo-qU1Q0ni4zrlWg3UffgEgoxN_ya2Y03A_/s526/kaffah27.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="526" data-original-width="526" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifR5t_bWG4C4cg8ZZXVFHk78qJHIizOzhDekbbJba8c5lmqCfuqNhU9O6gh6qhjqphneO9Uyb-2-JqRkVDXi_ESW4ebt90NowwIgmx86dEPIo-qU1Q0ni4zrlWg3UffgEgoxN_ya2Y03A_/w400-h400/kaffah27.jpg" width="400" /></a></div><br /><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">Buletin Dakwah Kaffah No. 211 (16 Safar 1443 H/24 September 2021 M)</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Baru-baru ini, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurachman melontarkan suatu pernyataan kontroversial. Kata dia, jangan terlalu fanatik dalam beragama. Sebabnya, kata dia, semua agama benar di mata Tuhan (Lihat: <span style="font-family: inherit;"><a class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 nc684nl6 p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl py34i1dx gpro0wi8" href="http://pikiran-rakyat.com/?fbclid=IwAR2VBVWJpfmybtQPCyvKpRSVZZjdcTbeIDhkxF7S5PUUmoc1MvNQEYC0E1s" rel="nofollow noopener" role="link" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: inherit; text-decoration-line: none; touch-action: manipulation;" tabindex="0" target="_blank">Pikiran-rakyat.com</a></span>, 15/9/21).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta agar doa semua agama dibacakan di acara-acara Kementerian Agama (Lihat: <span style="font-family: inherit;"><a class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 nc684nl6 p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl py34i1dx gpro0wi8" href="http://cnnindonesia.com/?fbclid=IwAR2nEfM3QMQLZffcsDfQndiclZIHwuSbb1QUbC1dYAeD6Lar26caTufyaeE" rel="nofollow noopener" role="link" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: inherit; text-decoration-line: none; touch-action: manipulation;" tabindex="0" target="_blank">Cnnindonesia.com</a></span>, 5/4/21).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Munculnya dua pernyataan pejabat negara di atas, meski dalam waktu yang berbeda, sesungguhnya mengusung semangat yang sama, yakni pluralisme agama. Sebetulnya ungkapan-ungkapan senada sudah lama kita dengar. Para pengusung pluralisme agama biasa melontarkan sejumlah jargon seperti: “semua agama benar”, “tidak perlu ada klaim kebenaran”, “jangan terlalu fanatik dalam beragama”, “fanatisme beragama mengancam persatuan”, “toleransi beragama harus dijunjung tinggi”, dst. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dalam praktiknya, pluralisme agama saat ini sudah mengarah pada sinkretisme (pencampuradukan) agama-agama. Contohnya adalah adanya acara doa lintas agama, Perayaan Natal Bersama, dll.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Pertanyaannya: Bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi gagasan, praktik sekaligus propaganda pluralisme agama ini? Benarkah semua agama sama? Benarkah demi toleransi beragama umat Islam perlu ikut-ikutan doa lintas agama, Perayaan Natal Bersama, dll?</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Hanya Islam yang Benar</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Setiap Muslim tentu wajib menegaskan bahwa hanya Islam yang benar. Agama di luar Islam semuanya salah/batil. Ini adalah keyakinan dasar sekaligus mutlak di dalam Islam. Karena itu pernyataan bahwa “semua agama benar” adalah pernyataan menyimpang dari Islam. Pelakunya bisa murtad. Sebabnya, Allah SWT sendiri menegaskan bahwa hanya Islam agama yang Dia akui dan ridhai:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sungguh agama (yang diakui) di sisi Allah hanyalah Islam (QS Ali Imran [3]: 19).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Maknanya, menurut Imam as-Samarqandi, “Inna ad-dîna al-mardhiyya ‘indalLâh al-Islâm (Agama yang Allah ridhai hanyalah Islam).” (As-Samarqandi, Bahr al-‘Ulûm, 1/249).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dengan kata lain, menurut Imam al-Alusi, “Lâ dîna mardhiyya ‘indalLâh illâ al-Islâm (Tidak ada agama yang Allah ridhai kecuali Islam).” (Al-Alusi, Rûh al-Ma’âni, 2/456).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Imam al-Baghawi lebih menegaskan lagi bahwa makna “inna ad-dîna” dalam ayat di atas adalah, “Inna ad-dîna al-mardhiyya ash-shahîh (Sungguh agama yang diridhai dan yang benar)”, yakni di sisi Allah SWT, hanyalah Islam (Lihat: Al-Baghawi, Ma’âlim at-Tanzîl, 2/18). </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Imam al-Baghawi lalu menukil dua ayat berikut:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, telah aku cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian (TQS al-Maidah [5]: 3).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Siapa saja yang mencari agama selain Islam tidak akan pernah diterima agama itu dari dirinya dan di akhirat kelak dia termasuk ke dalam kaum yang merugi (TQS Ali Imran [3]: 85).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Karena itu menganggap semua agama sama tentu bertentangan dengan al-Quran. Anggapan tersebut juga sangat tidak masuk akal. Sebabnya, jika semua agama benar, apa perlunya Rasulullah saw. bersusah-payah—bahkan dengan mempertaruhkan segalanya, termasuk nyawa beliau—mendakwahkan Islam selama 23 tahun kepada para pemeluk agama lain? Apa pentingnya beliau mengajak kaum Yahudi, Nasrani dan kaum musyrik agar masuk Islam dan meninggalkan agama mereka? Rasulullah saw. bahkan bersabda:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Aku diperintahkan (oleh Allah SWT) untuk memerangi umat manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah; juga agar mereka menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal demikian maka darah dan harta mereka terpelihara dariku, kecuali ada alasan yang dibenarkan oleh Islam, dan perhitungannya diserahkan kepada Allah (HR al-Bukhari dan Muslim).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Selain itu, bukti bahwa hanya Islam agama yang benar, sementara selain Islam adalah salah/batil, adalah banyaknya celaan di dalam al-Quran terhadap pemeluk agama Yahudi, Nasrani maupun kaum musyrik. Allah SWT memandang mereka sebagai kaum kafir. Allah SWT, misalnya, berfirman:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sungguh telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah Al-Masih putra Maryam (TQS al-Maidah [5]: 72).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sungguh telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah ‘Yang Ketiga’ di antara yang tiga. Padahal tidak ada Tuhan kecuali Tuhan Yang Satu (Allah) (TQS al-Maidah [5]: 73).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Bahkan Allah SWT memandang kaum musyrik sebagai najis:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Wahai orang-orang yang beriman, sungguh kaum musyrik itu najis. Karena itu janganlah membiarkan mereka memasuki Masjid al-Haram setelah tahun mereka ini (TQS at-Taubah [9]: 28).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Perlakuan Terhadap Non-Muslim</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Islam jelas mencela dan mengecam kaum kafir baik Yahudi, Nasrani maupun kaum musyrik. Di akhirat kelak mereka ditempatkan di tempat yang paling buruk, yakni di Neraka Jahannam. Allah SWT berfirman:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sungguh orang-orang kafir dari kalangan Ahlul Kitab maupun dari kalangan kaum musyrik akan ditempatkan di Neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruknya manusia (TQS al-Bayyinah [98]: 6).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Namun demikian, dalam hal perlakuan terhadap mereka di dunia, Islam tetap bersikap toleran. Islam, misalnya, tidak pernah memaksa mereka untuk masuk Islam. Allah SWT berfirman:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Tidak ada paksaan dalam (memeluk) agama Islam (TQS al-Baqarah [2]: 256).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di dalam naungan Negara Islam (Daulah Islam atau Khilafah Islam), mereka pun diperlakukan setara dan adil sebagai warga negara. Tidak ada diskriminasi. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Namun demikian, toleransi Islam terhadap pemeluk agama lain bukan berarti mengakui kebenaran agama mereka. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, Islam tetap memandang agama-agama selain Islam adalah batil. Apalagi jika toleransi beragama dipahami sebagai pluralisme (menyamakan semua agama) yang menjurus pada sinkretisme (pencampuradukan) dalam praktik beragama. Jelas, ini tercela. Allah SWT menegaskan:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Untuk kalian agama kalian. Untukku agamaku (TQS al-Kafirun [109]: 6).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Menurut Imam as-Samarqandi, ayat di atas berkaitan dengan tawaran kaum Quraisy kepada Nabi Muhammad saw., “Jika engkau mau, kami akan mengikuti agamamu dan meninggalkan agama kami selama satu tahun. Namun, engkau pun harus mengikuti agama kami (dan meninggalkan agamamu, red.) selama setahun.” Lalu turunlah ayat ini (As-Samarqandi, Bahr al-‘Ulûm, 4/445).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Jelas, Surah al-Kafirun ini (dari awal sampai akhir), secara keseluruhan menolak paham pluralisme atau sinkretisme beragama.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Damai Tanpa Pluralisme</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Tanpa harus mempraktikkan dan mempropagandakan pluralisme agama yang sesat dan menyesatkan, sejarah selama berabad-abad telah membuktikan betapa besarnya toleransi Islam dan kaum Muslim terhadap pemeluk agama lain. Islam hanya mengajak orang-orang non-Muslim agar masuk Islam. Tanpa paksaan sama sekali. Saat mereka menolak, Islam tak lantas membenarkan kaum Muslim untuk memberangus keyakinan agama mereka. Sepanjang era Kekhilafahan Islam, dengan sikap toleransi yang luar biasa, orang-orang non-Muslim bisa hidup damai di tengah-tengah masyarakat Islam. Tanpa diskriminasi dan rasa takut. Itulah yang digambarkan oleh para sejarawan Barat. Di antaranya Sir Thomas Walker Arnold.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Menurut Sir Thomas Walker Arnold, sepanjang sejarah, sikap toleran sudah mewarnai hubungan antara kaum Muslim dan non-Muslim. Dalam bukunya, The Preaching of Islam. A History of Propagation of the Muslim Faith, dia mengomentari besarnya penghargaan Islam terhadap prinsip toleransi. Bahkan menurut dia, kaum non-Muslim menikmati toleransi yang begitu besar di bawah aturan penguasa Muslim (khalifah). Padahal pada saat yang sama Eropa masih belum mengenal toleransi sama sekali. Barat baru menyemarakkan tenggang rasa antar dan internal umat beragama belakangan ini pada zaman modern.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Lebih lanjut, Sir Thomas mengungkapkan, ketika berabad-abad lamanya para penguasa Muslim (para khalifah) berkuasa, banyak sekte Kristen yang dibiarkan hidup, berkembang dan bahkan dilindungi aturan Negara (Khilafah Islam) (Republika.co.id, 22/10/2018).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Alhasil, sekali lagi, tanpa harus mempraktikkan dan mempropagandakan pluralisme yang sesat dan menyesatkan, Islam telah membuktikan sebagai agama yang toleran, dan kaum Muslim adalah pemeluk agama yang paling memahami toleransi.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Karena itu jika ingin umat beragama rukun, damai dan saling bertoleransi, tanpa diskriminasi, kuncinya satu: terapkan ideologi dan sistem Islam. Dengan kata lain: terapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Sebabnya, hanya Islamlah satu-satunya agama yang pasti membawa rahmat bagi dunia (rahmatan lil ‘âlamîn). Salah satunya mewujudkan kehidupan antar umat beragama yang damai dan harmonis. WalLâhu a’lam. []</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">---*---</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Hikmah:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Rasulullah saw. bersabda:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit; text-align: start;">الإِسْلاَمُ يَعْلُو وَلاَ يُعْلَى</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam. (HR ad-Daruquthni). []</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">---*---</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Download file PDF versi mobile:</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><a class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 nc684nl6 p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl py34i1dx gpro0wi8" href="http://bit.ly/kaffah211m" rel="nofollow noopener" role="link" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: inherit; text-decoration-line: none; touch-action: manipulation;" tabindex="0" target="_blank">http://bit.ly/kaffah211m</a></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Download file PDF versi cetak:</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><a class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 nc684nl6 p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl py34i1dx gpro0wi8" href="http://bit.ly/kaffah211" rel="nofollow noopener" role="link" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: inherit; text-decoration-line: none; touch-action: manipulation;" tabindex="0" target="_blank">http://bit.ly/kaffah211</a></span></div></div>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-30840549702950556492021-09-04T22:23:00.001+08:002021-09-04T22:23:08.124+08:00 KISAH HIJRAH PENJUAL BROWNIS YANG BIKIN HATI TERIRIS - AKULAH PEMAKAN RIBA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_BX7GjAbiDgEs8wlg4RdOdecUGBHSwAbeQ3OKxa4v_O3HdQ4XoLIl9xo_IrShXSKMUOOqfwtHFFb7tzJmZgD6hKrOlY8NC6UFS44K27VihSa6b63z84TqhFkZ4GiFqgHVcQ6f_dlnTYh_/s720/hijrah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_BX7GjAbiDgEs8wlg4RdOdecUGBHSwAbeQ3OKxa4v_O3HdQ4XoLIl9xo_IrShXSKMUOOqfwtHFFb7tzJmZgD6hKrOlY8NC6UFS44K27VihSa6b63z84TqhFkZ4GiFqgHVcQ6f_dlnTYh_/w400-h400/hijrah.jpg" width="400" /></a></div><br /><p><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 11.25px; white-space: pre-wrap;">_________________________</span></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Oleh: Prasetyo Budi Widodo</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;"><b>Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh</b></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Saya adalah penebar riba...saya bujuk orang-orang yang punya usaha untuk berhutang dengan bunga sekian % di bank BUMN tempat saya bekerja.. saya tipu mereka dengan berkata bahwa bunga pertahun hanya sekian % tetapi saya arahkan mereka untuk mengambil hutang lebih dari setahun, sehingga pendapatan bunga menjadi lebih besar!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Target saya terlampaui!!</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Saya menjadi prajurit terbaik!! </span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Dan saya menjadi ujung tombak perusahaan yang lihai dalam memasarkan kredit!!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Yaa.. saya adalah salah satu dari sekian banyak prajurit di bank BUMN dengan aset terbesar!! Sayalah salah satu dari sekian banyak pasukan penebar riba yang setiap mendekati akhir bulan selalu berwajah tegang..!</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Pulang hampir tengah malam!!</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Senggol bacok!! </span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Demi menagih bunga untuk perusahaan!!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">"Wahai para nasabah!!! Bayarlah bunga kalian!!! Bila tidak, agunan kalian saya lelang!! Hahahaha.. Jika kalian tidak terima, panggilah LSM.. gugatlah perusahaan saya!! Maka perusahaan saya akan mengirimkan perwakilannya untuk datang ke pengadilan untuk menghadapi gugatan kalian!!! Hahahaha..."</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Congkak dan sombong...!!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Bagaimana saya tidak sombong! Bekerja di bank BUMN adalah cita-cita saya..lihatlah! Baju saya rapi dengan merk terkenal..! Saya berdasi.. saya naik mobil! Siapa yang tidak suka dengan kondisi mewah seperti itu??</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Itulah saya!!!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;"><b>Sebelum saya DITAMPAR oleh ALLAH...!!</b></span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">7 tahun saya bekerja di bank BUMN, 3 tahun sebelumnya saya bekerja di bank-bank swasta lainnya.. </span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Sampai pada saatnya Allah menampar saya..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Tamparan pertama adalah ketika kekayaan saya dihilangkan oleh Allah.. Dengan cara saya harus menanggung hutang salah satu pihak keluarga saya yang terancam dipenjara bila tidak terselesaikan saat itu juga!! Lihatlah!! Tidak lebih dari 4 jam semua kendaraan saya, perhiasan istri saya.. RAIB!! Saya jual!! Untuk menyelesaikan hutang piutang tersebut..!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Jadilah saya saat itu seorang bankers yang hanya punya motor inventaris kantor..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Belum genap 1 bulan berlalu, tamparan ke 2 terjadi!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Anak saya harus menginap di rumah sakit lebih dari 2 minggu...</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">2 minggu berlalu setelah anak saya keluar dr rumah sakit.. ternyata Allah belum mengijinkan anak saya sehat, Anak saya harus di rawat inap lagi di rumah sakit..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Apakah selesai sampai disitu? tidak..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">tamparan ke 3 datang tanpa diduga..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">penyakit didatangkan oleh Allah kepada istri saya yang harus menjalani perawatan di rumah sakit selama seminggu...</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;"><b>APA INI YA ALLAH??!! </b></span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Tiba-tiba.. seperti semua masalah menimpa saya. Bukan hanya saya.. tetapi kepada ISTRI dan ANAK pula..!!</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">saya berpikir apa yang salah? Apa yang telah saya lakukan? Saya sholat lima waktu.. saya puasa senin kamis, saya tahajud, saya duha, saya shodaqoh..!! Apa yang salah ya Allah??!! Di setiap sholat saya.. selalu menetes air mata menanyakan kepada Allah apa yang menimpa saya dan keluarga?? </span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Sampai pada suatu waktu saya mulai menyadari, saya mulai mengkaji.. saya mulai belajar dan belajar.. bahwa apa yang saya lakukan untuk menafkahi keluarga selama ini dilarang oleh Allah Subhanahu Wa ta'alla..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">pekerjaan saya adalah pekerjaan yang dilaknat Allah, dan itu ada di dalam AL-QURAN!! </span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Kemana saja saya selama ini??!!</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Saya takut.....</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Saya ngeri dengan azab dunia akherat yang akan saya terima..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Saya tidak tahu kapan saya MATI??</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;"><b>SAYA HARUS RESIGN!!!</b></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Itu yang pertama kali terlintas dalam otak saya, ketika tersadar bahwa apa yang saya hasilkan, apa yg saya kerjakan adalah sebuah kesalahan..saya harus bertaubat!! </span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Saya harus keluar dari pekerjaan ini...</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Namun.. bagaimana jika saya keluar? Keluarga saya makan apa?</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">hutang KPR dan softloan saya bayar pake apa??!!</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">pikiran-pikiran tersebut sangat menghantui saya..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Hingga.. Dalam sebuah kajian saya mendengar ustad mengatakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disebutkan oleh salah seorang sahabat, yang artinya :</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363)</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Dari situ tekad saya semakin membara untuk segera keluar dari bank tenpat saya bekerja.. saya YAKIN ALLAH MENJAMIN rejeki saya, istri dan anak saya...!!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Bagaimana dengan hutang-hutang saya?Tidak ada jalan lain..saya harus menjual satu-satunya aset saya yg tersisa yaitu rumah yang saya tinggali..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Selanjutnya yang terpikirkan oleh saya adalah segera memasang iklan di salah satu jasa iklan online, dengan harapan segera laku terjual.. hutang lunas!! dan saya keluar tanpa beban..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Satu bulan berlalu setelah saya memasang iklan "rumah dijual" tanpa ada yang menawar, tanpa ada yang melihat!!</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Otak dan hati semakin galau.. keinginan resign sangat kuat.. Namun terkendala oleh hutang-hutang yang harus dilunasi..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Saya tetap bekerja dengan seperempat hati.. godaan demi godaan muncul.. bulan maret 2016 saya di berangkatkan ke bali karena mendapat penghargaan menurunkan NPL di thn 2015. </span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Setiba kembali di kantor, jatah kenaikan grade dan gaji mulai disodorkan kepada saya.. Alhamdulillah saya tolak dengan halus, karena pasti akan lebih banyak dosa yang saya tumpuk...</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Waktu berjalan dengan cepat.. berkah silaturahmi saya dapatkan. Ketika saya berkunjung ke tempat kawan lama saya, dia menyampaikan bahwa saya harus beribadah dan berdoa lebih keras dibandingkan dengan kerasnya saya beribadah saat mengharapkan diterima di bank tempat saya bekerja..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;"><b>Semenjak hari itu.. </b></span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Setiap hari saya bangun antara pukul 02.30 sampai dengan pukul 03.00 pagi. Saya langsung mandi, kemudian saya lakukan sholat taubat, sholat hajat, sholat tahajud,sholat witir dan saya tutup dengan berdzikir panjang sampai dengan masuk shubuh.. Sebelum shubuh saya sudah berjalan ke masjid untuk adzan dan berjamaah.. sepulang dari masjid saya baca Al-quran dan artinya minimal 10 ayat. Begitu pula dengan sholat wajib yang lainnya, tidak ada kata tidak berjamaah di masjid..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Sunnah saya tegakkan, bahkan saya pernah berdebat sengit dengan pimpinan saya karena jenggot yang saya pelihara dan meninggalkan rapat saat adzan berkumandang.. </span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Semua hal baik saya amalkan hanya karena ingin Allah mendengar doa saya.. hanya karena ingin Allah memberikan terus hidayah dan rahmatNya kepada saya..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Kurang lebih 3 bulan saya melakukan semua itu tanpa putus.. Saya berdoa memohon agar Allah memberikan saya kemudahan, memberikan saya jalan keluar dari apa yang sedang saya hadapi..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Bulan agustus 2016 doa saya dijawab oleh Allah, dikirimkanlah orang yang sangat luar biasa dari Jakarta. Beliau melihat iklan dan menghubungi saya.. tanpa meninjau langsung lokasi hanya berdasarkan foto di iklan saja, dia menyatakan berminat dan mau membeli rumah saya. Awalnya saya tidak percaya.. namun, ketika Allah telah berkehendak maka tidak ada yang tidak mungkin!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Tanggal 23 agustus 2016 dia datang ke rumah untuk melunasi semua pembayaran atas rumah saya.. TANPA MENAWAR harga yang saya pasang di iklan.. masyaAllah!!!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Alhamdulillah.. hari itu juga proses pelunasan KPR dan semua hutang saya lakukan..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">hutang saya semua LUNAS!!!</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Rumah dan sertifikat sekarang menjadi milik pembeli, dan saya menerima sisa uang penjualan rumah saya...</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">DOA saya dijawab Allah bukan hanya sampai disini... Allah kembali menggerakkan hati pembeli itu. Dia mempersilahkan saya dan keluarga untuk menempati rumah tersebut sampai dengan saya mendapatkan rumah pengganti.. masyaAllah!!!! </span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Saya sujud syukur.. saya menangis menyaksikan betapa skenario Allah sangat indah!! Betapa doa yang saya panjatkan tanpa putus mendapatkan jawaban LEBIH dari Allah!!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Siapa yang bisa membuat semua ini terjadi ?! Membeli rumah Hanya melihat iklan dan foto.. Tanpa menawar.. kemudian mempersilahkan ditinggali sampai saya dapat pengganti rumah!!! </span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">ALLAH..!! Maka, apa masih berani saya menantang perang Allah dan rosulNya yang sudah begitu sayang kepada saya?!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Keesokan harinya 24 agustus 2016, surat resign saya ajukan..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Alhamdulillah 1 oktober 2016.. Merupakan prestasi terbaik saya di bank tersebut, yaitu RESIGN!!</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Maha suci Allah.. Ar-rahman dan Ar-rahim..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Yang telah banyak mengabulkan semua doa-doa saya.. Sampai dengan hari ini saya tidak berhenti menjalani aktivitas ibadah saya.. tetap bangun di sepertiga malam bablas sampai dengan saya mencari rezeki halal di pagi hari.. berbuat baik sebanyak mungkin, menghitung dosa saya di mlm hari.. kemudian selalu berdoa.. karena, masih sangat-sangat banyak DOA yang ingin saya sampaikan kepada Allah..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Saat ini saya tinggal di rumah tanpa riba.. terbebas dari segala jenis hutang.. Dan hidup sebagai seorang pedagang brownies..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Yaa..pekerjaan saya saat ini adalah pedagang brownies.. saya buat sendiri bersama istri dan saya pasarkan sendiri..</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">lebih tenang.. lebih halal.. semata-mata hanya mengharapkan berkah dan ridho Allah subhanahu wa ta'alla..</span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Mendekat dan berdoalah... </span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Allah Maha Mengabulkan... </span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;"><b>Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... </b></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-size: 11.25px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">*Prasetyo Budi Widodo</span></div><div dir="auto"><span style="font-family: arial;">Warga Group 'Masyarakat Tanpa Riba'</span></div></div>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-6182240185714499892021-09-04T21:36:00.000+08:002021-09-04T21:36:00.933+08:00 Afghanistan yang tidak mereka tunjukkan di Media <p>Betapa indahnya negeri2 Muslim... </p><p>Sebelum kerusakan fisik dan moral dipaksakan oleh para Penjajah dan Antek2nya... </p><p>Afghanistan... keindahanmu semoga segera kembali...</p><span><a name='more'></a></span><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU0_E8qHWkiGVcbWMuBT4BTrl2amr3bbw25Fj7LyDdCwdz3wixhCZ0L5Vh2FqszVo4LosMU5O7kM7co3gczwYRfYOGT-9FWg5NRkNgkMCutJMdzoz1XmZ8vBFDBYvO5tFI7yFi_7baFIdW/s960/FB_IMG_1630761678066.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="788" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU0_E8qHWkiGVcbWMuBT4BTrl2amr3bbw25Fj7LyDdCwdz3wixhCZ0L5Vh2FqszVo4LosMU5O7kM7co3gczwYRfYOGT-9FWg5NRkNgkMCutJMdzoz1XmZ8vBFDBYvO5tFI7yFi_7baFIdW/w329-h400/FB_IMG_1630761678066.jpg" width="329" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheIpIJGQdiHT-Oxl05j_aGi5fe2Wyhc4keztTzknQn5eo2qT1AO5nXwscOuAlb-45p13pBk3EfAuNeZla_KcoxxuYTDkD0XvPUBooRY07ZcE0dyqb5Po-l6EJXa6xk8V3UBRiKit2lDmQf/s960/FB_IMG_1630761682028.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="812" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheIpIJGQdiHT-Oxl05j_aGi5fe2Wyhc4keztTzknQn5eo2qT1AO5nXwscOuAlb-45p13pBk3EfAuNeZla_KcoxxuYTDkD0XvPUBooRY07ZcE0dyqb5Po-l6EJXa6xk8V3UBRiKit2lDmQf/w339-h400/FB_IMG_1630761682028.jpg" width="339" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8f1CISl9O4EpuKXaLbq6TsjSk1a2j6mcZXAENoxIFFepKY0ooJFVXg65HJ0I3xQONMD_doY6ie_kQ9OOL1pKdCXWnJJKzw5e24lAQihNznfNfBqlenheZTahzP5V9sHProq2VEKCCM2nP/s960/FB_IMG_1630761687039.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="908" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8f1CISl9O4EpuKXaLbq6TsjSk1a2j6mcZXAENoxIFFepKY0ooJFVXg65HJ0I3xQONMD_doY6ie_kQ9OOL1pKdCXWnJJKzw5e24lAQihNznfNfBqlenheZTahzP5V9sHProq2VEKCCM2nP/w379-h400/FB_IMG_1630761687039.jpg" width="379" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLC9FaIq1y60yrN0yMDcgyQMJ7wn_Wo8UmgNU-GwSwx-_zsIoKdtu4usO590gc-zUWfxLKYg9hehU5uOAqz1lF7mw_F6NNcWoJstLKYg3hhYA-r78N1OXx5g8ZIyyaFnT-OqzizJOg4RV2/s960/FB_IMG_1630761692815.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="960" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLC9FaIq1y60yrN0yMDcgyQMJ7wn_Wo8UmgNU-GwSwx-_zsIoKdtu4usO590gc-zUWfxLKYg9hehU5uOAqz1lF7mw_F6NNcWoJstLKYg3hhYA-r78N1OXx5g8ZIyyaFnT-OqzizJOg4RV2/w400-h213/FB_IMG_1630761692815.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDq8LIILbbtpuTPewvvEoKwmJpeCktw7APD8DCUJMMsaxpVUEUFYE9YbyC3HOtr3RCDoMvEFQUVHcFLA4QcW_wKggHSH3fTbSaFyNouQYpJN5T6LYW42UgRsZfUtqn3whlBSvv9c8igMY4/s960/FB_IMG_1630761697530.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="920" data-original-width="960" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDq8LIILbbtpuTPewvvEoKwmJpeCktw7APD8DCUJMMsaxpVUEUFYE9YbyC3HOtr3RCDoMvEFQUVHcFLA4QcW_wKggHSH3fTbSaFyNouQYpJN5T6LYW42UgRsZfUtqn3whlBSvv9c8igMY4/w400-h384/FB_IMG_1630761697530.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJnx4JbRqSafkSsHgmIUOYdlYSr1XHbRjGQq0DKgvLx4yIQ7bumkHuJMao37UgJkNctack5R6hmvfitGl5cUQHjx6Gew0C3B11krNLBtjrbqQHFWgcFyVhfJaTi-XVSj4QY13Dv9oOFYD3/s960/FB_IMG_1630761703051.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="692" data-original-width="960" height="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJnx4JbRqSafkSsHgmIUOYdlYSr1XHbRjGQq0DKgvLx4yIQ7bumkHuJMao37UgJkNctack5R6hmvfitGl5cUQHjx6Gew0C3B11krNLBtjrbqQHFWgcFyVhfJaTi-XVSj4QY13Dv9oOFYD3/w400-h289/FB_IMG_1630761703051.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNCdUHkewyja8_1isvHTFh3BED2Gez44UEXtt9r8fAzBcI1Rv9QVoF2-HGBAXsyYdQ3vPWMGA-8XvvaIAUGRM6WOw_0FsSEphmK0WTzFPYoYqLqF9Sqgw5srBJkkvTFrC7znoxM89NdWfh/s960/FB_IMG_1630761708695.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="837" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNCdUHkewyja8_1isvHTFh3BED2Gez44UEXtt9r8fAzBcI1Rv9QVoF2-HGBAXsyYdQ3vPWMGA-8XvvaIAUGRM6WOw_0FsSEphmK0WTzFPYoYqLqF9Sqgw5srBJkkvTFrC7znoxM89NdWfh/w349-h400/FB_IMG_1630761708695.jpg" width="349" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuKYrJTewIEo-o9lfG6bS6-6nY1OgFvWXX7ZEFPfgOA5Z1f-HB2W_hd46kE1hNHYc8qqMaCy9AByGmjtJ9ADBbCXbaZV1sV9UvH8q88DXusefng1nu0qDL3e7zLCLWkXGcZW_03AOnJfyG/s960/FB_IMG_1630761714179.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="802" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuKYrJTewIEo-o9lfG6bS6-6nY1OgFvWXX7ZEFPfgOA5Z1f-HB2W_hd46kE1hNHYc8qqMaCy9AByGmjtJ9ADBbCXbaZV1sV9UvH8q88DXusefng1nu0qDL3e7zLCLWkXGcZW_03AOnJfyG/w334-h400/FB_IMG_1630761714179.jpg" width="334" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0zJjyEZpr5qVDZJqAPyNCJZ3RjDtq3BuU_SVuTPmHX4XxnxHGNj99rUVyBY-qRjBYWa3br3ooQlL9SGp4c1oJF6QbBRZbzPd-Hg1zqz5amBS6cuf9YzfI_U5BykXzCdem2LM4H7FIPicg/s935/FB_IMG_1630761719692.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="935" data-original-width="753" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0zJjyEZpr5qVDZJqAPyNCJZ3RjDtq3BuU_SVuTPmHX4XxnxHGNj99rUVyBY-qRjBYWa3br3ooQlL9SGp4c1oJF6QbBRZbzPd-Hg1zqz5amBS6cuf9YzfI_U5BykXzCdem2LM4H7FIPicg/w323-h400/FB_IMG_1630761719692.jpg" width="323" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglPOYPlxe1m3IXKsnwy1qcFI9gWuhiqE0XJJ7GGrOT6sb4aalRUnACZ52Fl4vIKNr-FEaLRSWVFLeMyBOFVGm0aGDNyYpkXMxEKzACbQ3G2T1KHX9kMBJdHfRO344EID4n6ovDbAwhk1Fc/s960/FB_IMG_1630761724983.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="796" data-original-width="960" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglPOYPlxe1m3IXKsnwy1qcFI9gWuhiqE0XJJ7GGrOT6sb4aalRUnACZ52Fl4vIKNr-FEaLRSWVFLeMyBOFVGm0aGDNyYpkXMxEKzACbQ3G2T1KHX9kMBJdHfRO344EID4n6ovDbAwhk1Fc/w320-h265/FB_IMG_1630761724983.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdhr1xN0E89k2NSOoFZW1GDOQJ9xKAMVjJKn1KEjTtfPBdkdJlDGlXd8JOz-hGl0jiv5mPFYc2kk1ZwV_k41K-YpBIFgIr0OHGmgThhkOLpBA-V8Yygrl_GX4X9SaKZaWot8wj9IyWXv1U/s960/FB_IMG_1630761730381.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="790" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdhr1xN0E89k2NSOoFZW1GDOQJ9xKAMVjJKn1KEjTtfPBdkdJlDGlXd8JOz-hGl0jiv5mPFYc2kk1ZwV_k41K-YpBIFgIr0OHGmgThhkOLpBA-V8Yygrl_GX4X9SaKZaWot8wj9IyWXv1U/w329-h400/FB_IMG_1630761730381.jpg" width="329" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrH7DDJkef_xked8GSO7jdsoXZZ0nl4TVoRrQa2jA8F94tPQEmxfoYUEy1meSaOP93_gajZkPpQumsPO2H1gZEzEMEZWqlJ92Z3UNH4tJs0yp2e0Etbp1yxvddb1aNI-m8I_CmVdc1R4o8/s960/FB_IMG_1630761736076.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="900" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrH7DDJkef_xked8GSO7jdsoXZZ0nl4TVoRrQa2jA8F94tPQEmxfoYUEy1meSaOP93_gajZkPpQumsPO2H1gZEzEMEZWqlJ92Z3UNH4tJs0yp2e0Etbp1yxvddb1aNI-m8I_CmVdc1R4o8/w375-h400/FB_IMG_1630761736076.jpg" width="375" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-QnRUiia0ZkUoARd3_0dRUBMn9ctNVuZZeuF6X75sVOj876t3lIOF3gPOLWQ_Od5YZf5i25Vt5fben5QBlYYBi62IPTS7vsWRoG2q3jXjaug6Q_IAOB80MqSmNc1RyTcARrgL6fl7087w/s960/FB_IMG_1630761741702.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="824" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-QnRUiia0ZkUoARd3_0dRUBMn9ctNVuZZeuF6X75sVOj876t3lIOF3gPOLWQ_Od5YZf5i25Vt5fben5QBlYYBi62IPTS7vsWRoG2q3jXjaug6Q_IAOB80MqSmNc1RyTcARrgL6fl7087w/w344-h400/FB_IMG_1630761741702.jpg" width="344" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaqKXFwus8UIQuTXSNWs7GyILC90e27uMNx78jqQrmuTBUTyDmG2pelFvLKfSwUBsjW-dZVCsLX8soJREWq0abv8jsdJDxciZkEZxwFxCmxcUBaSj6fpPxlVw_Me6RLVz0vFe-NLV3AGJt/s960/FB_IMG_1630761746936.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="532" data-original-width="960" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaqKXFwus8UIQuTXSNWs7GyILC90e27uMNx78jqQrmuTBUTyDmG2pelFvLKfSwUBsjW-dZVCsLX8soJREWq0abv8jsdJDxciZkEZxwFxCmxcUBaSj6fpPxlVw_Me6RLVz0vFe-NLV3AGJt/w400-h221/FB_IMG_1630761746936.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgsgw44JjoySnfw-zZ7k6ebAdgxNGETB_J4I_q17Gse_yuDyRrSyMtN2LedNfgXpVq2jzX2m351rWaGdMmzmhq978j77nPh8pDAUago8wCN3ReH17BIXrhbDwa51jgBY9r7JhD9M7iDVAD/s960/FB_IMG_1630761751991.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="960" height="338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgsgw44JjoySnfw-zZ7k6ebAdgxNGETB_J4I_q17Gse_yuDyRrSyMtN2LedNfgXpVq2jzX2m351rWaGdMmzmhq978j77nPh8pDAUago8wCN3ReH17BIXrhbDwa51jgBY9r7JhD9M7iDVAD/w400-h338/FB_IMG_1630761751991.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyozbU2cuLiMSNsb8BbWBh89Rx-KwPEQwNxQV3D0RdpP_UUOoJEs53hpnxQooC4i0n1qEKAje-iegniBGvgrspYdL8Q90FpJyQ_tFFWlLTrfgqkpseyzXJwsNQuMx5A3xmExRU_loR0djC/s960/FB_IMG_1630761757070.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="690" data-original-width="960" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyozbU2cuLiMSNsb8BbWBh89Rx-KwPEQwNxQV3D0RdpP_UUOoJEs53hpnxQooC4i0n1qEKAje-iegniBGvgrspYdL8Q90FpJyQ_tFFWlLTrfgqkpseyzXJwsNQuMx5A3xmExRU_loR0djC/w400-h288/FB_IMG_1630761757070.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaodqc9fzA2P5Oi4hjkoElBNwCBrCxBEuWyK0tfbJcniFYsFjAehF6VZmLmpvIf21q-3EMXrTC1h3PstEBaOEb-dsJhOE5KVGTOKKI3cwrdrm2-b31iXupmjwRnMnNWwVyHZwNgNj3ZORQ/s960/FB_IMG_1630761760818.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaodqc9fzA2P5Oi4hjkoElBNwCBrCxBEuWyK0tfbJcniFYsFjAehF6VZmLmpvIf21q-3EMXrTC1h3PstEBaOEb-dsJhOE5KVGTOKKI3cwrdrm2-b31iXupmjwRnMnNWwVyHZwNgNj3ZORQ/w400-h300/FB_IMG_1630761760818.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWulkvRzDKFtfGPL3oI4qe8b1aayVZipFFjAfj5XjUKlOthvibG51PPWUaECUNh_gBpgN5Fxmy2y95lb0OosC7dr5qK6qGIbkzbpgwcb19orC5F93GWWd1MXMTCitbzXDuANVfdlL1YLV3/s960/FB_IMG_1630761765855.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="960" height="399" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWulkvRzDKFtfGPL3oI4qe8b1aayVZipFFjAfj5XjUKlOthvibG51PPWUaECUNh_gBpgN5Fxmy2y95lb0OosC7dr5qK6qGIbkzbpgwcb19orC5F93GWWd1MXMTCitbzXDuANVfdlL1YLV3/w400-h399/FB_IMG_1630761765855.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi27z6CA0nGLwwrVbq0L9lgnLlpZka3Sw92EP9U6zqoKWjGlj68UeeNrV-JOGIn0mlT1ig9HkrXMusmVI4p0k4yTWbejbv1YxiFABvPqtQHxMF4VowLVkM_oz1kkhq6WH-KB6aiEMJQpWy/s960/FB_IMG_1630761770685.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi27z6CA0nGLwwrVbq0L9lgnLlpZka3Sw92EP9U6zqoKWjGlj68UeeNrV-JOGIn0mlT1ig9HkrXMusmVI4p0k4yTWbejbv1YxiFABvPqtQHxMF4VowLVkM_oz1kkhq6WH-KB6aiEMJQpWy/w400-h266/FB_IMG_1630761770685.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKc489lfP0teS0HJqd_IXSAKolvuplBVg1K9lg6PjENDIpty6Mh2c14fhH6KVG5txmrX0TSM6IyyHqBSq9UxJakQ75eokNzhEOXkRaI68TXYVv2lG0x2sUfz8GHPjdpeK0awBBI2qQsgvA/s960/FB_IMG_1630761776212.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKc489lfP0teS0HJqd_IXSAKolvuplBVg1K9lg6PjENDIpty6Mh2c14fhH6KVG5txmrX0TSM6IyyHqBSq9UxJakQ75eokNzhEOXkRaI68TXYVv2lG0x2sUfz8GHPjdpeK0awBBI2qQsgvA/w400-h300/FB_IMG_1630761776212.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvXJnvGMcsmk2H7937RQpkaibwtXJG5LfHs15anfw3hDnVd8mm0IR84R9FjPoZhfVVChZvE77LtZXTlEYGfIoW4wRGCqUipuxVl847a_Tm1qw4k0oa237rwWW1jY7ekYXH-kYVwwwDZeod/s960/FB_IMG_1630761780679.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="842" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvXJnvGMcsmk2H7937RQpkaibwtXJG5LfHs15anfw3hDnVd8mm0IR84R9FjPoZhfVVChZvE77LtZXTlEYGfIoW4wRGCqUipuxVl847a_Tm1qw4k0oa237rwWW1jY7ekYXH-kYVwwwDZeod/w351-h400/FB_IMG_1630761780679.jpg" width="351" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7JjRpwV1qBUQLlkNPScYGsz6-ZU8wv719u8YNIEycIzEOAZSF2MJbqoCXhk0irnKCulj5m3hHIjCrx9b_VoJ9bZk6A87QSHZ3Czl29eIxEh4d5Us-sHZrgi332dLFH-TbzagsvWOl5VhM/s960/FB_IMG_1630761784410.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7JjRpwV1qBUQLlkNPScYGsz6-ZU8wv719u8YNIEycIzEOAZSF2MJbqoCXhk0irnKCulj5m3hHIjCrx9b_VoJ9bZk6A87QSHZ3Czl29eIxEh4d5Us-sHZrgi332dLFH-TbzagsvWOl5VhM/w400-h266/FB_IMG_1630761784410.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguzTHcgqeW2tCrNCIn1mh-lHDJH6yLYj7_Q_Z7mTdJmhmcuCT-oLM9VTlxy-hHzkAUBpnDJzgHV0-68jM0ReI8qLnmFANEY4Y6T_MSb4MNON1D2aVZKjqUXo_Inoj_LcJ4BtBAJoL2IYIC/s960/FB_IMG_1630761789714.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="664" data-original-width="960" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguzTHcgqeW2tCrNCIn1mh-lHDJH6yLYj7_Q_Z7mTdJmhmcuCT-oLM9VTlxy-hHzkAUBpnDJzgHV0-68jM0ReI8qLnmFANEY4Y6T_MSb4MNON1D2aVZKjqUXo_Inoj_LcJ4BtBAJoL2IYIC/w400-h276/FB_IMG_1630761789714.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyhSAkoqLFa6g4lqNE44isXCG87spLgQTUQ9IVajD_W9nd4qoz4fyYc9aTqxxt-7-sb9U-Yz4ImZG-QToBGaPbbv72I8BFptEAGoqkcPEPG_ouCS3tx8MWUa-NDEarr2P7LnDHOcMVvkL8/s960/FB_IMG_1630761794290.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyhSAkoqLFa6g4lqNE44isXCG87spLgQTUQ9IVajD_W9nd4qoz4fyYc9aTqxxt-7-sb9U-Yz4ImZG-QToBGaPbbv72I8BFptEAGoqkcPEPG_ouCS3tx8MWUa-NDEarr2P7LnDHOcMVvkL8/w400-h266/FB_IMG_1630761794290.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjleT9NpWcL0RjI3eox8zFftdkdPRW96pTSfkcC_6JjDiQeF3dtLuaj6_6H_aGfz76I0NHactbVpDxW4VqWZOVWkrn9tSoNTHeYlxqCc0yJ0gcnpGeEo0r_AC50zItenAltGgAzwuNHAtVP/s960/FB_IMG_1630761798382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjleT9NpWcL0RjI3eox8zFftdkdPRW96pTSfkcC_6JjDiQeF3dtLuaj6_6H_aGfz76I0NHactbVpDxW4VqWZOVWkrn9tSoNTHeYlxqCc0yJ0gcnpGeEo0r_AC50zItenAltGgAzwuNHAtVP/w400-h266/FB_IMG_1630761798382.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieG4rX9_668I-hLnbaDimM_V9tf0lYrOJy-mDQkc6j0h2eF4D4K0p3wcmFg5kao1gGMUNNHMV7G4nwUbLnrd6TC7aIq3xsWjkL4xqOerqaGSMwU7faAq16wrlsCeFWfcMHcmI51gcRyolJ/s960/FB_IMG_1630761803724.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="960" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieG4rX9_668I-hLnbaDimM_V9tf0lYrOJy-mDQkc6j0h2eF4D4K0p3wcmFg5kao1gGMUNNHMV7G4nwUbLnrd6TC7aIq3xsWjkL4xqOerqaGSMwU7faAq16wrlsCeFWfcMHcmI51gcRyolJ/w400-h200/FB_IMG_1630761803724.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhitPEYYvHpiyI_SSnyPhQmO_J3zaiQ221wZzxPsy1YG9PuE_Ca1AvqRyVLeo2v3aHqwinfy09BgZUT88kmnhdjxCmclK62LG1JfDooyLDslHq41EhYbD5ZnPH0cayLxcMmZUkD0Xrxz63S/s960/FB_IMG_1630761810092.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="798" data-original-width="960" height="333" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhitPEYYvHpiyI_SSnyPhQmO_J3zaiQ221wZzxPsy1YG9PuE_Ca1AvqRyVLeo2v3aHqwinfy09BgZUT88kmnhdjxCmclK62LG1JfDooyLDslHq41EhYbD5ZnPH0cayLxcMmZUkD0Xrxz63S/w400-h333/FB_IMG_1630761810092.jpg" width="400" /></a></div><br /><p><br /></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-72132821945903763782021-08-27T20:21:00.000+08:002021-08-27T20:21:22.761+08:00 *UMAT BANGKIT HANYA DENGAN ISLAM*<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLrwyi0Dq-kasMCpXXFcijcegf9o2i0ulJmRaJg-aT8Ss29-1gOvsVpkoZ8yYicjqz_hjRWCxQAeA1kKyttxraudCDpcFmcOq8a_9MnSElev-dBgx87C61ILiFi0nQMWHhvSqUkpUlejuB/s720/FB_IMG_1630066398447.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLrwyi0Dq-kasMCpXXFcijcegf9o2i0ulJmRaJg-aT8Ss29-1gOvsVpkoZ8yYicjqz_hjRWCxQAeA1kKyttxraudCDpcFmcOq8a_9MnSElev-dBgx87C61ILiFi0nQMWHhvSqUkpUlejuB/w400-h400/FB_IMG_1630066398447.jpg" width="400" /></a></div><p><br /></p><p>Buletin Dakwah Kaffah No. 207 (18 Muharram 1443 H/27 Agustus 2021 M)</p><p>Umat Muslim pernah memiliki peradaban luhur dan memimpin dunia. Tidak ada satu pun negeri yang penduduknya menerima dakwah Islam, melainkan masyarakatnya akan berbondong-bondong memeluk Islam. Sepanjang sejarah Kekhilafahan Islam kaum Muslim pernah memimpin dua pertiga dunia; dari Afrika hingga sebagian Eropa. Kaum Muslim, dengan Khilafahnya, pernah menciptakan keadilan dan kemakmuran. Khilafah melebur umat manusia tanpa perbedaan suku bangsa, jenis kelamin, ras dan bahasa. Umat non-Muslim pun mendapatkan keadilan dan perlindungan. </p><p>Gambaran sejarah di atas kontras dengan keadaan umat hari ini. Kaum Muslim terpuruk. Tidak mandiri dan didikte bangsa lain. Meskipun mengklaim merdeka, realitanya mereka tak bisa menjalankan syariahnya sendiri secara kaffah karena di bawah kendali asing.</p><p>Dari Kegelapan Menuju Cahaya</p><p>Kehidupan umat manusia sebelum kedatangan Islam adalah kegelapan. Ada penyembahan berhala, praktik ekonomi ribawi dan kecurangan dalam perdagangan. Ada tradisi anak-anak perempuan dikubur hidup-hidup oleh ayah mereka. Kaum perempuan pun dihinakan. Pada saat yang sama, Kerajaan Romawi dan Persia berkuasa dan menindas negeri-negeri yang mereka jajah.</p><p>Kedatangan Islam membawa perubahan besar. Islam memuliakan manusia dan mengeluarkan mereka dari era jahiliah menuju peradaban mulia yang gemilang. Allah SWT berfirman:</p><p>اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ</p><p>Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya (iman). Sebaliknya, orang-orang kafir, para pelindung mereka adalah thaghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya (TQS al-Baqarah [2]: 257).</p><p>Di dalam tafsirnya, Imam Ibnu Katsir menguraikan ayat ini, “Allah SWT mengabarkan bahwa Dialah Yang menunjukkan kepada siapa saja yang mengikuti keridhaan-Nya jalan-jalan keselamatan. Ia mengeluarkan hamba-hamba-Nya yang beriman dari kegelapan kekufuran, keraguan dan kebimbangan menuju cahaya kebenaran yang terang, gamblang mudah dan bercahaya.”</p><p>Cahaya Islam menghapus budaya penyembahan manusia kepada makhluk, baik berupa berhala maupun sesama manusia seperti para raja. Islam menghapus kekuasaan yang zalim lalu menggantikannya dengan keadilan yang menciptakan rasa aman. Menghukum para pelaku kejahatan dengan seadil-adilnya. Memberikan perlindungan dan kedudukan terhormat untuk kaum perempuan. Islam bahkan menyuruh anak lelaki untuk memuliakan ibu kandungnya.</p><p>Islam berhasil mengubah bangsa Arab dan bangsa-bangsa lainnya yang memeluk Islam menjadi umat manusia yang unggul. Dengan melaksanakan syariah Islam di bawah naungan Khilafah, umat Islam menebarkan rahmat dan memberikan banyak sumbangan untuk peradaban dunia. Banyak karya ilmuwan Muslim dari berbagai disiplin ilmu seperti matematika, kedokteran, kimia, farmasi, teknik, menjadi dasar ilmu pengetahuan modern.</p><p>Khilafah juga berkontribusi bagi kemanusiaan. Pada tahun 1847 kaum Muslim dan Khilafah Utsmaniyah pernah mengirimkan bantuan sebesar £ 10.000 atau sekitar USD 1,3 juta saat ini, serta tiga kapal berisi makanan dan obat-obatan untuk membantu rakyat Irlandia dilanda kelaparan. Rakyat Amerika Serikat pada tahun 1889 juga pernah mendapatkan USD 1.000 sebagai bantuan dari Khilafah dan umat Muslim untuk korban banjir di Pennsylvania barat daya. Lalu pada tahun 1894 kembali Khilafah mengirimkan bantuan sebesar 300 lira untuk korban kebakaran di negara bagian Wisconsin dan Minnesota.</p><p>Di Nusantara, saat Perang Aceh, Khilafah Utsmaniyah mengirimkan 17 kapal perang beserta prajurit dan persenjataan untuk membantu pejuang Aceh melawan kolonial Belanda. Khilafah juga mengirim bantuan untuk Batavia saat dihantam banjir di tahun 1916 sebesar 25 ribu kurush (koin emas).</p><p>Kunci Kebangkitan</p><p>Hari ini negeri-negeri Muslim justru tertindas. Kekayaan alamnya dijarah. Sumberdaya manusianya kalah dengan bangsa lain. Beberapa negeri Islam terjerat utang ribawi yang besar. Padahal kekayaan alamnya berlimpah. Hukum-hukum Allah SWT pun terbengkalai tanpa ada yang melaksanakannya secara kaffah. Meskipun secara fisik merdeka, kenyataannya umat dipaksa tunduk pada kehendak dan aturan asing.</p><p>Karena itu umat harus bersegera menyongsong kebangkitan agar dapat menjalankan kehidupan Islam. Untuk bangkit tidak ada jalan lain kecuali dengan mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw. dan generasi awal kaum Muslim. Bukan dengan mengikuti aturan yang disodorkan pihak asing. Imam Malik bin Anas rahimahulLah menyatakan:</p><p>لَنْ يُصْلِحَ آخِرَ هَذِهِ الأُمَّةِ إِلاَّ مَا أَصْلَحَ أَوَّلَهَا</p><p>Tidak akan bisa memperbaiki kondisi generasi akhir umat ini kecuali apa yang telah mampu memperbaiki kondisi generasi awal umat ini.</p><p>Maknanya, umat Muslim dulu bisa menjadi baik dan bangkit dengan Islam. Karena itu sekarang pun mereka hanya bisa baik dan bangkit dengan Islam.</p><p>Kunci kebangkitan yang dibawa Rasulullah saw. pada umat manusia adalah membebaskan mereka dari penghambaan sesama menuju penghambaan hanya pada Allah SWT. Itulah yang disampaikan Nabi saw. dalam surat yang ditujukan pada kaum Nasrani Najran:</p><p>فَإِنِّي أَدْعُوكُمْ إِلىَ عِبَادَةِ اللهِ مِن عِبَادَةِ الْعِبَاد، وَأَدْعُوكُم إِلىَ وِلاَيَةِ الله مِن وِلاَيَةِ الْعِبَادِ</p><p>Sungguh aku menyeru kalian agar menghambakan diri hanya kepada Allah dengan meninggalkan penghambaan kepada sesama hamba (manusia). Aku pun menyeru kalian untuk berada dalam kekuasaan Allah dan tidak berada dalam kekuasaan sesama hamba (manusia) (Ibn Katsir, Al-Bidayah wa an-Nihayah, 5/553).</p><p>Islam berhasil menciptakan manusia merdeka dan bangkit, yakni mereka yang tunduk dan menghambakan diri hanya pada Allah SWT, Pencipta segenap makhluk dan alam semesta, Tuhan yang layak disembah. </p><p>Meskipun kaum kuffar mengerahkan segenap kemampuan untuk menimpakan bahaya kepada Rasulullah saw. dan kaum Muslim, mereka tidak sanggup melakukan itu. Sebabnya, Rasulullah saw. hanya mencari perlindungan kepada Allah SWT sampai akhirnya turun pertolongan yang mengantarkan beliau pada tampuk kekuasaan.</p><p>Kekuasaan inilah yang mengantarkan kaum Muslim pada kemerdekaan dan kebangkitan lebih luas lagi. Dengan kekuasaan tersebut umat leluasa menjalankan hukum-hukum Allah SWT dan terbebas dari tekanan dan paksaan manusia. Mereka mengabdikan hidup dan mati sepenuhnya hanya untuk Allah SWT (Lihat: QS al-An’am [6]: 162).</p><p>Tolok Ukur Kebangkitan</p><p>Tolok ukur kebangkitan yang sahih bukanlah keberlimpahan materi seperti kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan atau pesatnya pembangunan infrastruktur. Kebangkitan sahih bagi umat adalah kemerdekaan untuk menjalankan syariah Allah SWT secara total di semua bidang kehidupan. Hanya dengan cara inilah umat akan mendapatkan kemajuan di segala bidang sebagaimana yang diraih pada masa lampau.</p><p>Tak ada artinya kemajuan materi, sementara manusia masih menghambakan diri mereka kepada sesama manusia dan memperturutkan hawa nafsu. Ini bukanlah kebangkitan, tetapi justru ‘hukuman’ dari Allah SWT karena hal itu membuat derita pada diri sendiri. Imam Ibnu Qayyim mengingatkan, “Mereka lari dari penghambaan (kepada Allah SWT), sementara mereka diciptakan untuk itu, lalu mereka dihukum dengan penghambaan kepada hawa nafsu dan setan.”</p><p>Bukankah terbukti bahwa ideologi selain Islam seperti sosialisme-komunisme, kapitalisme dan demokrasi malah menciptakan penghambaan kepada sesama manusia dan menciptakan kerusakan? Dalam demokrasi manusia dipaksa untuk mengikuti aturan yang dibuat oleh manusia dengan mengatasnamakan kedaulatan rakyat. Ironinya, produk undang-undang yang dibuat malah sering menyusahkan rakyat yang telah memilih mereka sebagai penguasa dan wakil mereka.</p><p>Lebih ironi lagi, umat malah menolak syariah Islam untuk dijadikan landasan dan aturan kehidupan. Lalu mereka malah ikut-ikutan memberikan stigma pada syariah Islam dengan sebutan radikalisme. Mereka menciptakan islamofobia agar umat takut pada agamanya sendiri. Seolah-olah Islam adalah pangkal persoalan dan kerusakan hari ini. Lalu ketika umat telah tersesat dan sengsara, mereka malah menepuk dada dan merasa telah menjadi penyelamat dan berbuat kebaikan. Padahal Allah SWT telah mengingatkan:</p><p>قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا . الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا</p><p>Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami memberitahu kalian tentang orang yang paling rugi perbuatannya? (Mereka itulah) orang-orang yang sesat perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.” (TQS al-Kahfi [18]: 103-104).</p><p>Karena itu hendaklah kita semua bersegera kembali pada syariah Islam. Tentu dengan mengamalkan dan menerapkan syariah Islam sebagai satu-satunya asas dan aturan kehidupan. Hanya dengan syariah Islamlah kita akan diantarkan pada kebangkitan dan kemerdekaan hakiki. Bebas dari jerat penghambaan sesama manusia menuju penghambaan sejati, yakni menghamba hanya pada Allah SWT.[]</p><p>---*---</p><p>Hikmah:</p><p>Allah SWT berfirman:</p><p>قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ</p><p>Katakanlah (Muhammad), “Duhai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau memberikan kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki dan mencabut kekuasaan dari siapapun yang Engkau kehendaki. Engkau memuliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan menghinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (TQS Ali Imran [3]: 26). []</p><p><br /></p><p>---*---</p><p><br /></p><p>Download file PDF versi mobile:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah207m">http://bit.ly/kaffah207m</a></p><p><br /></p><p>Download file PDF versi cetak:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah207">http://bit.ly/kaffah207</a></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-41353902381928909562021-08-20T18:50:00.000+08:002021-08-20T18:50:00.493+08:00*MERDEKA YANG SEBENARNYA*<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLITbJ0uk0lIGnhvapTglFf-hdlcOc1RkclUf3pJIKoFvKgOTZmWkm1cmi5X8P29ecRUyYTe3SF9mX2S08DRD3ltiVqgEwGrufUeHIxxq0GadSmBlST481QLXcFnnR3__QufKX5P3QZ90i/s1132/IMG_20210820_184818.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1132" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLITbJ0uk0lIGnhvapTglFf-hdlcOc1RkclUf3pJIKoFvKgOTZmWkm1cmi5X8P29ecRUyYTe3SF9mX2S08DRD3ltiVqgEwGrufUeHIxxq0GadSmBlST481QLXcFnnR3__QufKX5P3QZ90i/s320/IMG_20210820_184818.jpg" width="305" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><p>_Buletin Kaffah - No. 206, 11 Muharram 1443 H/20 Agustus 2021_</p><p>*MERDEKA YANG SEBENARNYA*</p><p>Pekan ini kita merayakan 76 tahun kemerdekaan negeri ini dari penjajahan. Dengan usia kemerdekaan 76 tahun semestinya tujuan kemerdekaan sudah bisa diwujudkan. </p><p>Namun, faktanya tidak demikian. Tujuan kemerdekaan masih jauh terwujud. Ekploitasi atas negeri ini dan penduduknya masih begitu terasa. Layaknya zaman penjajahan dulu atau bahkan lebih. Saat ini rakyat terbebani beragam pajak yang mungkin malah lebih banyak jumlahnya dari zaman penjajahan dulu. </p><p>Kekayaan alam negeri ini juga belum dirasakan hasilnya untuk kesejahteraan rakyat. Sebagian besar masih dikuasai swasta asing atau dalam negeri. Berbagai kebijakan juga banyak dipengaruhi (atau didikte) oleh asing atau oligarki. </p><p>Kekayaan negeri ini juga masih banyak yang mengalir kepada pihak asing, segelintir konglomerat atau sekelompok kecil yang diistilahkan sebagai oligarki.</p><p>Betul. Penjajah tidak lagi hadir dalam secara fisik. Namun, tangan-tangannya tetap mencengkeram dengan berbagai mekanisme dan cara. Termasuk melalui proxy-proxy-nya (agen dan komprador). </p><p>Akibatnya, terasa penjajahan itu dioperasikan justru oleh bangsa sendiri. Mungkin benar peringatan orang-orang dulu, bahwa zaman dulu lebih mudah melawan penjajah yang jelas, yakni “londo putih”. </p><p>Sebaliknya, sekarang lebih sulit karena harus melawan “operator penjajah” dari kalangan anak negeri ini sendiri, yakni “londo ireng”.</p><p>*Makna Merdeka*</p><p>Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata merdeka berarti bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri; tidak terikat; tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu. </p><p>Merdeka juga berarti bisa berbuat sesuai kehendak sendiri.</p><p>Dulu zaman Belanda digunakan istilah Masdijker, kata dalam bahasa Belanda yang diturunkan secara tidak tepat dari versi bahasa Portugis; dari kata asli dalam bahasa Sanskerta maharddhika. Kata ini digunakan oleh penjajah Portugis dan Belanda untuk menunjuk mantan budak di Hindia Belanda yang dimerdekakan. </p><p>Dari situ kata merdeka lantas dimaknai bebas dari perbudakan, lalu diperluas menjadi bebas dari penjajahan.</p><p>Penjajahan berarti eksploitasi, pengekangan dan perampasan kehendak. Pihak yang dijajah diekploitasi semata demi kepentingan penjajah. Pihak yang dijajah dikekang dan dirampas kehendaknya. Mereka tidak berdaulat. </p><p>Mereka tidak bisa bebas bertindak sesuai kehendaknya sendiri. Sebaliknya. Kehendak mereka dibatasi dan diatur oleh pihak yang menjajah. Keputusan dan tindakan mereka ditentukan, bahasa halusnya diarahkan oleh pihak yang menjajah. </p><p>Kekayaan dan potensi yang mereka miliki diekploitasi lebih untuk kemakmuran pihak yang menjajah. Semua itu hakikatnya merupakan esensi dari perbudakan atau penghambaan. </p><p>Dengan demikian merdeka maknanya adalah ketika kehendak tidak dikekang oleh bangsa lain atau sesama manusia lainnya. Merdeka itu ketika keputusan dan tindakan tidak ditentukan dan dikendalikan oleh pihak lain baik bangsa, individu atau sekelompok individu. </p><p>Merdeka itu ketika kekayaan dan potensi yang kita miliki sepenuhnya digunakan untuk kepentingan, kesejahteraan dan kemakmuran kita.</p><p>*Misi Kemerdekaan Islam*</p><p>Islam diturunkan dengan membawa misi kemerdekan umat manusia dalam makna yang paling jauh, yakni memerdekakan umat manusia dari penghambaan kepada sesama manusia dan dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah SWT. </p><p>Misi itu dinyatakan di dalam surat yang Rasulullah saw. yang dikirimkan kepada penduduk Najran. Di antara isinya berbunyi:</p><p>«... أَمّا بَعْدُ فَإِنّي أَدْعُوكُمْ إلَى عِبَادَةِ اللّهِ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ وَأَدْعُوكُمْ إلَى وِلاَيَةِ اللّهِ مِنْ وِلاَيَةِ الْعِبَادِ ...»</p><p>*_...Amma ba’du. Aku menyeru kalian untuk menghambakan diri kepada Allah dan meninggalkan penghambaan kepada sesama hamba (manusia). Aku pun menyeru kalian agar berada dalam kekuasaan Allah dan membebaskan diri dari penguasaan oleh sesama hamba (manusia)…_ (Al-Hafizh Ibnu Katsir, Al-Bidâyah wa an-Nihâyah, v/553).*</p><p>Misi Islam mewujudkan kemerdekaan untuk seluruh umat manusia itu juga terungkap kuat dalam dialog Jenderal Persia, Rustum, dengan Rib’i bin ‘Amir yang diutus oleh Panglima Saad bin Abi Waqash ra. setelah Mughirah bin Syu’bah pada Perang Qadisiyah untuk membebaskan Persia. Jenderal Rustum bertanya kepada Rib’i bin ‘Amir, “Apa yang kalian bawa?” Rib’i bin ‘Amir menjawab, “Allah telah mengutus kami. </p><p>Demi Allah, Allah telah mendatangkan kami agar kami mengeluarkan siapa saja yang bersedia, dari penghambaan kepada sesama hamba (sesama manusia) menuju penghambaan hanya kepada Allah; dari kesempitan dunia menuju kelapangannya; dan dari kezaliman agama-agama (selain Islam) menuju keadilan Islam…” (Ath-Thabari, Târîkh al-Umam wa al-Mulûk, II/401).</p><p>*Merdeka dari Belenggu Hukum Manusia*</p><p>Islam diturunkan oleh Allah SWT memang untuk memerdekakan umat manusia secara hakiki dari segala bentuk penjajahan. Penjajahan itu hakikatnya merupakan bagian dari bentuk penghambaan kepada manusia. </p><p>Penghambaan kepada sesama manusia tidak hanya diartikan secara harfiah sebagai perbudakan seperti dulu. Penghambaan kepada sesama manusia juga terwujud dalam bentuk penyerahan wewenang pembuatan aturan, hukum dan perundang-undangan kepada manusia, bukan kepada Allah SWT. </p><p>Inilah yang menjadi doktrin demokrasi: kedaulatan di tangan rakyat (manusia). Lebih parah lagi jika aturan, hukum dan perundang-undangan tersebut diimpor dari pihak asing/penjajah. </p><p>Allah SWT melukiskan penghambaan ini dalam firman-Nya:</p><p>﴿اِتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ …﴾</p><p>*_Mereka (Bani Israel) menjadikan para pendeta dan para rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah…_ (TQS at-Taubah [9]: 31).*</p><p>Makna ayat tersebut dijelaskan dalam riwayat dari jalur Adi bin Hatim ra. Ia menuturkan bahwa setelah Rasulullah saw. membaca ayat tersebut, ia (Adi bin Hatim) berkata, “Kami tidak menyembah (menghambakan diri kepada) mereka.” Namun, Rasulullah saw. bersabda:</p><p>«أَلَيْسَ يُحَرِّمُونَ مَا أَحَلَّ اللهُ فَتُحَرِّمُونُهُ، ويُحِلُّونَ مَا حَرَّمَ اللهُ فَتَسْتَحِلُّونَهُ؟» قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: «فَتِلْكَ عِبَادَتُهُمْ»</p><p>*_Bukankah mereka (para rahib dan pendeta) itu telah mengharamkan apa yang telah Allah halalkan, lalu kalian pun mengharamkannya, dan mereka pun telah menghalalkan apa yang telah Allah haramkan, lalu kalian menghalalkannya?” Aku (Adi bin Hatim) berkata, “Benar.” Rasulullah saw. bersabda, “Itulah bentuk penyembahan (penghambaan diri) mereka (kepada para rahib dan pendeta)”_ (HR ath-Thabarani dan al-Baihaqi).*</p><p>Pada zaman modern ini, pembuatan aturan hukum menjadi jalan penjajahan atau eksploitasi yang paling mematikan. Dalam doktrin sistem politik demokrasi yang dijalankan saat ini, sekelompok manusia yang diklaim sebagai wakil rakyat diberi kekuasaan membuat aturan hukum mewakili aspirasi rakyat. </p><p>Namun faktanya, dalam banyak sekali kasus, mereka lebih mewakili kepentingan mereka, kelompok mereka dan bahkan lebih mengutamakan kepentingan oligarki para kapitalis yang menjadi cukong mereka atau pihak asing yang mengarahkan (mendikte) mereka. </p><p>Mereka mengesahkan aturan hukum yang lebih menguntungkan oligarki, para kapitalis cukong dan pihak asing meski banyak ditentang oleh rakyat dan lebih merugikan rakyat. Dengan jalan pembuatan aturan hukum itulah, sekelompok kecil manusia bisa membatasi dan mengatur kehendak manusia lainnya. Masyarakat dikekang untuk menyampaikan aspirasinya. </p><p>Masyarakat juga dibebani dengan berbagai pajak dan pungutan lainnya. Pada saat yang sama, kekayaan alam yang sejatinya milik mereka justru dikuasakan kepada pihak asing dan para kapitalis cukong. </p><p>Islam bisa membebaskan masyarakat dari semua penghambaan dan “penjajahan” dan ekpsloitasi modern itu. Caranya dengan mengembalikan hak membuat hukum kepada Allah SWT; mengembalikan kedaulatan kepada syariah. Dengan begitu kedudukan semua manusia setara. Sama-sama menghambakan diri kepada Allah dan tunduk pada syariah-Nya. Inilah bentuk kemerdekaan yang hakiki.</p><p>*Buah Kemerdekaan Hakiki*</p><p>Allah SWT berfirman:</p><p>﴿الر.كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ﴾</p><p>*_Alif, laam raa. (Inilah) Kitab yang Kami turunkan kepada kamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji_ (TQS Ibrahim [14]: 1).*</p><p>Firman Allah SWT ini terbukti dalam sejarah Islam dan umat Islam. Ketika kemerdekaan hakiki terwujud melalui Islam dengan jalan penerapan syariah Islam secara menyeluruh di tengah masyarakat, kehidupan terang-benderang pun terwujud. </p><p>Dalam sejarah terbukti, ketika sebuah negara menerapkan syariah Islam maka negara yang semula kumuh, menjadi berkemajuan dan penuh cahaya. </p><p>Masyarakat Arab yang dulunya jahiliah dan terbelakang, begitu mewujudkan kemerdekaan hakiki dengan menerapkan syariah Islam di bawah pimpinan Rasul saw., mereka dalam waktu singkat berbalik menjadi pemimpin dunia serta menjadi mercusuar yang menyinari kehidupan umat manusia dan menyebarkan kebaikan, keadilan dan kemakmuran kepada umat-umat lain. </p><p>Yang harus dilakukan saat ini adalah menyempurnakan kemerdekaan yang sudah kita rasakan dengan berusaha sungguh-sungguh mewujudkan kemerdekaan hakiki itu. Caranya dengan mewujudkan ketundukan sepenuhnya pada semua aturan Allah SWT, melepaskan diri dari belenggu sistem yang bertentangan dengan tauhid, yakni kapitalisme maupun komunisme dan ide-ide turunannya, seraya menegakkan pelaksanaan syariah Islam secara menyeluruh. </p><p>Dengan itu kehidupan terang-benderang, kehidupan berkemakmuran dan mulia akan dapat dirasakan oleh semua anggota masyarakat. WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []</p><p>*Hikmah:*</p><p>Allah SWT berfirman:</p><p>إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ</p><p>*_Hanya kepada-Mu kami menghambakan diri dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan._ (TQS al-Fatihah [1]: 5). []*</p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-77341185246915474192021-08-19T21:05:00.002+08:002021-08-19T21:05:31.928+08:00*JOURNEY TO JANNAH*, 10 Petualangan Bersama Al-Quran 27 Agustus 2021 – 19 September 2021<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFKJeIl-IpvIoKl-3CMfn4Bg6aDkpns323mHZ3h7z7WQ7ZxXIJdNyizeZhD2m6Z5Cf8yGGSxlum50oUyG56EqHSdUn__UHi9c5KeXlbdZfXNmpHF2dQetbivd7EFl3RTB2w5Q85CmFBrna/s1112/IMG_20210819_210140.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1112" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFKJeIl-IpvIoKl-3CMfn4Bg6aDkpns323mHZ3h7z7WQ7ZxXIJdNyizeZhD2m6Z5Cf8yGGSxlum50oUyG56EqHSdUn__UHi9c5KeXlbdZfXNmpHF2dQetbivd7EFl3RTB2w5Q85CmFBrna/w389-h400/IMG_20210819_210140.jpg" width="389" /></a></div><p>Saatnya jadikan hijrah kita lebih kuat dan istiqomah!</p><p><br /></p><p>Guru-guru terbaik siap membimbing Sahabat di:</p><p>JOURNEY TO JANNAH</p><p>10 Petualangan Bersama Al-Quran</p><p>27 Agustus 2021 – 19 September 2021</p><p><br /></p><p>Ustadz Fatih Karim @fatihkarim</p><p>Ustadz Oemar Mita, Lc. @oemar_mita</p><p>Ustadz Prof. Dr.-Ing. H. Fahmi Amhar @fahmiamhar</p><p>Ustadz Ade Sudiana, Lc @ade_sudiana.am</p><p>Ustadz Yuana Ryan Tresna @yuanaryantresna</p><p>Ustadz Abi Makki, Lc. @abimakki</p><p>Ustadz Ir. Jamil Azzaini, MM @jamilazzaini</p><p>K.H. Hafidz Abdurrahman MA @har030324</p><p>Ustadz Irfan Rhamdan Wijaya, M.Pd.I @irfan_abu_naveed</p><p>Ustadz Bachtiar Nasir, Lc. MM. @bachtiarnasir</p><p>Ustadz Haikal Hassan, S.T., M.T @haikalhassan_quote</p><p>Ustadz Bendri Jaisyurrahman @ajobendri</p><p><br /></p><p>Mari daftarkan diri, keluarga dan seluruh sahabat Anda sekarang.</p><p><br /></p><p>Cara daftar:</p><p>Klik link di bio @amazingmuharram atau </p><p><a href="https://app.amazingmuharram.com/yuana">https://app.amazingmuharram.com/yuana</a></p><p><br /></p><p>Informasi lebih lanjut, hubungi:</p><p>085893782008 (Emi)</p><p>085893782006 (Riri)</p><p>081293652557 (Rainy)</p><p>atau bitree.li/cs</p><p><br /></p><p>Event ini didedikasikan untuk Syiar Quran Project (dakwah Quran, pendidikan Quran dan sosial kemanusiaan).</p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-56096619468836375102021-08-11T20:30:00.000+08:002021-08-11T20:30:15.875+08:00Selamat Tahun Baru ISLAM 1443 Hijriyah<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-5x_ifXqf_X2s7m9LomVWf0-yd1KTwz6GAFC_dFVXyS9dV-KusSMrjaRGwTUGR-UFot1fcrZKRhwnlNm7XDxiXjx2nXZGVahnGGRE5kjIcaFWAcGH_OOEXua2Rt5V6G9_4_JmDwkfLJn2/s1115/IMG_20210811_200843.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1115" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-5x_ifXqf_X2s7m9LomVWf0-yd1KTwz6GAFC_dFVXyS9dV-KusSMrjaRGwTUGR-UFot1fcrZKRhwnlNm7XDxiXjx2nXZGVahnGGRE5kjIcaFWAcGH_OOEXua2Rt5V6G9_4_JmDwkfLJn2/s320/IMG_20210811_200843.jpg" width="310" /></a></div><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; text-align: start; white-space: pre-wrap;">Hijrah adalah tonggak pertama berdirinya sebuah negara yang menerapkan syariah secara kaffah</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; text-align: start; white-space: pre-wrap;">Kah Rohmat S Labib
(Ulama Nasional)
==========================
Follow kami:
channel telegram: t.me/topswara
twitter: https://twitter.com/topswaracom?s=09
fp: m.facebook.com/top-swara-104152231539799
ig : https://instagram.com/topswara</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; text-align: start; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRvSjiaeUNDQRfmyrS1pmKQZRKB5wtqDZIGOrfMTXNzcL6WaedID3JCUxi951v3DuRXS1vTDEQR9nnxyENx5nq2lo9NQFEb03DCO7AzqeC0UpI9Ee930uX5Eu0qZ9df1J2Uh367CKfG6xS/s1102/IMG_20210811_201241.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1102" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRvSjiaeUNDQRfmyrS1pmKQZRKB5wtqDZIGOrfMTXNzcL6WaedID3JCUxi951v3DuRXS1vTDEQR9nnxyENx5nq2lo9NQFEb03DCO7AzqeC0UpI9Ee930uX5Eu0qZ9df1J2Uh367CKfG6xS/s320/IMG_20210811_201241.jpg" width="314" /></a></div><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; text-align: start; white-space: pre-wrap;">Hijrah menjadi penting untuk menyelamatkan iman dan takwa. Bukan hanya dalam kehidupan pribadi tapi juga berbangsa dan bernegara. Menghadirkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin dengan menerapkan syariat Islam kaffah.</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; text-align: start; white-space: pre-wrap;">Ustadz M. Ismail Yusanto</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; text-align: start; white-space: pre-wrap;">Cendekiawan Muslim</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; text-align: start; white-space: pre-wrap;">#hijrahbarengbareng</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; text-align: start; white-space: pre-wrap;">Follow @cinta_islam_media</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; text-align: start; white-space: pre-wrap;"><br /></pre></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNIjxob56TxR0c-U1KQ5q2vNrmXpvy7es50VBvcxJ4hgJHNQ_u7ruuEirNuWgEq0bcvj75B3qMQ5cB873wvX2kjhZZywSFvve1SpmCbR_l5EcdI4mN-CdoLmPwJgK709GO9-5bY9pmCy1v/s1104/IMG_20210811_200703.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1104" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNIjxob56TxR0c-U1KQ5q2vNrmXpvy7es50VBvcxJ4hgJHNQ_u7ruuEirNuWgEq0bcvj75B3qMQ5cB873wvX2kjhZZywSFvve1SpmCbR_l5EcdI4mN-CdoLmPwJgK709GO9-5bY9pmCy1v/s320/IMG_20210811_200703.jpg" width="313" /></a></div><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Tiga hal yang terkandung dalam hijrah. Pertama, pemisah kebenaran dan kebatilan, Islam dan kekufuran. Kedua, Tonggak berdirinya negara Islam. Ketiga, Awal kebangkitan Islam setelah 13 tahun kelahiran Islam. </pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Ajengan Yuana Ryan Tresna
(Ahli Hadis & Inspirator Hijrah Nasional)
==========================
Follow kami:
channel telegram: t.me/topswara</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUdhfXFY83hrOzu4FLpfqyUrrXXnSQfDb-IOBiK_cubo3Fyk0c9BDNavEgVKumDNnPkswwb-3-UZ-d0KEWHAUV3zlSx0vcsNayS6Ejvn5KXZZWUdipnYtwTkZpsoBJdQEbp-h5-YnmeaRf/s1113/IMG_20210811_201025.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1113" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUdhfXFY83hrOzu4FLpfqyUrrXXnSQfDb-IOBiK_cubo3Fyk0c9BDNavEgVKumDNnPkswwb-3-UZ-d0KEWHAUV3zlSx0vcsNayS6Ejvn5KXZZWUdipnYtwTkZpsoBJdQEbp-h5-YnmeaRf/s320/IMG_20210811_201025.jpg" width="311" /></a></div><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Live Report #HijrahBarengBareng </pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Agama, adalah hal yang vital. Maka pekerjaan dan lingkungan yang kita pilih selama kita hidup harus lah yang paling mendukung baiknya agama kita</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">(Ahmad Rusydan Utomo, Ph.D)</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">#HijrahBarengBareng </pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">#HijrahTanpaNanti </pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">#HijrahMenujuIslamKaffah </pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitiyBs3MeJHkrCk6JOVkDVuc2U-iKp7U0GHL6lHLnM1AQBCGhjsuLYnuCP7mplrAXhaTeLFrOLiOYuBJwCUXTA2R52y9OfBcdPXX7KH3J1m8IDY9fa4nektR6ClGf-Po2X7zKkEkiV-rnb/s1099/IMG_20210811_201446.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1099" data-original-width="1075" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitiyBs3MeJHkrCk6JOVkDVuc2U-iKp7U0GHL6lHLnM1AQBCGhjsuLYnuCP7mplrAXhaTeLFrOLiOYuBJwCUXTA2R52y9OfBcdPXX7KH3J1m8IDY9fa4nektR6ClGf-Po2X7zKkEkiV-rnb/s320/IMG_20210811_201446.jpg" width="313" /></a></div><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Sombong dan abai menjadi penghalang hidayah dan hijrahnya kita."</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Ustadz Felix Siauw</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">#HijrahBarengBareng #HijrahTanpaTapi #MuharramMomenHijrah #HijrahMenujuIslamKaffah #HijrahItuKeren</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0wddg0etnnVcBNePECIyxLoZDOVQCUyDqaGekdk_cKRSbHYkDOZqD6Pb09GTIrYB6jX3DDPIwi0o2TGFdvlbAwRH-7_3NcpyPEBP0T5vhVE_wtaUozU83pT2ObQaqiJ3MALFWo9wo252k/s1080/IMG_20210811_200516.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1056" data-original-width="1080" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0wddg0etnnVcBNePECIyxLoZDOVQCUyDqaGekdk_cKRSbHYkDOZqD6Pb09GTIrYB6jX3DDPIwi0o2TGFdvlbAwRH-7_3NcpyPEBP0T5vhVE_wtaUozU83pT2ObQaqiJ3MALFWo9wo252k/s320/IMG_20210811_200516.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Menjadi trendsetter. Gelombang hijrah berhasil merambah ke semua kalangan, bahkan kalangan artis. Bagi umat Islam, hijrah merupakan momentum agung. Sebuah peristiwa bersejarah yang ditandai dengan berpindahnya Rasulullah dan para Sahabat dari Makkah menuju Madinah.</span></div><p></p><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Tonggak baru bagi lahirnya peradaban Islam sebagai mercusuar dunia sekaligus menjadi penanda runtuhnya peradaban Jahiliyah.
Saat ini, hijrah sejatinya bukan sekadar gaya hidup. Melainkan menjadi kebutuhan untuk menjalani kehidupan sesuai tuntunan Islam. Di saat kehidupan hari ini karut-marut diterjang pandemi, ghirah umat kembali pada Islam semakin membuncah.
Umat makin sadar, sistem kehidupan terbaik hanya bisa diraih dengan Islam. Maka, sudah saatnya kita bareng-bareng berhijrah menuju Islam kaffah.
#HijrahBarengBareng
#HijrahTanpaNanti
#HijrahMenujuIslamKaffah</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitC74nnU0z9GfnqG5lvkUKXi0LPqfbdJ9Ehc1WqrBU7WBOGLIAjvrFlmzjE4RR8lSpxHeu87tfm5ghElxlnPCnGd3lzBpb9VLBOh68qPpImgLPk1cHhch-cY7Ftk-TTn97Rhh3EqCqXWc2/s1119/IMG_20210811_202624.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1119" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitC74nnU0z9GfnqG5lvkUKXi0LPqfbdJ9Ehc1WqrBU7WBOGLIAjvrFlmzjE4RR8lSpxHeu87tfm5ghElxlnPCnGd3lzBpb9VLBOh68qPpImgLPk1cHhch-cY7Ftk-TTn97Rhh3EqCqXWc2/s320/IMG_20210811_202624.jpg" width="309" /></a></div><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Kalau tidak mau menjadi Islam kaffah berarti sedang mengikuti langkah setan</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"> #HijrahBarengBareng</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">#HijrahTanpaNanti</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">#HijrahMenujuIslamKaffah</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Follow @dakwahpolitik_islam</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">1 ( https://www.instagram.com/invites/contact/?</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><br /></pre><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU7vKnWHnU8v_V76p8SxLMno-SBSrpbFs6jn-l4RUYGvZgtunl27UKROyaQBOMQR2afovHrr7qtSM7tUicptPIQK7pQiiBYcVeIht4NcIDeb-EEEXkyeTx_NhB7skpLiAwzYJVWJE9ddaI/s1080/3c450079-3ba7-48b6-8a3d-7c6ba1ddd0bf.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU7vKnWHnU8v_V76p8SxLMno-SBSrpbFs6jn-l4RUYGvZgtunl27UKROyaQBOMQR2afovHrr7qtSM7tUicptPIQK7pQiiBYcVeIht4NcIDeb-EEEXkyeTx_NhB7skpLiAwzYJVWJE9ddaI/s320/3c450079-3ba7-48b6-8a3d-7c6ba1ddd0bf.jpg" width="320" /></a></div><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;">Meriahkan tahun baru Hijriyah dg ucapan selamat Tahun Baru</pre><pre style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><a href="https://twb.nz/tahunbaruislamhijrahbareng">https://twb.nz/tahunbaruislamhijrahbareng</a></pre>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-14542001479968759742021-08-06T17:14:00.001+08:002021-08-06T17:14:19.528+08:00PERERAT UKHUWAH DI TENGAH WABAH<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivU5SjMvpubK-8j_hsy0nSUI9vlhAtyp-aQ0hZkZWSC_VHsrNZyqJuLNx4D7l4macBrvmeWSkKGN9HMzV0hAM7S7KgJgFBLtiTwGRtmt0oNeALhU_z9RUqNfTOjxBYxwPi4IVddQkv_trE/s1000/FB_IMG_1628241010421.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivU5SjMvpubK-8j_hsy0nSUI9vlhAtyp-aQ0hZkZWSC_VHsrNZyqJuLNx4D7l4macBrvmeWSkKGN9HMzV0hAM7S7KgJgFBLtiTwGRtmt0oNeALhU_z9RUqNfTOjxBYxwPi4IVddQkv_trE/s320/FB_IMG_1628241010421.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Buletin Dakwah Kaffah No. 204 (27 Dzulhijjah 1442 H-06 Agustus 2021)</p><p>Sampai saat ini, setelah hampir dua tahun, wabah virus Covid-19 belum juga menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Tentu sudah banyak korban berjatuhan. Lebih dari seratus ribu orang meninggal dan tiga setengah juta yang terpapar. Jutaan bahkan puluhan juta orang terdampak secara ekonomi. Sebabnya, sejak kemunculan pandemi Covid-19, demi pencegahan penularan virus, sejumlah pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan. Dari mulai PSBB, PPKM darurat hingga PPKM level 3-4 saat ini. Semuanya tanpa kompensasi sama sekali dari Pemerintah yang diberikan kepada rakyatnya. Padahal dengan kebijakan pembatasan tersebut, tentu banyak kegiatan usaha masyarakat terpaksa berhenti. Pusat-pusat perbelanjaan pun banyak yang sepi. Banyak perusahaan tak lagi beroperasi. Akhirnya, kini banyak orang menganggur dan gigit jari. Betapa hidup makin sulit meski sekadar mencari sesuap nasi. </p><p>Pada saat yang sama, bantuan sosial dari Pemerintah malah dikorupsi. Padahal tanpa dikorupsi pun, bantuan dari Pemerintah selama ini jauh dari kata memadai. Hanya cukup untuk satu-dua hari. Tak cukup untuk bekal hidup sebulan. Apalagi untuk hidup berbulan-bulan. Padahal sejak pandemi, jutaan kepala keluarga banyak yang berpenghasilan tak karuan. Jauh dari harapan. Bahkan banyak yang tak berpenghasilan sama sekali. Akhirnya, untuk bertahan hidup, banyak yang mengandalkan belas kasihan dan pemberian orang lain. </p><p>Sayangnya, sejak awal kita tidak terlalu berharap banyak kepada Pemerintah. Terbukti, sejak awal Pandemi, kebijakan Pemerintah tampak lebih berpihak pada kepentingan oligarki daripada kepada rakyat kebanyakan. Pemerintah lebih berkepentingan menyelamatkan bisnis para kapitalis daripada menyelamatkan jutaan nyawa rakyat. Itulah mengapa, sampai saat ini, kebijakan lockdown tak kunjung segera diambil. Alasannya, kebijakan lockdown dianggap akan merugikan secara ekonomi, terutama tentu berdampak pada bisnis para kapitalis. Alasan lainnya, tentu karena kebijakan lockdown —sesuai UU Kekarantinaan— mewajibkan Pemerintah untuk memberikan kompensasi untuk rakyat. Inilah yang sejatinya dihindari oleh Pemerintah. Kompensasi untuk rakyat dianggap sebagai beban. Padahal konon Pemerintah sudah menghabiskan seribuan triliun rupiah dana pinjaman yang dimaksudkan untuk mengatasi pandemi dan segala dampaknya. Namun, semua itu seolah tak berarti. Sebabnya, dana sebanyak itu tak banyak dirasakan oleh rakyat kebanyakan. Boleh jadi malah lebih banyak dinikmati oleh segelintir orang yang notabene para kapitalis.</p><p>Pererat Ukhuwah</p><p>Di tengah-tengah Pemerintah yang gagal mengurus rakyat, khususnya pada saat wabah seperti ini, tentu penting bagi kita, kaum Muslim, makin mempererat ukhuwah. Makin meningkatkan kepedulian. Makin melipatgandakan bantuan untuk melepaskan beban mereka yang sedang ditimpa kesulitan akibat terdampak wabah. </p><p>Kaum Muslim harus menyadari bahwa memelihara dan mempererat ukhuwah islamiyah adalah kewajiban setiap Muslim. Kewajiban ini didasarkan pada sejumlah nas al-Quran maupun as-Sunnah. Di dalam al-Quran Allah SWT berfirman: </p><p>إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ</p><p>Sungguh kaum Mukmin itu bersaudara (TQS al-Hujurat [49]: 10).</p><p>Ayat ini menghendaki ukhuwah kaum Mukmin harus benar-benar kuat, bahkan lebih kuat daripada persaudaraan karena nasab. Karena bersaudara, normal dan alaminya kehidupan mereka diliputi kecintaan, perdamaian dan persatuan, saling memperhatikan, saling menguatkan, saling peduli serta saling membantu dalam ragam kesulitan. </p><p>Adapun di dalam as-Sunnah, Rasulullah saw. antara lain bersabda:</p><p>الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا</p><p>Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan satu bangunan. Sebagian menguatkan sebagian lainnya (HR Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Ahmad).</p><p>Tingkatkan Kepedulian</p><p>Salah satu perwujudan hakiki ukhuwah islamiyah adalah saling peduli, khususnya saat banyak saudara sesama Muslim ditimpa ragam kesulitan, terutama pada saat-saat wabah seperti ini. Di sinilah pentingnya kaum Muslim untuk saling membantu dan saling menolong. Apalagi membantu atau menolong sesama Muslim merupakan salah satu amal shalih yang utama dan agung. Demikian sebagaimana sabda Rasulullah saw.:</p><p>مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ</p><p>Siapa saja yang menghilangkan satu kesusahan seorang Mukmin di antara kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan menghilangkan dari dirinya satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan pada Hari Kiamat. Siapa saja yang memudahkan orang yang sedang kesulitan, niscaya Allah memberikan kemudahan bagi dirinya di dunia dan akhirat. Siapa saja yang menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya (HR Muslim).</p><p>Karena itulah, tidak boleh kita tidak saling peduli. Dalam sebuah hadis qudsi dinyatakan, ketidakpedulian seorang Muslim terhadap Muslim lainnya seolah-olah disamakan dengan ketidakpedulian kepada Allah SWT. Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Baginda Rasulullah saw. pernah bersabda: Sungguh Allah SWT berfirman pada Hari Kiamat nanti (yang artinya), “Hai manusia, Aku pernah sakit. Mengapa engkau tidak menjenguk-Ku.” Manusia menjawab, “Tuhanku, bagaimana aku menjenguk-Mu, sementara Engkau adalah Tuhan alam semesta?” Allah SWT berfirman, “Bukankah engkau dulu tahu hamba-Ku si fulan pernah sakit di dunia, tetapi engkau tidak menjenguk dia? Bukankah engkau pun tahu, andai engkau menjenguk dia, engkau akan mendapati Aku ada di sisinya? Hai manusia, Aku pernah meminta makan kepada engkau di dunia, tetapi engkau tidak memberi Aku makan.” Manusia menjawab, “Tuhanku, bagaimana Aku memberi Engkau makan, sementara Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah SWT menjawab, “Bukankah engkau tahu, hamba-Ku pernah meminta makan kepadamu, tetapi engkau tidak memberi dia makan? Bukankah andai engkau memberi dia makan, engkau mendapati Aku ada di sampingnya?” (HR Muslim).</p><p>Melepaskan beban atau kesulitan orang lain adalah bagian dari kepedulian kita kepada sesama Muslim. Ini diperintahkan secara tegas oleh Rasulullah saw. Beliau bersabda, “Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang Muslim demi memenuhi kebutuhannya lebih aku sukai daripada beritikaf di masjid selama dua bulan…Siapa saja yang berjalan menyertai saudaranya yang Muslim demi memenuhi suatu kebutuhannya hingga dia mampu meneguhkan keadaannya, Allah akan meneguhkan kedua kakinya pada Hari Kiamat nanti pada saat banyak kaki-kaki manusia tergelincir...” (HR ath-Thabarani, Mu’jam al-Kabîr, III/11).</p><p>Bahkan memenuhi kebutuhan orang lain itu sebaiknya mesti dilakukan sebelum diminta oleh yang bersangkutan. Abdullah bin Ja’far berkata, “Sungguh orang yang disebut pemurah itu bukanlah orang yang memberi engkau setelah diminta. Namun, orang pemurah itu adalah orang yang memberi tanpa diminta. Sebabnya, sungguh usaha yang dikerahkan orang-orang yang meminta kepadamu jauh lebih keras dari apa yang engkau berikan kepada dirinya.” (Ibn Abi ad-Dunya’, Qadhâ’ al-Hawâ’ij). </p><p>Perbanyak Sedekah</p><p>Karena itulah siapa saja yang diberi kemampuan lebih, hendaklah ia banyak bersedekah. Apalagi saat ini, banyak orang susah akibat terdampak wabah. Mereka tentu memerlukan uluran tangan dan sedekah kita. Apalagi sedekah atau infak hakikatnya adalah “memberikan pinjaman” kepada Allah SWT, yang akan dibalas dengan berlipat ganda, sebagaimana firman-Nya:</p><p>مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً </p><p>Siapa saja yang memberi Allah pinjaman yang baik (menginfakkan hartanya di jalan-Nya), Dia akan melipatgandakan pembayarannya dengan berkali-kali lipat (QS al-Baqarah [2]: 245).</p><p>Dalam hal bersedekah kita harus meneladani para Sahabat Rasulullah saw. Abdurrahman bin Auf adalah satu di antara para Sahabat Rasul saw. yang paling rajin mengeluarkan sedekah atau infak untuk kepentingan Islam dan kaum Muslim. Beliau, misalnya, pernah menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar. Seluruh hasil penjualannya lalu ia bagi-bagikan kepada fakir-miskin, termasuk kepada para istri Nabi saw. (HR al-Hakim). </p><p>Kegemaran bersedekah dan berinfak juga ditunjukkan antara lain oleh Aisyah ra. dan Asma ra. Abdullah bin Zubair ra. menuturkan, “Aku tidak melihat dua orang wanita yang lebih murah hati daripada Aisyah dan Asma sekalipun cara keduanya berbeda. Aisyah biasa mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, setelah terkumpul banyak, harta itu ia infakkan semuanya. Adapun Asma tidak pernah sedikit pun menyimpan harta hingga keesokan harinya (karena semuanya ia infakkan hari itu juga).” (HR al-Bukhari dalam Adab al-Mufrad). </p><p>Semoga kita bisa meneladani mereka. WalLahu a’lam bi ash-shawab. []</p><p>---*---</p><p>Hikmah:</p><p>Rasulullah saw. bersabda</p><p>مَا مِنْ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ مِنْ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللَّهُ إِلاَّ طَيِّبًا وَلاَ يَصْعَدُ السَّمَاءَ إِلاَّ طَيِّبٌ إِلاَّ وَهُوَ يَضَعُهَا فِي يَدِ الرَّحْمَنِ أَوْ فِي كَفِّ الرَّحْمَنِ فَيُرَبِّيهَا لَهُ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ فَصِيلَهُ حَتَّى إِنَّ التَّمْرَةَ لَتَكُونُ مِثْلَ الْجَبَلِ الْعَظِيمِ</p><p>“Tidaklah seorang hamba Mukmin bersedekah dengan harta yang baik—sementara Allah tidak akan menerima kecuali yang baik-baik dan tidak akan naik ke langit kecuali yang baik-baik—melainkan dia telah meletakkan sedekah itu di tangan Allah. Allah akan melipatgandakan pahalanya sebagaimana seseorang di antara kalian menyemai benihnya atau memelihara anak unta. Jika itu berupa sebutir kurma, niscaya ia akan tumbuh sehingga menjadi seperti gunung yang sangat besar.” (HR Ahmad, an-Nasa’i dan at-Tirmidzi).[]</p><p>---*---</p><p><br /></p><p>Download file PDF versi mobile:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah204m">http://bit.ly/kaffah204m</a></p><p><br /></p><p>Download file PDF versi cetak:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah204">http://bit.ly/kaffah204</a></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-78144949308562346392021-07-30T19:49:00.004+08:002021-07-30T19:49:38.243+08:00*SABAR, SYUKUR DAN IKHTIAR MAKSIMAL DALAM MENGHADAPI PANDEMI*<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA6JkpfXHURwZegQ2KeqX1DtHpBJYI-3umoWURbAUzEOGn0Her-xi-Bpf05JB0yTb-xqEwkcMXdpnOfOPJrwkWK0aDnTC42MCUFEh8fq53ePil1sd4iFSkHLNwnLZa9TmTgUc_TPTrkQs/s1000/FB_IMG_1627632534380.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA6JkpfXHURwZegQ2KeqX1DtHpBJYI-3umoWURbAUzEOGn0Her-xi-Bpf05JB0yTb-xqEwkcMXdpnOfOPJrwkWK0aDnTC42MCUFEh8fq53ePil1sd4iFSkHLNwnLZa9TmTgUc_TPTrkQs/s320/FB_IMG_1627632534380.jpg" width="320" /></a></div><p>Buletin Kaffah No. 203 (20 Dzulhijjah 1442 H/30 Juli 2021)</p><p>Pandemi Covid-19 adalah musibah. Musibah adalah bagian dari qadha’ Allah SWT (QS al-Hadid [57]: 22). Sikap seorang Muslim terhadap qadha’ Allah SWT adalah ridha. Ridha terhadap qadha’ akan mendatangkan banyak kebaikan. </p><p>Sebaliknya, kita dilarang membenci qadha’ Allah SWT. Rasul saw. bersabda:</p><p>إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ</p><p>Sungguh besarnya pahala itu seiring dengan besarnya ujian. Sungguh jika Allah mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka. Siapa saja yang ridha, untuk dia keridhaan itu. Siapa yang benci, untuk dia kebencian itu (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Baihaqi).</p><p>Imam al-Qarafi menyatakan di dalam Ad-Dakhîrah, "As-Sakhthu bi al-qadhâ` harâm[un] ijmâ’[an] (Membenci qadha’ adalah haram berdasarkan Ijmak).”</p><p>Sabar dan Syukur</p><p>Karena merupakan qadha’, musibah itu tak terhindarkan sehingga, mau tidak mau, harus dihadapi dengan kesabaran. Apalagi Allah SWT pasti menguji hamba-Nya dengan ragam musibah. Namun demikian, Allah SWT pun memberikan kabar gembira kepada orang yang sabar dalam menghadapi musibah (QS al-Baqarah [2]: 155-157).</p><p>Dalam menghadapi musibah, Rasul saw. pun mengajari kita agar melakukan istirja’ (mengembalikan segalanya kepada Allah SWT) dan berdoa. </p><p>Dalam menghadapi musibah, hendaknya juga kita banyak berzikir. Zikir akan dapat menenteramkan hati (QS ar-Ra’du [13]: 28).</p><p>Hendaknya juga kita memperbanyak ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT baik dengan shalat, sedekah, tilawah al-Quran, shalat-shalat sunnah dan taqarrub lainnya. </p><p>Musibah yang menimpa ini seharusnya juga melahirkan rasa syukur. Dengan musibah ini kita harus bisa memberikan nilai dan makna atas beragam nikmat yang telah Allah berikan; nikmat sehat, kebugaran badan, nikmat kondisi kehidupan yang normal yang dengan itu bisa leluasa beraktivitas, mencari rezeki, dsb. Kondisi yang ada ini juga menuntun kita untuk bisa menghargai nikmat yang Allah berikan. Betapa nikmat itu sangat bernilai dan berharga. Ini akan makin mendorong kita untuk terus mensyukuri ragam nikmat yang telah Allah berikan. Rasa syukur itu akan makin meningkat saat wabah berhenti dan saat Allah mengembalikan nikmat berupa kehidupan yang kembali normal. </p><p>Rasa syukur dan sabar dalam menghadapi wabah, termasuk sakit yang diderita, bisa mewujudkan berbagai kebaikan dan keutamaan yang telah Allah janjikan. Begitulah. Kita harus memiliki dua sayap, sabar dan syukur. Ini akan menjadi salah satu faktor kunci menghadapi dan melalui musibah wabah ini. Dengan itu musibah akan berubah menjadi kebaikan dan berbuah kebaikan.</p><p>Pahala Syahid </p><p>Banyak kebaikan dan keutamaan yang Allah berikan di balik musibah, khususnya musibah wabah, termasuk Pandemi Covid-19 ini. Salah satunya adalah pahala syahid yang menanti. Rasul saw. bersabda terkait wabah tha’un:</p><p>أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ - في رواية أخرى لأحمد: فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ - صَابِرًا مُحْتَسِبًا، يَعْلَمُ أَنَّهُ لَمْ يُصِبْهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ</p><p>Tha’un itu merupakan azab yang Allah timpakan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan Allah jadikan sebagai rahmat untuk kaum Mukmin. Tidaklah seorang hamba, saat tha’un terjadi, berdiam di negerinya—dalam riwayat Imam Ahmad yang lain: lalu dia berdiam di rumahnya—seraya bersabar dan mengharap ridha Allah, dan dia menyadari bahwa tidak menimpa dirinya kecuali apa yang telah Allah tuliskan untuk dia, kecuali bagi dia pahala semisal pahala syahid (HR al-Bukhari dan Ahmad).</p><p>Tha’un merupakan jenis penyakit yang sudah dikenal; memiliki sifat menular dan menjadi wabah. Sifat menular dan menjadi wabah ini mirip pada berbagai penyakit wabah, termasuk Covid-19. Jadi ketentuan terkait Tha’un bisa berlaku pada wabah, termasuk Covid-19. Karena itu siapa saja yang terinfeksi Covid-19, lalu dirawat di rumah sakit atau melakukan isolasi mandiri yaitu mengisolasi/mengkarantina diri (tidak keluar dari rumah, tidak keluyuran, tidak keluar dari tempat karantina) dan dia meyakini bahwa itu merupakan qadha’ dari Allah, sembari dia bersabar, maka insya Allah, dia akan mendapatkan pahala semisal pahala syahid; semisal pahala orang yang berperang fî sabîlillah.</p><p>Adapun mereka yang wafat dalam kondisi terinfeksi Covid-19, semoga termasuk syuhada akhirat. Rasul saw. bersabda:</p><p>الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ</p><p>Syuhada’ itu ada lima: al-math’ûn (orang yang mati karena tha’un), al-mabthûn (orang yang mati karena penyakit perut/diare), al-ghariq (orang yang mati tenggelam), orang yang mati tertimpa reruntuhan dan orang yang syahid di jalan Allah ‘Azza wa Jalla (HR Muslim).</p><p>Berdasarkan hadis di atas, siapa yang beriman dan taat kepada Allah SWT, lalu dia diwafatkan dalam keadaan sebagaimana disebutkan di dalam hadis di atas, dia termasuk syahid, yakni syahid akhirat. Adapun orang yang wafat karena berperang di jalan Allah, dia syahid, yakni syahid dunia dan akhirat. Namun, jika orang itu tidak sedang taat kepada Allah ketika wafat maka hadis tersebut tidak berlaku atas dirinya. </p><p>Kategori syahid akhirat bagi al-math’ûn itu semoga juga berlaku bagi orang yang diwafatkan karena terinfeksi Covid-19. Artinya, siapa saja dari kaum Muslim yang diwafatkan dalam kondisi terpapar Covid-19 dan dia sedang dalam keadaan taat kepada Allah ketika wafat, semoga dia termasuk syahid akhirat.</p><p>Terus Melanjutkan Ikhtiar</p><p>Untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini tentu yang harus dilakukan adalah terus melanjutkan ikhtiar terbaik oleh semua pihak; baik individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah/negara.</p><p>Segala upaya untuk mencegah infeksi dan penularan menurut ilmu kesehatan harus dilakukan. Hal itu sebagai pengamalan dari sabda Rasul saw., “Firra min al-majdzûm firâraka min al-asad (Jauhilah penyakit kusta sebagaimana engkau lari dari kejaran singa).“ (HR Ahmad). </p><p>Rasul saw. pun bersabda, “Lâ tûridû al-mumridha ‘alâ al-mushihhi (Janganlah kalian mencampurkan yang sakit dengan yang sehat).“ (HR al-Bukhari).</p><p>Prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun/desinfektan) atau bahkan 5 M hendaknya terus dilakukan. Hal itu, sesuai data, berpengaruh banyak untuk mencegah infeksi dan penularan. </p><p>Bagi masyarakat, ikhtiar taat prokes, saling menasihati dan mengingatkan tentu harus dilakukan. Saling membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan memudahkan urusan kehidupan di antara komunitas atau masyarakat tentu juga harus dilakukan. Hal itu sebagai pengamalan banyak hadis yang berbicara tentang itu.</p><p>Adapun Pemerintah tentu harus bertanggung jawab atas segala urusan rakyatnya, termasuk saat rakyat ditimpa musibah sebagaimana saat ini. Rasul. saw. bersabda:</p><p>فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ</p><p>Amir (pemimpin) masyarakat adalah pengurus mereka dan dia bertanggung jawab atas (urusan) rakyatnya (HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ahmad).</p><p>Karena itu Pemerintah wajib melakukan ikhtiar terbaik dalam mengatasi pandemi ini, memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk rakyat dan menjamin pemenuhan kebutuhan pokok mereka.</p><p>Dalam hal pencegahan dan penanggulangan Covid-19 saat ini, Pemerintah wajib menjamin perawatan dan pengobatan semua orang yang sakit. Pemerintah harus menyediakan semua alat kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan. Pemerintah juga harus mengedukasi dengan edukasi terbaik dan mendorong masyarakat untuk melaksanakan prokes. Aparatur Pemerintah, khususnya para pejabat, harus memberikan contoh terbaik dalam hal itu. </p><p>Pemerintah harus menjalankan 3T (test, tracing, treatment) secara massif. Pemerintah pun harus menjamin pelaksanaan isolasi yang standar bagi yang sakit, tetapi tidak perlu perawatan. </p><p>Boleh jadi Pemerintah pun perlu menerapkan karantina wilayah. Tentu dibarengi dengan menjamin kelangsungan hidup semua anggota masyarakat atau setidaknya mereka yang memerlukan. Karantina wilayah disyariatkan dalam sabda Rasul saw. dan pernah dicontohkan oleh para Sahabat pada masa Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. Pertimbangan untung-rugi tidak selayaknya ada dalam hal ini. Berapapun biaya yang diperlukan harus disediakan dan dikeluarkan oleh Pemerintah. Realokasi anggaran, penggunaan sisa anggaran lebih dan sisa lebih penggunaan anggaran, termasuk opsi yang bisa dilakukan. Kebutuhan sekitar Rp 400-an triliun untuk biaya karantina wilayah selama tiga bulan pasti bisa diadakan. Kuncinya adalah kemauan dan keberanian politik dari Pemerintah untuk melakukan hal itu. Semua itu juga akan baik untuk ekonomi. Mengatasi wabah adalah cara terbaik untuk merealisasi perbaikan dan kemajuan ekonomi. Bukan sebaliknya. Dengan dalih menjaga ekonomi, penanggulangan pandemi terkesan sporadis, ragu-ragu dan setengah-setengah. Jika penanganan pandemi ini berkepanjangan, maka itu justru malah akan menguras sumberdaya ekonomi yang lebih besar. </p><p>WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []</p><p>---*---</p><p><br /></p><p>Hikmah:</p><p>فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ</p><p>Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa. (HR at-Tirmidzi). []</p><p>---*---</p><p><br /></p><p>Download file PDF versi mobile:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah203m">http://bit.ly/kaffah203m</a></p><p><br /></p><p>Download file PDF versi cetak:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah203">http://bit.ly/kaffah203</a></p>Agussalim S Pdhttp://www.blogger.com/profile/03581622329029292863noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-33647334307387092432021-07-30T00:09:00.007+08:002021-07-30T00:16:43.092+08:00HUKUM TIDAK MEMANDIKAN JENAZAH SUSPECT COVID19<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjGW9t5ROK6ZFQBPRgHpuhJ1TfTRyn3Pwu0vENoDDlR38KeR2UGDUu6nj5D53xIkFPYYBgUOFsWFXOnHwKU34YobcIgsacNO9Gq3OcwwMWOLh7tOIPYKLpsKiu1V-iwHNaq_rKZC7BIC0M/s1001/covid.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="601" data-original-width="1001" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjGW9t5ROK6ZFQBPRgHpuhJ1TfTRyn3Pwu0vENoDDlR38KeR2UGDUu6nj5D53xIkFPYYBgUOFsWFXOnHwKU34YobcIgsacNO9Gq3OcwwMWOLh7tOIPYKLpsKiu1V-iwHNaq_rKZC7BIC0M/w640-h384/covid.png" width="640" /></a></div><br /><p></p><p><span style="background-color: white; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; font-weight: 700; text-align: justify;">Oleh : KH. M. Shiddiq Al Jawi</span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"> </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"> Tanya :</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Ustadz, Mau tanya. <a href="https://www.kompasiana.com/tag/jenazah" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #28475d; outline: none; text-decoration-line: none; transition: back 0.2s ease-out 0s;">Jenazah</a> suspect <a href="https://www.kompasiana.com/tag/covid19" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #28475d; outline: none; text-decoration-line: none; transition: back 0.2s ease-out 0s;">covid19</a> dari ruangan perawatan langsung masuk kantung plastik agar tdk menular.<br style="box-sizing: border-box;" />Memandikannya sangat berisiko terjadi aerosol yg berasal dr kulit dan permukaan tubuhnya yg sangat mungkin mengandung virus. Bolehkan kita tdk memandikannya? (dr. Amin, Ngawi).</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"> </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"> Jawab :</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Untuk menjawab pertanyaan di atas, pendapat kami sejalan dengan fatwa yang dikeluarkan oleh Idaaratul Iftaa' Kuwait dengan teks asli sebagai berikut :</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"> </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: right;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: "uthmanic hHafs", cursive; font-size: 18pt;"> ذهب بعض المعاصرين من أهل العلم إلى أن الميت إذا تعذر غسله بسبب مرض معدٍ يخاف من انتقاله إلى مغسله ، فإنه يصار إلى التيمم ، وأنه إذا قرر المختصون من أهل الطب خطورة الغسل والتيمم على من باشره ، فإنه يصلى عليه من غير غسل ولا تيمم</span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"> </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Arti teks tersebut,"Sebagian ulama kontemporer mengatakan bahwa jenazah itu jika tidak dapat dimandikan karena terkena penyakit menular yg dapat menular kpd petugas yg memandikan jenazah, maka jenazah itu ditayammumkan.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"> </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Jika para ahli dlm kedokteran menetapkan adanya bahaya dari memandikan dan mentayamumkan bagi petugas yang memandikan dan mentayamumkan, maka jenazah itu disholatkan tanpa dimandikan dan tanpa ditayamumkan." (Selesai kutipan)</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Sumber : <a href="http://site.islam.gov.kw/eftaa/DoctrinalIssues/Pages/Issue08.aspx" rel="nofollow noopener noreferrer" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #28475d; outline: none; text-decoration-line: none; transition: back 0.2s ease-out 0s;" target="_blank">disini</a></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Namun untuk melaksanakan fatwa di atas, ada 2 (dua) syarat yang harus dipenuhi, yaitu sbb :</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"> </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: right;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: "uthmanic hHafs", cursive; font-size: 18pt;"> أن القول بسقوط الغسل والتيمم لا يصار إليه إلا بعد اتخاذ الإجراءات الوقائية اللازمة لمنع انتقال عدوى المرض إلى المباشرين للغسل أو التيمم ، وأن يكون أولئك المباشرون من أهل الدربة والاختصاص في التعامل مع هذه الحالات المرضية .</span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px;"> </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Artinya,"Sesungguhnya pendapat gugurnya memandikan dan mentayamumkan tersebut, tidaklah diambil (dilakukan) kecuali setelah melakukan prosedur-prosedur preventif yang wajib untuk mencegah penularan penyakit kepada petugas yg memandikan atau mentayamumkan. Dan bahwa para petugas itu haruslah orang yang terlatih dalam penanganan kasus-kasus penyakit (menular)." (Sumber : ibid).</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;">Wallahu a'lam.<br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" /><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Yogyakarta, 27 Maret 2020</span><br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" /><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">M. Shiddiq Al Jawi</span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"><br /></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #28475d; font-family: MyriadPro; font-size: 17px; margin: 0px 0px 10px; text-align: justify;"><b>Sumber : </b><a href="http://fissilmi-kaffah.com/index/tanyajawab_view/432" style="background-color: transparent; text-align: left;">Hukum tidak memandikan jenazah suspect covid19 (fissilmi-kaffah.com)</a></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-11400420536004756662021-07-24T19:19:00.003+08:002021-07-24T19:19:59.937+08:00Mengenang Guru Besar Kiyai Haji Muhammad As'ad<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTO0GVOJnxuAGoHr_eswev4fhiX3ZK6wEPukND0TtJq4UrQuaFFTGzDyl7L3v6NfjXNjvlIbX0QaGL4JFl9-wIJHRYnEgEd3EdI1xJspgJkVGi83Zz-qyMXoZ9pndTF6wsaz_e0qA9mD-e/s1600/FB_IMG_1627125190926.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="943" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTO0GVOJnxuAGoHr_eswev4fhiX3ZK6wEPukND0TtJq4UrQuaFFTGzDyl7L3v6NfjXNjvlIbX0QaGL4JFl9-wIJHRYnEgEd3EdI1xJspgJkVGi83Zz-qyMXoZ9pndTF6wsaz_e0qA9mD-e/w236-h400/FB_IMG_1627125190926.jpg" width="236" /></a></div><br /><p></p><p>Anre Gurutta (AG) H. M. As’ad. (Dalam masyarakat Bugis dahulu beliau digelar Anre Gurutta Puang Aji Sade’). Beliau merupakan Mahaguru dari Gurutta Ambo Dalle (1900 – 1996), adalah putra Bugis, yang lahir di Mekkah pada hari Senin 12 Rabi’ul Akhir 1326 H/1907 M dari pasangan Syekh H. Abd. Rasyid, seorang ulama asal Bugis yang bermukim di Makkah al-Mukarramah, dengan Hj. St. Saleha binti H. Abd. Rahman yang bergelar Guru Terru al-Bugisiy.</p><p>Pada akhir tahun 1347 H/1928 M, dalam usia sekitar 21 tahun. AG H. M. As’ad merasa terpanggil untuk pulang ke tanah leluhur, tanah Bugis, guna menyebarkan dan mengajarkan agama Islam kepada penduduk tanah Wajo khususnya, dan Sulawesi pada umumnya. Beliau berbekal ilmu pengetahuan agama yang mendalam dan gelora panggilan ilahi, disertai semangat perjuangan yang selalu membara. Pada waktu itu, memang berbagai macam bid’ah dan khurafat masih mewarnai pengamalan agama Islam, oleh karena kurangnya pendidikan dan da’wah Islamiyah kepada mereka.</p><p>Langkah pertama yang dilakukan beliau setelah tiba di kota Sengkang adalah mulai mengadakan pengajian khalaqah di rumah kediamannya. Di samping itu beliau mengadakan da’wah Islamiyah di mana-mana, serta membongkar tempat-tempat penyembahan dan berhala-berhala yang ada disekitar kota Sengkang. Pada tahun pertama gerakan beliau, bersama dengan santri-santri yang berdatangan dari daerah Wajo serta daerah-daerah lainnya, beliau berhasil membongkar lebih kurang 200 tempat penyembahan dan berhala.</p><p>Pada tahun 1348 H/1929 M, Petta Arung Matoa Wajo, Andi Oddang, meminta nasehat Anre Gurutta H. M. As’ad tentang pembangunan kembali masjid yang dikenal dengan nama Masjid Jami, yang terletak di tengah-tengah kota Sengkang pada waktu itu. Setelah mengadakan permusyawaratan dengan beberapa tokoh masyarakat Wajo, yaitu : (!) AG H. M. As’ad, (2) H. Donggala, (3) La Baderu, (4) La Tajang, (5) Asten Pensiun, dan (6) Guru Maudu, maka dicapailah kesepakatan bahwa mesjid yang sudah tua itu perlu dibangun kembali. Pembangunan kembali masjid itu dimulai pada bulan Rabiul Awal 1348 H/1929 M, dan selesai pada bulan Rabiul Awal 1349/1930 M. Setelah selesai pembangunannya, maka Masjid Jami itu diserahkan oleh Petta Arung Matoa Wajo Andi Oddang kepada AG H. M. As’ad untuk digunakan sebagai tempat pengajian, pendidikan, dan da’wah Islam. Sejak itulah beliau mendirikan madrasah di Mesjid Jami’ itu, dan diberi nama al-Madrasah al-‘Arabiyyah al-Islamiyyah (MAI) Wajo.</p><p>Tingkatan-tingkatan yang beliau bina pada waktu itu adalah:</p><p>1. Tahdiriyah, 3 tahun</p><p>2. 2. Ibtidaiyah, 4 tahun</p><p>3. 3. Tsanawiyah, 3 tahun</p><p>4. 4. I’dadiyah, 1 tahun</p><p>5. 5. Aliyah, 3 tahun</p><p>Semua kegiatan persekolahan ini dipimpin langsung oleh AG H. M. As’ad, dibantu oleh dua orang ulama besar, yaitu Sayid Abdullah Dahlan garut, ex. Mufti Besar Madinah al-Munawwarah, dan Syekh Abdul Jawad Bone. Beliau juga dibantu oleh murid-murid senior beliau seperti AG H. Daud Ismali, dan almarhum AG H. Abd. Rahman Ambo Dalle.</p><p>Pengajian khalaqah (pesantren) yang diadakan setiap ba’da shalat Subuh, ba’da shalat Ashar, dan ba’da shalat Magrib, yang semula diadakan di rumah beliau, dipindahkan kegiatannya ke Mesjid Jami Sengkang.</p><p>Pesantren dan Madrasah yang didirikan dan dibina oleh beliau itulah yang menjadi cikal bakal Pondok Pesantren As’adiyah sekarang.</p><p>Selain Pesantren dan Madrasah tersebut di atas, AG H. M. As’ad juga membuka suatu lembaga pendidikan yang baru, yaitu Tahfizul Qur’an, yang dipimpin langsung oleh beliau, dan bertempat di Masjid Jami Sengkang.</p><p>Pada tahun 1350 H/1931 M. atas prakarsa Andi Cella Petta Patolae (Petta Ennengnge), dengan dukungan tokoh-tokoh masyarakat Wajo, dibangunlah gedung berlantai dua di samping belakang Masjid Jami Sengkang. Bangunan itu diperuntukkah bagi kegiatan al-Madrasah al-Arabiyyah al-Islamiyyah (MAI) Wajo, karena santrinya semakin bertambah.</p><p>AG H. M. As’ad berpulang ke rahmatullah pada hari Senin 12 Rabiul Akhir 1372 H/29 Desember 1952 M. dalam usia 45 tahun. Sesuai dengan wasiat beliau beberapa saat sebelum wafat, peninggalan beliau berupa Madrasah dan pesantren kemudian dilanjutkan pembinaannya oleh dua murid senior beliau; AG H. Daud Ismail, dan AG H. M. Yunus Martan.</p><p>Pada tanggal 13 Agustus 1999, berdasarkan Undang-undang No. 6 Tahun 1959, dan Keppres RI No. 076/TK/Tahun 1999, Presiden RI telah menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Naraya kepada AG H. M. As’ad, karena jasa-jasa beliau yang luar biasa terhadapa negara dan bangsa Indonesia. Tanda penghormatan itu diterima di Jakarta atas nama beliau oleh putra beliau, H. Abd. Rahman As’ad.</p><p>Pesan-Pesan Khusus untuk Pesantren dan Madrasah yang dibangun oleh Guru Besar Kita Kiyai Haji Muhammad As’ad (MAI) :</p><p>Madrasah in adalah milik Allah SWT. Saya hanya seorang pegawai-Nya maka maksudnya ialah siapa-siapa saja yang diberi taufiq untuk belajar itulah yang saya ajar. Dengan kemajuan diridhai oleh Allah SWT.</p><p>Pesantren/Madrasah ini diwasiatkan Pimpinannya kepada Muridnya / dipercayakan kepada Kiyai Haji Daud Ismail Soppeng, pesan terkahir ketika beliau akan menemui Khaliqnya.</p><p>Pesantren/Madrasah ini sekali-kali tidak boleh diserahkan kepada siapapun baik kepada organisasi lebi-lebih kepada perorangan, karena MAI ini aalah milik Allah SWT. Bukan milik KH. Muhammad As’ad.</p><p>Semoga Allah memberikan beliau kedudukan yang terbaik di sisiNya.. dan semoga umat bisa mengikuti semua ajaran ajaran beliau..</p><p><br /></p><p>Sumber : <a href="https://asadiyahpusat.org/2015/01/30/mengenang-guru-besar-kiyai-haji-muhammad-asad/">https://asadiyahpusat.org/2015/01/30/mengenang-guru-besar-kiyai-haji-muhammad-asad/</a></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-10596218224066293052021-07-24T18:31:00.000+08:002021-07-24T18:31:16.272+08:00KHILAFAH BUKAN "ISME", JUGA BUKAN IDEOLOGI<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimWkrYLmnMMrRn2nUjTvRI2c_X6Vh_XMFLkrsfSjGKO87DE5hg-QQvq7fngDWP7F7mT898QR1Ew4vXdk_4DQTgxDNj3ulbzZhGiAuPjYR5fp7bIPkwSBP_vA0QiqSeRc47bnsiXNwCLDWi/s540/FB_IMG_1627122428275.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimWkrYLmnMMrRn2nUjTvRI2c_X6Vh_XMFLkrsfSjGKO87DE5hg-QQvq7fngDWP7F7mT898QR1Ew4vXdk_4DQTgxDNj3ulbzZhGiAuPjYR5fp7bIPkwSBP_vA0QiqSeRc47bnsiXNwCLDWi/s320/FB_IMG_1627122428275.jpg" /></a></div><br /><p></p><p>Khilafah bukan ideologi. Ideologi itu ide dasar, yang mendasari semua pemikiran. Karena di bawahnya tidak ada lagi pemikiran lain. Tapi, tidak semua pemikiran dasar disebut ideologi, kecauli pemikiran dasar yang bisa melahirkan sistem</p><p>Itulah, mengapa ideologi identik dengan akidah. Meski tidak semua akidah bisa dijadikan ideologi. Akidah Yahudi dan Nasrani bukan ideologi, karena tidak bisa menghasilkan sistem kehidupan. Berbeda dengan Islam, Islam adalah ideologi, yang akidahnya bisa menghasilkan sistem kehidupan</p><p>Nah, Khilafah adalah sistem kehidupan yang lahir dari akidah Islam. Jadi, menyebut Khilafah ideologi itu salah</p><p>Khilafah juga bukan "isme", sebagaimana Kapitalisme, Sosialisme, Marxisme, Leninisme, karena Khilafah bersumber dari wahyu. Dari Allah. Sedangkan "isme" bersumber dari nafsu dan akal manusia</p><p>Mereka yang menyebut Khilafah sebagai ideologi dan isme sebenarnya tidak tahu lagi caranya bagaimana menghadapi Islam. Karena mereka sebenarnya sedang memerangi Islam, dengan kedok memerangi Khilafah</p><p>Khilafah itu milik Allah. Milik Nabi. Milik sahabat. Milik tabiin. Milik Imam Mazhab. Milik umat Islam sepanjang zaman. Khilafah bukan milik Hizbut Tahrir. Begitu Anda menyerang Khilafah, maka semua pemilik Khilafah itu akan bangkit membela dengan caranya.</p><p>KH.Hafidz Abdurrahman</p><p><a href="https://www.instagram.com/p/CBhK8xzDNfX/?igshid=1eew0tit9nzwe">https://www.instagram.com/p/CBhK8xzDNfX/?igshid=1eew0tit9nzwe</a></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-23060494329047724002021-07-19T23:04:00.005+08:002021-07-19T23:15:40.573+08:00Kisah Tragis Akhir Khilafah Utsmani dan Kebencian Barat !<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqAmn_T7Lm3pLBjuVgCEja1_IJ3qxMvx6ssR45Ouyd1aSqitEfpeeZ0EubCJq_MUlEUOLGgNqPIbZZurSkeR5W5dU1Ic_bZRkiNT0TZCGyCdM09euOcIWdv8aQ9bHTCgE1jdkvrU2N6huM/s711/Akhir+Khilafah.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="377" data-original-width="711" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqAmn_T7Lm3pLBjuVgCEja1_IJ3qxMvx6ssR45Ouyd1aSqitEfpeeZ0EubCJq_MUlEUOLGgNqPIbZZurSkeR5W5dU1Ic_bZRkiNT0TZCGyCdM09euOcIWdv8aQ9bHTCgE1jdkvrU2N6huM/w400-h213/Akhir+Khilafah.png" width="400" /></a></div><br /><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FN8Sw0JdlnQ" title="YouTube video player" width="560"></iframe></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: #f9f9f9; color: #030303; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; text-align: start; white-space: pre-wrap;"><b>Luangkan waktu untuk mengirim pesan ini hingga umat Islam bersama-sama sadar bahwa negeri ini harus diatur dengan Syariat Islam.</b>
Jika video ini bagus, silahkan di LIKE
Jika video ini mencerahkan, silahkan di KOMEN
Jika anda ingin kaum muslimin tercerahkan, silahkan di SHARE</span></div>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-9591381095922512922021-07-16T16:59:00.001+08:002021-07-16T16:59:05.930+08:00 *KETAATAN TOTAL PADA SYARIAH ALLAH*<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxD6Be6jEGdulwDNqnRpgPJEdiNXHOQGqG1O5cWlrIZuFhyphenhyphenfjvDTKhFc10bnyoH6U74kzKVvmhKwR0tbfmiwAFi9qrqgtRzBK-TQ-mayKDbZ3hRVlx1NjeZa89UbdeWpk4Z1Vr-NeIFGIf/s1000/FB_IMG_1626425507942.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxD6Be6jEGdulwDNqnRpgPJEdiNXHOQGqG1O5cWlrIZuFhyphenhyphenfjvDTKhFc10bnyoH6U74kzKVvmhKwR0tbfmiwAFi9qrqgtRzBK-TQ-mayKDbZ3hRVlx1NjeZa89UbdeWpk4Z1Vr-NeIFGIf/s320/FB_IMG_1626425507942.jpg" /></a></div><p>Buletin Kaffah No. 201 (06 Dzulhijjah 1442 H/16 Juli 2021)</p><p>Tak terasa, Hari Raya Idul Adha tahun ini akan segera tiba. Namun, Idul Adha kali ini kita rayakan dalam kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir. Korban makin banyak berjatuhan. Ribuan orang meninggal. Puluhan ribu orang terinfeksi virus Covid-19. Bahkan jumlah orang yang terinfeksi virus ini makin meningkat. Pada saat yang sama, penanganan wabah pandemi ini makin tidak jelas arahnya. Wajar jika publik makin kecewa. Sebagian bahkan frustasi. Ketidakpercayaan mereka kepada Pemerintah makin tinggi akibat Pemerintah salah urus sejak awal. </p><p>Pada level keimanan, kita tentu wajib mengimani bahwa hanya Allah SWT yang kuasa menghidupkan dan mematikan manusia. Semuanya ada dalam genggaman-Nya. Sakit maupun sembuh, baik ataupun buruk, semuanya ada dalam kuasa-Nya.</p><p>Orang beriman juga harus meyakini bahwa semua hal, termasuk musibah, datang dari Allah SWT. Oleh karena itu, hanya kepada Allahlah kita meminta segala perkara. Saat ditimpa musibah, kita pun wajib bersabar. Semua urusan harus kita serahkan kepada-Nya. Allah SWT berfirman:</p><p>مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ ٱللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ</p><p>Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa kecuali dengan izin Allah. Siapa saja yang mengimani Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk kepada hatinya. Allah Mahatahu atas segala sesuatu (QS at-Taghabun [64]: 11).</p><p>Pada saat ditimpa musibah, kaum Muslim harus bertobat, meningkatkan ibadah, banyak berdoa dan melaksanakan berbagai amalan nafilah lainnya. Intinya, mereka harus banyak ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. Sekarang ini adalah momen untuk kembali kepada Allah SWT dengan tobat yang sesungguhnya, baik secara personal maupun kolektif. Wujud tobat adalah dengan menjalankan ketaatan total atas semua perintah dan larangan Allah SWT. </p><p>Ketaatan total kepada Allah SWT telah dicontohkan secara paripurna oleh Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. dalam sebuah peristiwa monumental, sebagaimana dikisahkan dalam al-Quran.</p><p>Pada Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1442 H ini, kita kembali mengenang peristiwa agung tentang dua kekasih Allah SWT ini. Betapa besar pengorbanan Nabi Ibrahim as. dalam menaati perintah Allah SWT. Beliau rela diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail as. Bagi Nabi Ibrahim as., Ismail as. adalah buah hati, harapan dan kecintaannya yang telah lama beliau dambakan. Namun, di tengah rasa bahagia itu, turunlah perintah Allah SWT kepada beliau untuk mengorbankan putra kesayangannya itu. Allah SWT berfirman:</p><p>فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى</p><p>Tatkala anak itu telah mencapai usia sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Anakku, sungguh aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelih dirimu. Karena itu pikirkanlah apa pendapatmu.” (TQS ash-Shaffat [37]: 102).</p><p>Atas perintah Allah SWT tersebut, Nabi Ibrahim as. mengedepankan kecintaan yang tinggi, yakni kecintaan kepada Allah SWT. Sebaliknya, beliau segera menyingkirkan kecintaan yang rendah, yakni kecintaan kepada anak, harta dan dunia.</p><p>Perintah amat berat itu pun disambut oleh Ismail as. dengan penuh kesabaran. Beliau bahkan mengukuhkan keteguhan jiwa ayahandanya dengan mengatakan:</p><p>قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ</p><p>Ayah, lakukanlah apa yang telah Allah perintahkan kepada engkau. Insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar (QS ash-Shaffat [37]: 102).</p><p>Kisah Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. tersebut seharusnya menjadi teladan bagi kita saat ini. Tidak hanya teladan dalam pelaksanaan ibadah haji dan ibadah kurban. Kedua kekasih Allah SWT ini juga merupakan teladan dalam berjuang dan berkorban. Tentu demi mewujudkan ketaatan kepada Allah SWT secara total. Ketaatan pada syariah-Nya secara kaffah. </p><p>Sungguh, saat ini syariah Allah SWT telah diabaikan dan dicampakkan. Terutama syariah-Nya yang berkaitan dengan pengaturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara seperti pemerintahan, ekonomi, sosial, hukum pidana, pendidikan, politik luar negeri dan sebagainya.</p><p>Teladan Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. sungguh sangat berarti bagi kita dalam menjalankan semua perintah Allah SWT, yakni dengan mengamalkan dan menerapkan syariah-Nya secara kaffah. Termasuk kewajiban memutuskan perkara dengan hukum-Nya. Ini sebagaimana yang telah Allah SWT tegaskan dalam firman-Nya:</p><p>وَأَنِ ٱحكُم بَينَهُم بِمَا أَنزَلَ ٱللَّهُ وَلاَ تَتَّبِع أَهوَاءَهُم وَٱحذَرهُم أَن يَفتِنُوكَ عَن بَعضِ مَا أَنزَلَ ٱللَّهُ إِلَيكَ</p><p>Hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut wahyu yang telah Allah turunkan. Janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka. Berhati-hatilah engkau terhadap mereka. Jangan sampai mereka memalingkan engkau dari sebagian wahyu yang telah Allah turunkan kepadamu (TQS al-Maidah [5]: 49).</p><p>Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan Rasulullah saw. agar untuk memutuskan perkara berdasarkan hukum yang telah Dia turunkan kepada beliau. Perintah tersebut juga berlaku bagi kita, umat beliau. Mafhum dari ayat ini, yakni hendaknya umat Islam mewujudkan seorang hakim (penguasa) sepeninggal Rasulullah saw. untuk memutuskan perkara menurut hukum-hukum Allah SWT. </p><p>Di Indonesia, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, rakyat makin terhimpit kemiskinan. Harga-harga kebutuhan pokok terus membumbung tinggi. Ada rencana, sembako akan dipajaki. Pendidikan mahal, tetapi kualitasnya rendah. Layanan kesehatan makin tak terjangkau. Budaya Barat yang merusak semakin marak. Hukum dan UU, seperti UU Omnibus Law, yang hanya menguntungkan korporasi dilegalkan. Korupsi kian merajalela. Termasuk korupsi Bansos Covid-19. Sungguh sangat memalukan. Korupsi ini melibatkan tiga pilar demokrasi sekaligus yakni yudikatif, legislatif dan eksekutif. Ini bukti yang ke sekian kalinya bahwa sistem ini melahirkan korupsi. </p><p>Sungguh, pangkal keterpurukan ini bersumber pada satu hal, yakni penyimpangan terhadap aturan-aturan Allah SWT. Ketidaktaatan pada syariah-Nya. Secara kolektif, kita masih berpaling dari al-Quran. Keadaan itu telah diterangkan oleh Allah SWT: </p><p>وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى</p><p>Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku, sungguh bagi dia kehidupan yang sempit dan Kami akan mengumpulkan dia pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124).</p><p>Menurut Imam Ibnu Katsir, makna “berpaling dari peringatan-Ku” adalah “menyalahi perintah-Ku dan apa saja yang telah Aku turunkan kepada Rasul-Ku, melupakannya dan mengambil petunjuk dari selainnya.” (Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, V/323).</p><p>Adapun kehidupan yang sempit di dunia tidak lain adalah kehidupan yang semakin melarat, miskin, sengsara, menderita, terjajah, teraniaya, tertindas dan sebagainya, sebagaimana yang terjadi di negeri-negeri Muslim sekarang.</p><p>Kondisi buruk ini tentu tak boleh terus berlangsung. Kaum Muslim harus segera mewujudkan ketaatan penuh dengan menerapkan syariah Islam secara kaffah. Demikian sebagaimana yang Allah SWT inginkan. Allah SWT berfirman:</p><p>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ</p><p>Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagi kalian (TQS al-Baqarah [2]: 208).</p><p>Penerapan syariah Islam secara kaffah adalah wujud ketaatan total kepada Allah SWT. Hal ini mengharuskan adanya kepemimpinan yang adil yang menerapkan sistem yang adil pula. Itulah kepemimpinan yang menerapkan syariah Islam secara total. Kepemimpinan seperti itu juga berfungsi sebagai penjaga (hâris) bagi kaum Muslim; baik agama, darah, harta maupun kehormatan mereka. Rasulullah saw. bersabda:</p><p>وَإِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ</p><p>Sungguh Imam (Khalifah) itu adalah perisai, di belakangnya orang-orang berperang, dan kepada dia mereka berlindung (HR al-Bukhari dan Muslim).</p><p>Imam an-Nawawi menyatakan, hadis itu bermakna bahwa Imam (Khalifah) merupakan benteng/tameng karena ia melindungi umat dari serangan musuh terhadap kaum Muslim, memelihara hubungan kaum Muslim satu sama lain dan menjaga kekayaan mereka.</p><p>Spirit sami’nâ wa atha’nâ (kami dengar dan kami taat) sebagaimana yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. jelas membutuhkan pengorbanan. Dalam konteks ini, kita patut bertanya kepada diri kita sendiri: sejauh manakah pengorbanan kita dalam menjalankan ketaatan total kepada Allah SWT dengan melaksanakan kewajiban penerapan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan kita? </p><p>Jika kini kita bersegera dan dengan ringan memenuhi perintah berkurban, padahal itu menurut jumhur fuqaha hukumnya sunnah, maka semestinya kita lebih bersegera dan lebih ringan menerapkan syariah Islam sebagai wujud ketaatan kita kepada Allah SWT. </p><p>Semoga Allah SWT segera menurunkan pertolongan-Nya kepada kaum Muslim. Semoga kita pun termasuk hamba-hamba-Nya yang istiqamah dan berkorban penuh keikhlasan dalam rangka mewujudkan kehidupan Islam. </p><p>WalLahu a’lam bi ash-shawwab. []</p><p>---*---</p><p>Hikmah:</p><p>Rasulullah saw. bersabda:</p><p>ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﻤَﻞٍ ﺃَﺯْﻛَﻰ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻭَ لاَ ﺃَﻋْﻈَﻢَ ﺃَﺟْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺧَﻴْﺮٍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻪُ ﻓِﻲ ﻋَﺸْﺮِ ﺍْﻷﺿْﺤَﻰ</p><p>Tidak ada suatu amalan pun di sisi Allah ‘Azza wa Jalla yang lebih suci dan lebih besar pahalanya dibandingkan dengan suatu kebaikan yang dilakukan pada sepuluh hari menjelang Idul Adha (Dzulhijjah). (HR al-Baihaqi). []</p><p>---*---</p><p><br /></p><p>Download file PDF versi mobile:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah201m">http://bit.ly/kaffah201m</a></p><p><br /></p><p>Download file PDF versi cetak:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah201">http://bit.ly/kaffah201</a></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-32219825307231495202021-07-02T23:51:00.005+08:002021-07-02T23:51:56.078+08:00KEZALIMAN MEMBAWA KEHANCURAN<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5dDd5NRQG_z_Yl-K75M4UB9WSj55pB-4O8M4CIbf4ylTkd0iZzCT4y_FY7tj1Ui5K0QVIBR0yjDuuqxM_Z4g6k8MxQu_orA6gszEKdg75Z8-_qsAYm7fYHqElWB941qywwhpomgNTb7M/s1000/FB_IMG_1625211335107.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1000" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5dDd5NRQG_z_Yl-K75M4UB9WSj55pB-4O8M4CIbf4ylTkd0iZzCT4y_FY7tj1Ui5K0QVIBR0yjDuuqxM_Z4g6k8MxQu_orA6gszEKdg75Z8-_qsAYm7fYHqElWB941qywwhpomgNTb7M/w400-h400/FB_IMG_1625211335107.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p>Buletin Kaffah No. 199 (21 Dzulqa'dah 1442 H/2 Juli 2021 M)</p><p>Saat ini ketidakadilan alias kezaliman makin nyata terasa. Terjadi di mana-mana. Terjadi hampir dalam semua perkara. Dari mulai ketidakadilan/kezaliman di bidang ekonomi hingga ketidakadilan/kezaliman di bidang hukum. </p><p>Di bidang ekonomi, misalnya, selama ini sebagian besar sumberdaya alam milik rakyat dikuasai oleh segelintir orang. Terutama aseng dan asing. Tentu karena dilegalkan oleh UU yang dibuat oleh rezim berkuasa. Sebaliknya, sebagian besar rakyat hanya menikmati sebagian kecilnya. </p><p>Orang-orang kaya diberi pengampunan pajak. Sebaliknya, orang-orang kecil terus dikejar-kejar tagihan pajak. Orang-orang kaya diistimewakan dengan pembebasan pajak atas mobil mewah. Sebaliknya, orang-orang kecil malah makin dibebani oleh ragam dan jenis pungutan pajak. Termasuk rencana pajak sembako. Padahal jelas, sembako adalah kebutuhan dasar rakyat. Saat ini saja, ketika daya beli masyarakat makin menurun, banyak yang kesulitan membeli sembako. Apalagi jika harga sembako naik sebagai konsekuensi pemberlakuan pajak sembako.</p><p>Yang paling kasatmata adalah ketidakadilan atau kezaliman di bidang hukum. Di dalam sistem sekular yang menerapkan hukum-hukum buatan manusia, termasuk di negeri ini, keadilan hukum menjadi semacam barang mewah. Sulit dirasakan oleh rakyat kecil dan lemah. Keadilan hukum seolah hanya milik para pejabat dan mereka yang punya duit. </p><p>Di negeri ini rakyat kecil yang mencuri benda senilai beberapa rupiah saja bisa dijerat hukuman berat. Sebaliknya, para pejabat yang punya kuasa atau mereka yang punya duit, meski mengkorupsi miliaran hingga triliunan uang rakyat, bisa bebas melenggang dari jeratan hukuman. </p><p>Hari ini mereka yang pro rezim tetap aman. Tak tersentuh hukum. Padahal mereka berkali-kali melakukan tindakan kriminal: menghina Islam, menista ulama dan santri, dan sebagainya. Sebaliknya, hanya karena kesalahan kecil, asal dari pihak yang sering kritis terhadap rezim, mereka dijerat dengan hukuman berat. Itulah yang—antara lain—menimpa HRS. </p><p>Itulah pengadilan di dunia. Sebuah pengadilan semu. Bahkan palsu. Pengadilan dunia sering menjadi alat untuk sekadar menghukum rakyat kecil. Hukumannya pun tidak akan mampu menghapus dosa-dosa para kriminal. Para penegak hukumnya acapkali bermental bobrok. Tidak memiliki rasa takut kepada Allah SWT. Mudah dibeli. Mereka gampang tergoda oleh rayuan uang, harta, wanita dan kenikmatan dunia lainnya. </p><p>Membawa Kehancuran</p><p>Ketidakadilan atau kezaliman adalah dosa besar. Kezaliman adalah musuh agama dan musuh umat. Bahkan Allah SWT telah mengharamkan kezaliman bagi Diri-Nya. Karena itu Allah pun mengharamkan kezaliman antar sesama hamba-Nya. Di dalam hadis qudsi Allah SWT berfirman:</p><p>يَا عِبَادِيْ، إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا، فَلاَ تَظَالَمُوْا</p><p>Wahai hamba-hamba-Ku! Sungguh Aku telah mengharamkan kezaliman atas Diri-Ku. Aku pun telah mengharamkan kezaliman itu di antara kalian. Karena itu janganlah kalian saling menzalimi (HR Muslim).</p><p>Rasulullah saw. mengingatkan kaum Muslim akan besarnya bahaya kezaliman yang kelak akan dihadapi pelakunya pada Hari Kiamat:</p><p>الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ</p><p>Kezaliman adalah kegelapan pada Hari Kiamat (HR al-Bukhari dan Muslim).</p><p>Di antara kezaliman yang termasuk dosa besar adalah tidak memberlakukan hukum-hukum Allah SWT seraya memberlakukan hukum-hukum buatan manusia. Allah SWT berfirman:</p><p>وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ</p><p>Siapa saja yang tidak berhukum dengan wahyu yang telah Allah turunkan, mereka itulah orang-orang zalim (TQS al-Maidah [5]: 45).</p><p>Imam al-Baghawi dalam tafsirnya, Ma’âlim at-Tanzîl, mengutip Ikrimah, menjelaskan maksud ayat tersebut, “Siapa saja yang tidak memutuskan hukum menurut wahyu yang telah Allah turunkan karena mengingkarinya maka dia sungguh telah kafir. Siapa saja yang mengakui hukum Allah, namun tidak menjalankannya, maka dia zalim dan fasik.”</p><p>Kezaliman akibat mencampakkan hukum Allah telah menimbulkan ragam kezaliman yang lain kepada sesama manusia. Pengambilalihan sumberdaya alam milik umum, misalnya—tambang migas, hutan, jalan tol, dll yang seharusnya menjadi milik umum—menjadi milik swasta/asing merupakan salah satu kezaliman yang menimpa umat. Ini adalah akibat hukum-hukum Islam tentang kepemilikan tidak diterapkan.</p><p>Demikian pula rusaknya kehormatan. Hilangnya harta dan tumpahnya darah kaum Muslim tanpa ada peradilan yang adil dan sanksi hukum yang tegas. Ragam kezaliman ini adalah akibat hukum Islam terkait hudud tidak dijalankan. Yang diberlakukan adalah hukum-hukum buatan manusia. Sudah begitu, diterapkan secara suka-suka. Hukum berlaku bak pisau. Tumpul ke atas, tetapi tajam ke bawah. </p><p>Ketidakadilan atau kezaliman semacam ini pasti membawa kehancuran. Demikian sabda Rasulullah saw. Sebagaimana dituturkan Aisyah ra., pernah orang-orang Quraisy membicarakan perkara seorang perempuan dari suku Makhzumiyah yang mencuri. Mereka berkata, “Siapa yang bisa menegosiasikan hal ini kepada Rasulullah saw.?” Mereka berkata, “Siapa lagi yang bisa melakukan itu selain dari Usamah bin Zaid, kesayangan Rasulullah.” Lalu Usamah berbicara kepada Rasulullah saw. Beliau kemudian bersabda, “Apakah engkau meminta keringanan dalam pelaksanaan had (hukum) di antara hukum-hukum Allah?” Beliau lalu berdiri dan berkhutbah seraya berkata:</p><p>إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَايْمُ اللَّهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا</p><p>Sungguh telah binasa orang-orang sebelum kalian. Pasalnya, jika di tengah-tengah mereka ada orang terkemuka mencuri, mereka biarkan (tidak dihukum). Sebaliknya, jika di tengah-tengah mereka ada orang lemah mencuri, mereka tegakkan (hukum) atas dirinya. Demi Allah, andai Fatimah binti Muhammad mencuri, pasti aku sendiri yang akan memotong tangannya (HR al-Bukhari).</p><p>Secara tersurat, sabda Baginda Rasulullah saw. di atas menegaskan, bahwa saat hukum diberlakukan secara tidak adil, hanya berpihak kepada yang kuat dan cenderung menzalimi yang lemah, maka kehancuran masyarakat pasti akan terjadi.</p><p>Pentingnya Institusi Penegak Keadilan</p><p>Keadilan hanya mungkin terjadi saat Islam ditegakkan. Islam hanya mungkin bisa tegak dengan kekuasaan. Karena itu dalam Islam, kekuasaan tentu amat penting. Tidak lain untuk menegakkan Islam. Berikutnya demi menegakkan keadilan sekaligus menolak kezaliman.</p><p>Pentingnya kekuasaan sejak awal disadari oleh Rasulullah saw. Inilah yang diisyaratkan oleh Allah SWT melalui firman-Nya:</p><p>وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا</p><p>Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar dan keluarkanlah aku dengan cara keluar yang benar serta berikanlah kepada diriku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (TQS al-Isra’ [17]: 80).</p><p>Imam Ibnu Katsir, saat menjelaskan frasa “waj’allii min ladunka sulthân[an] nashîrâ” dalam ayat di atas, dengan mengutip Qatadah, menyatakan, “Dalam ayat ini jelas Rasulullah saw. menyadari bahwa tidak ada kemampuan bagi beliau untuk menegakkan agama ini kecuali dengan kekuasaan. Karena itulah beliau memohon kepada Allah kekuasaan yang bisa menolong, yakni untuk menerapkan Kitabullah, memberlakukan hudûd Allah, melaksanakan ragam kewajiban dari Allah dan menegakkan agama Allah…” (Tafsîr Ibn Katsîr, 5/111).</p><p>Karena itu tepat ungkapan para ulama saat menjelaskan pentingnya Islam berdampingan dengan kekuasaan:</p><p>اَلدِّيْنُ وَ السُّلْطَانُ تَوْأَمَانِ وَ قِيْلَ الدِّيْنُ أُسٌّ وَ السُّلْطَانُ حَارِسٌ فَمَا لاَ أُسَّ لَهُ فَمَهْدُوْمٌ وَ مَا لاَ حَارِسَ لَهُ فَضَائِعٌ</p><p>Agama dan kekuasaan itu ibarat dua saudara kembar. Dikatakan pula bahwa agama adalah fondasi, sementara kekuasaan adalah penjaganya. Apa saja yang tidak berpondasi bakal hancur. Apa saja yang tidak memiliki penjaga akan lenyap (Abu Abdillah al-Qali, Tadrîb ar-Riyâsah wa Tartîb as-Siyâsah, 1/81).</p><p>Imam al-Ghazali juga menjelaskan:</p><p>اَلدِّيْنُ وَ الْمُلْكُ تَوْأَمَانِ مِثْلُ أَخَوَيْنِ وَلَدَا مِنْ بَطْنٍ وَاحِدٍ</p><p>Agama dan kekuasaan itu ibarat dua saudara kembar, seperti dua saudara yang lahir dari satu perut yang sama (Al-Ghazali, At-Tibr al-Masbûk fî Nashîhah al-Mulk, 1/19).</p><p>Apa yang dinyatakan oleh Imam al-Ghazali setidaknya menegaskan apa yang pernah dinyatakan sebelumnya oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz di dalam surat yang beliau tujukan kepada salah seorang ‘amil-nya. Di dalam surat tersebut antara lain beliau mengungkapkan:</p><p>وَ الدِّيْنُ وَ الْمُلْكُ تَوْأَمَانِ فَلاَ يَسْتَغْنِي أَحَدُهُمَا عَنِ اْلآخَرِ</p><p>Agama dan kekuasaan itu ibarat dua saudara kembar. Tidak cukup salah satunya tanpa didukung oleh yang lain (Abdul Hayyi al-Kattani, Tarâtib al-Idâriyah [Nizhâm al-Hukûmah an-Nabawiyyah], 1/395).</p><p>Alhasil, meraih kekuasaan sangatlah penting. Namun, yang lebih penting, kekuasaan itu harus diorientasikan untuk menegakkan, memelihara dan mengemban Islam. Dengan kata lain, penting dan wajib menjadikan orang Muslim berkuasa, tetapi lebih penting dan lebih wajib lagi menjadikan Islam berkuasa, yakni dengan menjadikan syariah Islam sebagai satu-satunya aturan untuk mengatur negara, bukan yang lain. Hanya dengan syariah Islamlah akan tercipta keadilan di tengah-tengah manusia. Saat keadilan tercipta, kezaliman pun pasti sirna. </p><p>WalLahu a’lam bi ash-shawwab. []</p><p>---*---</p><p>Hikmah:</p><p><br /></p><p>Allah SWT pun berfirman:</p><p>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ</p><p><br /></p><p>Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kalian penegak keadilan, sebagai para saksi Allah, walaupun terhadap diri kalian sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabat kalian. (TQS an-Nisa’ [4]: 135). []</p><p>---*---</p><p><br /></p><p>Download file PDF versi mobile:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah199m">http://bit.ly/kaffah199m</a></p><p><br /></p><p>Download file PDF versi cetak:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah199">http://bit.ly/kaffah199</a></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-855837513008804882.post-2898738117970395842021-06-29T13:47:00.001+08:002021-06-29T13:47:13.287+08:00 AL-QURAN TAK LAYAK DIBANDINGKAN DENGAN GAGASAN MANUSIA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimN95itXOKtw6YFJCl77kOtLB2pE8g-K_VhrH_AWKTBjb311O5vql5p0VopNEVp6QIkmxr02vW9-CWD6ztMr8qVI2R_cZ-1HBhJ_D2APwqPn9CXn1swQxONgIO8d0sJ62g12msM-qJzIY/s1000/FB_IMG_1624638665571.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimN95itXOKtw6YFJCl77kOtLB2pE8g-K_VhrH_AWKTBjb311O5vql5p0VopNEVp6QIkmxr02vW9-CWD6ztMr8qVI2R_cZ-1HBhJ_D2APwqPn9CXn1swQxONgIO8d0sJ62g12msM-qJzIY/s320/FB_IMG_1624638665571.jpg" /></a></div><p>Buletin Kaffah No. 198 (14 Dzulqa'dah 1442 H/25 Juni 2021 M)</p><p>Di tengah pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun, setidaknya kita memperoleh hikmah menarik. Betapa luar biasanya sistem pernafasan manusia. Dalam sehari manusia bernafas sekitar 23 ribu kali. Udara yang kita hirup rata-rata 6,3 sampai 13 liter permenit, berarti sekitar 492 sampai 1000 galon perhari. Dalam sistem ini terdapat organ penting, yaitu paru-paru. Organ ini beroperasi sangat menakjubkan tanpa disadari oleh manusia. Semua dirancang dengan sangat detail dan teratur. Masya Allah. </p><p>Allahlah Yang menciptakan dan mengatur semua itu. Pantaskah manusia sombong? Pantaskah manusia jumawa? Merasa dirinya lebih hebat dari Allah SWT? Jawabannya, tentu sangat tidak pantas.</p><p>Allah SWT tak sekadar menciptakan manusia dengan seluruh sistemnya. Allah SWT pun menurunkan al-Quran untuk menjadi pedoman dan petunjuk hidup manusia. Al-Quran adalah kalamulLah. Kitab suci yang merupakan firman Allah SWT. Dialah Penguasa alam semesta, manusia (dengan seluruh sistem anatomi dan fisiologisnya) dan kehidupan. Al-Quran bukan buatan manusia, baik Arab maupun non-Arab. Al-Quran juga bukan karangan Nabi Muhammad SAW. </p><p>Al-Quran adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril yang ditransfer dari generasi ke generasi secara mutawatir. Membaca al-Quran adalah ibadah yang berpahala. </p><p>Dalam konteks ini, layakkah al-Quran yang merupakan firman Allah SWT dibandingkan dengan gagasan manusia? Layakkah al-Quran yang berisi seperangkat aturan Allah SWT, Pencipta manusia, dibandingkan dengan undang-undang buatan manusia yang merupakan ciptaan-Nya? </p><p>Jika Anda ditanya, pilih mana al-Quran atau gagasan manusia? Anda pun terus didesak harus memilih salah satu, Anda pilih yang mana?</p><p>Muslim Pasti Pilih al-Quran</p><p>Al-Quran adalah petunjuk hidup bagi manusia yang terbebas dari kesalahan, kebatilan dan kontradiksi. Semua isinya benar dan adil.</p><p>وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ</p><p>Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Mahatahu (TQS al-An’am [6]: 115).</p><p>Qatadah mengatakan, maksudnya benar dalam ucapan-Nya dan adil dalam semua keputusan-Nya. Selalu benar dalam pemberitaan dan adil dalam tuntutan. Setiap yang Allah SWT beritakan adalah benar. Tiada keraguan dan kebimbangan padanya. Semua yang Allah SWT perintahkan adalah adil. Tiada keadilan selain keadilan-Nya. Setiap yang Allah SWT larang adalah batil. Sungguh tidak sekali-kali Allah SWT melarang, melainkan karena adanya mafsadat (kerusakan) pada yang Dia larang (Tafsir Ibnu Katsir, 3/322).</p><p>Manusia sebagai makhluk berada pada kondisi tidak sempurna dan penuh keterbatasan. Sehebat-hebatnya manusia dengan akal dan pikirannya, hasilnya tetap terbatas. Dikatakan, Al-Insân mahall al-khatha` wa an-nisyân (Manusia itu tempat salah dan lupa). </p><p>Siapa saja yang meyakini dan mengamalkan al-Quran, dia berada di jalan yang lurus, mendapatkan pahala, ridha dan surga-Nya. Sebaliknya, siapa pun yang mengingkari al-Quran berarti kafir. Yang berpaling dari al-Quran tersesat. Yang mengabaikan al-Quran mendapatkan dosa, murka dan neraka. </p><p>Itulah Al-Quran dalam akidah atau keyakinan Islam. Jadi, kalau ada orang Mukmin ditanya pilih mana al-Quran atau gagasan manusia, jawabannya tegas: pilih al-Quran!</p><p>Respon yang tegas menunjukkan keyakinan Islam yang kuat dan lurus. Jika ada yang menyatakan respon tegas ini dimaknai kaku, intoleran dan radikal, maka ada persoalan pada mindset orang yang membuat pernyataan tersebut.</p><p>Ketika sikap tegas lebih memilih al-Quran dianggap sebagai indikator radikalisme, sementara radikalisme dianggap sebagai sesuatu yang buruk dan membahayakan, itu berarti menuduh al-Quran sebagai sesuatu yang buruk dan membahayakan. Hal demikian dapat dimaknai penistaan terhadap al-Quran. Wa al-‘iyâdz bilLâh. Sungguh sangat disesalkan. Bagaimana bisa ada orang yang mengaku beragama Islam, namun justru menistakan kitab sucinya sendiri? </p><p>Al-Quran: Petunjuk yang Sempurna</p><p>Pernahkah Anda berjalan di lorong yang gelap gulita? Pastinya Anda tak akan mampu melihat arah lorong tersebut. Tidak nyaman dan Anda pun ragu-ragu dalam melangkah. </p><p>Bagaimana rasanya bila kemudian tiba-tiba ada cahaya yang menerangi lorong tersebut? Tentu Anda akan merasa bahagia dan lega karena petunjuk arahnya jadi jelas dan Anda pun yakin dalam melangkah.</p><p>Demikian pula dalam hidup. Saat Anda menjalani hidup di dunia tanpa petunjuk maka gelaplah kehidupan. Sebaliknya, saat petunjuk tersebut jelas maka jelaslah kehidupan. </p><p>Al-Quran adalah cahaya petunjuk yang menerangi kehidupan yang gelap gulita. Siapa saja yang mengabaikan al-Quran akan terjerumus ke dalam jurang kegelapan dosa. Siapa saja yang berpegang teguh pada al-Quran maka ia akan selalu diliputi cahaya petunjuk dan tidak akan tersesat selamanya.</p><p>تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ</p><p>Aku telah meninggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selamanya selama berpegang dengan keduanya, yaitu Kitab Allah (al-Quran) dan Sunnahku (HR al-Hakim).</p><p>Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia dalam semua aspek kehidupan. </p><p>وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ</p><p>Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu serta petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (TQS an-Nahl [16]: 89).</p><p>Faktanya, al-Quran tidak hanya menjelaskan perkara akidah, ibadah, hukum makanan, pakaian dan akhlak. Di dalam al-Quran pun terdapat ayat-ayat yang menerangkan tentang kepemimpinan dan pemerintahan beserta hukum yang wajib diterapkan dalam kehidupan. Juga tentang jihad, harta rampasan perang, sanksi bagi pencuri, pezina dan lain-lain. </p><p>Lebih jelas lagi, dalam kitab-kitab fikih dibahas mulai bab thaharah, muamalah mâliyyah hingga al-qadhâ` (peradilan), hudûd dan jinâyât, hingga masalah imâmah atau khilafah. </p><p>Semua itu menunjukkan bahwa Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Semuanya wajib diterapkan secara kaffah. Tak boleh diambil sebagian dan ditinggalkan sebagian. Tak boleh pula mengingkari ayat al-Quran karena bisa terjatuh pada kekufuran. </p><p>Oleh karena itu, sekularisme jelas bertentangan dengan Islam dan harus ditinggalkan. Sekularisme adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Dalam pandangan kaum sekuler, agama boleh ada, namun tidak boleh mengatur kehidupan publik, seperti negara, pemerintahan, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, keamanan dan berbagai kehidupan lainnya. Agama dibatasi hanya untuk mengatur kehidupan privat, seperti dalam masalah ibadah, moral dan keluarga. </p><p>Paham sekularisme inilah yang secara faktual berlangsung di negeri ini mulai rezim Orde Lama hingga sekarang. Bahkan kondisi saat ini lebih parah karena yang berlaku adalah sekularisme radikal. Sekularisme radikal betul-betul mengebiri al-Quran. Syariah Islam dijauhkan sama sekali dalam pengaturan urusan publik di negeri ini. Sekularisme radikal bukan sekadar memisahkan agama dari kehidupan, namun sudah pada taraf memusuhi agama. Misalnya pernyataan dari pejabat publik bahwa musuh terbesar Pancasila adalah agama. Jadi, tidak aneh jika dalam Tes Wawasan Kebangsaan ada pertanyaan, “Pilih al-Quran atau Pancasila?” Inilah paham sekularisme radikal.</p><p>Ketika sekularisme diterapkan maka yang terjadi kerusakan. Sebabnya, menerapkan sekularisme—menyingkirkan agama (Islam) dari kehidupan—adalah dosa dan kemaksiatan. Dosa dan kemaksiatan tentu akan membawa kerusakan. Allah SWT berfirman:</p><p>ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ</p><p>Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (TQS ar-Rum [30]: 41).</p><p>Inilah yang sekarang dialami negeri ini. Korupsi semakin menggila. Utang semakin menggunung. Tembus 6500 Triliun rupiah. Pajak diperluas dan dinaikkan sehingga mencekik rakyat. Sumberdaya alam diprivatisasi dan banyak dikuasai asing. Jumlah rakyat miskin semakin banyak. Belum lagi masalah kriminalitas yang semakin meningkat dan lain-lain.</p><p>Khatimah</p><p>Wahai umat Islam, berjuanglah terus sekuat tenaga untuk memperjuangkan al-Quran dan syariah Islam agar tegak kembali dalam seluruh aspek kehidupan. Tak boleh mundur sejengkal pun walau apa pun yang terjadi. Dengan perjuangan ini semoga kita mendapatkan pertolongan Allah SWT. Allah SWT akan menolong hamba-Nya jika mereka mau menolong agama-Nya. Semoga kita termasuk di dalamnya. Amin. []</p><p>---*---</p><p>Hikmah:</p><p>Allah SWT berfirman:</p><p>إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا - أُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا</p><p>Sungguh orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, juga bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, "Kami mengimani sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain)," serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu siksaan yang menghinakan. (TQS an Nisa’ [4]: 150-151). []</p><p>---*---</p><p><br /></p><p>Download file PDF versi mobile:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah198m">http://bit.ly/kaffah198m</a></p><p><br /></p><p>Download file PDF versi cetak:</p><p><a href="http://bit.ly/kaffah198">http://bit.ly/kaffah198</a></p>Agussalim Abu Dzakiyhttp://www.blogger.com/profile/03283061516253609919noreply@blogger.com0