SABAR DALAM PERJUANGAN


___
Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani

Banyak orang yang ingin cepat sampai tujuan, hingga ia tidak sadar ia menginjak kaki temannya, tidak sadar menyikut kawannya, tidak sadar asap kendaraannya menyemprot muka orang lain, deruan gas kendaraannya membisingkan telinga tetangganya, juga mengagetkan saudaranya.

Ingin sukses tetapi tidak mau mengerahkan segenap tenaga. Akhirnya, jalan pintas yang diambil. Benda-benda "keramat" ia pertuhankan, orang "pintar" ia datangi. Berharap merekalah yang akan mengabulkan semua permintaannya.

Ia lupa dengan firman Allah yang mengecam keras berbagai praktik perdukunan. Mungkin juga ia sudah tidak percaya lagi dengan ancaman Allah bagi orang-orang yang bergelut dengan kemusyrikan, atau mungkin juga ia sudah tidak lagi yakin dengan keberadaanNya.

Ada pula yang pada akhirnya menggadaikan akidah dan idealismenya. Demi meraih sebongkah perhiasan dunia ia rela menjual intelektualitasnya. Ia bunuh saudaranya, ia injak-injak jasadnya yang sudah tidak lagi berdaya. Semua dilakukan hanya demi meraih simpati dari para donaturnya yang digadang-gadang akan mengabulkan permintaannya.

Mereka ada yang hidup di terminal-terminal jalanan, ada pula yang hidup di gedung-gedung ber ac, bersembunyi di balik tumpukan buku dan kitab. Jenis yang kedua inilah yang lebih terkesan elegan. Sekalipun ia bandit paling kejam, orang awam akan melihatnya sebagai kaum cendekiawan.

Mungkin kita adalah termasuk di antara korbannya. Bangkai para aktis Islam sudah disantap di atas meja-meja istana. Sebelum akhirnya sang kanibal keluar dengan menenteng selembar SK kerja sebagai demang-demang kerajaan. Dengan jalan pintas ia sukses mendapat apa yang diinginkan.

Sepertinya daging bangkai para aktifis Islamlah yang paling lezat, sehingga ia tidak ada bosan-bosannya untuk terus menyantapnya. Terlebih lagi jika di hadapan para donaturnya. Mereka goreng dengan sesedap mungkin, agar tuannya semakin terhipnotis dengan aromanya.

Menyikapi semuanya itu cukuplah bagi kita untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Allah swt. Biarkan Zat Yang Maha Kuasa yang menentukan, menyadarkannya di dunia atau menyadarkannya di akhirat. Di samping kita juga harus tetap bersabar. Istiqomah menyerukan kebaikan.

Tetaplah berada di garis perjuangan. Jangan sekali-kali mencari jalan pintas, apalagi lari dari medan laga, karena itu hanya akan semakin menjauhkan kita dari cita-cita luhur yang penuh kebaikan, yakni tegaknya Islam sebagai Mercusuar Peradaban, yang akan menenggelamkan segala macam bentuk penjajahan.

#Alumni212
#ReturnTheKhilafah
Cirebon, 30 Juli 2019
______
___________
Alhamdulillah, Penulis telah selesai menyusun Naskah Buku yang berjudul "Ketika Kiai Dipertuhankan" (Fenomena Hancurnya Agama2 Samawi), Terbitan Al-Azhar Press, Bogor.

Untuk pemesanan dan Bedah Buku silahkan hubungi no. 0817 011 7771

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SABAR DALAM PERJUANGAN"

Post a Comment