MENYAMBUT FAJAR KHILAFAH



 Oleh: Ustadz.Irfan Abu Naveed

Mengherankan urusan mereka yang mengaku muslim tapi tidak setuju penegakkan Khilafah, yang kelak menegakkan syari'at Islam kaffah, menyatukan kalimat kaum Muslim dan mengembalikan kemuliaan mereka yang kini terkoyak-koyak kaum imperialis.

Mereka yang aktif menstigma negatif Khilafah, ada baiknya sejenak berpikir, merenungkan apa yang dikhawatirkan Hanzhalah bin Al-Rabi’ ra, sahabat sekaligus juru tulis Nabi ﷺ, saat beliau menyaksikan konspirasi yang dilakukan oknum penduduk Mesir, Kufah, dan Bashrah dalam rangka melengserkan khalifah Utsman bin ‘Affan ra dari kekhilafahan.

Sahabat yang mulia, Hanzalah r.a. bersenandung:

عجبت لما يخوض الناس فـيه * يرومون الخلافة أن تزولا
ولو زالت لزال الخير عنـهم * ولاقوا بعدها ذلا ذلـيلا
وكانوا كاليهود أو النصارى * سواء كلهم ضلوا السبيلا
“Aku heran dengan apa yang menyibukkan orang-orang ini # mereka berharap agar khilafah segera lenyap”
“Jika ia sampai lenyap sungguh akan lenyap pula semua kebaikan dari mereka # dan mereka akan menjumpai kehinaan yang amat sangat.”
“Adalah mereka kemudian seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani # mereka semua sama-sama berada di jalan yang sesat.”[*]

Tidak terlalu memprihatinkan jika Khilafah di tolak manakala negeri-negeri kaum Muslim makmur di bawah asuhan paradigma politik Demokrasi, ideologi kapistalisme, apa yang terjadi? Kenyataannya jauh panggang dari api, apa yang dinanti hanyalah mimpi, yang terjadi justru dihantui bayang-bayang imperialis yang mencaplop kekayaan negeri-negeri kaum Muslim sekaligus merebut tanah mereka.

Kaum Muslim banyak, tapi bagai buih dalam lautan karena kaum Muslim terkotak-kotak dalam sekat-sekat perahu yang kecil dan rapuh, dibawah kendali nakhoda yang tak paham jalan, dan tak berpengalaman, hingga hancur sedikit demi sedikit tatkala diterpa ombak besar yang dibawa oleh kapal-kapal besar para perompak.

Mengapa tak berpikir membangun satu kapal yang berukuran besar nan gagah, di bawah naungan panji tauhid, dalam kendali satu nakhoda berpengalaman dan amanah? Apakah hilang dalam benak mereka sejarah agung para pejuang Islam? Yang menorehkan tinta emas perjuangan Islam di atas lembaran-lembaran sejarah agung selama belasan abad, di mulai dari cahaya dari Timur yang dinyalakan oleh yang mulia baginda Rasulullah -shallallahu 'alayhi wa sallam-!

الرٰ ۗ كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ لِـتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ۙ بِاِذْنِ رَبِّهِمْ اِلٰى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِ
“Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Rabb mereka, (yaitu) menuju jalan Rabb Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji.” (QS. Ibrâhîm [14]: 1)

Kelak, cahaya Islam akan kembali terbit, dinyalakan oleh generasi kaum Muslim yang mewarisi sifat pejuang, mengalir dalam darah mereka, "DNA" para pejuang Islam, yang siap mengemban misi membangun sebenar-benarnya rumah besar umat Islam, Al-Khilafah.

Dari Hudzaifah r.a., ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

«ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»
“Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR Ahmad, Abu Dawud al-Thayalisi dan al-Bazzar)

Satukan suara! KHILAFAH! KHILAFAH! KHILAFAH!

والله المستعان

[*] Al-Hafizh Ibn Al-Atsir, Al-Kamil fi Al-Tarikh, Beirut: Dar al-Kitab al-'Arabi, cet. I, 1417 H, juz II, hlm. 541; Al-Hafizh Ibn Jarir al-Thabari, Tarikh al-Thabari, Beirut: Dar al-Turats, cet. II, 1387 H, juz IV, hlm. 386.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MENYAMBUT FAJAR KHILAFAH"

Post a Comment