IHSG Anjlok, Sentimen Politik Naik: Ini Salah Sistem, Bukan Sekadar Pasar_
π IHSG Anjlok, Sentimen Politik Naik: Ini Salah Sistem, Bukan Sekadar Pasar
Pada 18 Maret 2025, IHSG terjun bebas hingga lebih dari 7%.
Perdagangan pun dihentikan sementara.
Investor panik.
Rakyat bertanya-tanya.
Namun Presiden berkata:
“Pangan aman, negara aman.”
"Harga saham bisa naik-turun, yang penting telur dan cabai stabil."
ππ
IHSG bukan cermin ekonomi rakyat.
Ia lebih tepat disebut cermin sentimen investor.
Jika investor optimis, IHSG naik.
Jika mereka takut, pasar langsung jeblok.
Yang bermain hanya segelintir.
Yang terdampak? Kita semua.
Faktanya, 43% warga Indonesia tinggal di desa.
Mayoritas tak pernah bersentuhan dengan saham.
Tapi mereka tahu betul saat harga beras naik.
Mereka lebih akrab dengan warung, bukan bursa efek.
Lalu, mengapa pasar saham dijadikan tolok ukur utama ekonomi?
π€
IHSG bisa jatuh hanya karena presiden terpilih tak disukai investor.
Atau karena program makan gratis dianggap membebani APBN.
Bahkan bisa merosot hanya karena RUU tertentu disahkan.
Pasar saham ini bukan soal angka.
Tapi soal persepsi dan spekulasi.
Soal rasa, bukan realitas.
Tak heran banyak yang berkata:
“Saham itu seperti perjudian legal.”
Dan memang, sistem kapitalis-liberal membuat pasar jadi arena spekulasi.
Yang dikejar bukan nilai hakiki, tapi keuntungan instan.
π°
Dalam Islam, ekonomi harus berbasis pada aktivitas riil dan produktif.
Bukan sekadar angka di layar.
Bukan transaksi maya yang penuh gharar (ketidakjelasan).
π Riba? Diharamkan.
π² Spekulasi? Dilarang.
π§Ύ Jual beli? Harus jelas barang dan nilainya.
Di masa para sahabat, para pemimpin juga adalah mujahid.
Tapi mereka bebas dari kepentingan politik dan bisnis.
Tidak ada tarik-menarik militer di belakang layar.
Yang ada hanya satu fokus: melayani rakyat dengan syariat.
π
Dalam sistem Islam, pemimpin tidak bekerja demi suara terbanyak.
Mereka bekerja karena amanah dari Allah.
Aturannya bukan hasil lobi politik, tapi wahyu.
Jelas, adil, dan berpihak pada rakyat.
Masalah IHSG ini bukan sekadar teknis ekonomi.
Ini tentang sistem.
Sistem sekuler menjadikan nilai ditentukan oleh sentimen,
bukan oleh kebenaran atau maslahat umat.
Dan inilah yang merembet ke semua lini:
politik, hukum, bahkan militer.
π§©
Kalau hidup ini ciptaan Allah,
maka aturan hidupnya juga harus berasal dari-Nya.
Tak masuk akal jika manusia hidup dengan aturan bikinan sendiri.
Islam bukan cuma agama ibadah,
tapi sistem hidup yang menyeluruh.
π
Perubahan bukan sekadar ganti pemimpin.
Tapi ganti sistem.
Dan perjuangan besar selalu dimulai dari kesadaran dan gerakan.
π’
Maukah engkau ikut berjuang mewujudkan sistem yang adil dan diridhai Allah?
π±
π― Follow @portalperadabanislam untuk konten:
π Dakwah | π Pemikiran | π Solusi Peradaban
➡️ Mari jadi bagian dari gerakan perubahan menuju kebaikan hakiki.
0 Response to "IHSG Anjlok, Sentimen Politik Naik: Ini Salah Sistem, Bukan Sekadar Pasar_"
Post a Comment