MOHON MAAF, APA SALAH KHILAFAH ?




Oleh : Nasrudin Joha

Saya tidak ingin berdebat, tentang wajib hukumnya menegakan khilafah. Sebab, betapapun ayat, hadits, Qoul Ulama disampaikan, jika hati sudah berkarat membenci Khilafah, tak akan berfaedah semua dalil dan argumentasi.

Saya juga tak akan diskusi tentang sejarah agung khilafah, yang memberikan kemakmuran dan ketinggian peradaban manusia sepanjang sejarahnya. Sebab, sehebat apapun sejarah, bagi orang yang tak mencicipi kebajikannya, akan dianggap tak pernah ada.

Saya ingin mengajak anda untuk berdiskusi dan merasakan keadaan saat ini, masa kita, dalam cerapan indera kita. Kita awali, dengan apa yang menyebabkan kita membenci.

Umumnya, membenci itu karena pernah disakiti, dibuat susah, dizalimi. Aneh, jika tak pernah disakiti, tak pernah dibikin susah, dan tak pernah dizalimi tiba-tiba membenci.

Siapa yang menyakiti kita ? Saat saudara muslim di Uighur dibantai, penguasa justru diam. Saat muslim di India dibantai, penguasa justru bercengkrama dengan Modi. Saat Palestina dibantai zionis, penguasa juga bungkam.

Giliran China kena serangan Corona, rezim justru siap pasang badan. Negara kesatuan Republik Indonesia, justru dijadikan wilayah penampungan WNA China. Apa ini tidak menyakitkan ?

Lantas, apakah khilafah pernah menyusahkan kita ? Yang bikin susah menaikan BBM itu Khilafah ? Yang bikin susah menaikan TDL itu khilafah ? Yang bikin susah menarik pajak hingga minuman dan asap kenalpot itu khilafah ?

Lalu, apakah khilafah yang menumpuk utang ? Menjual aset BUMN ? Membiarkan WNA China menyesak di Indonesia membahayakan warga atas potensi tertular Corona ?

Pernahkah khilafah menzalimi kita ? Khilafah yang menaikan iuran BPJS ? Khilafah yang mengkriminalisasi ulama ? Khilafah yang merancang RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang zalim ?

Anda, dan kita semua pasti setuju. Tak ada peran khilafah, secuilpun terlibat menyakiti, menyusahkan dan menzalimi kita. Lantas, apa alasannya kita membenci Khilafah ?

Kalau ada tudingan, khilafah memecah-belah, lantas dimana perannya ? Memangnya negeri ini menerapkan khilafah ? Kemudian, karena khilafah diterapkan Indonesia terpecah belah ?

Saat ini, Indonesia belum menerapkan Khilafah. Indonesia menerapkan sekulerime demokrasi. Yang terjadi, elemen anak bangsa terbelah menjadi cebong - kampret.

Sipadan dan Ligitan lepas, itu oleh Megawati bukan oleh khilafah. Berarti, Megawati itu memecah-belah. Timor timur lepas, juga bukan karena Khilafah.

OPM ingin melepaskan diri, itu bukan ingin menerapkan Khilafah. Semua kasus disintegrasi itu bukan ulah khilafah.

Lalu, kenapa kita membenci Khilafah ? Kalaupun harus membenci, semestinya membenci sekulerime Demokrasi sebagai biang masalah. Jika mau membenci, seharusnya benci dan marah pada Jokowi, karena Jokowi yang bikin susah menaikan harga BBM, tarif listrik, tol, kenaikan pajak, dll.

Jika mau benci dan marah, bencilah pada penjajahan kapitalisme yang memaksakan ideologi sekuler, sehingga elemen anak bangsa terus berpecah belah. Benci dan marah kepada Amerika dan China yang telah mengangkangi kekayaan alam negeri ini.

Jadi, tak ada satupun kesalahan khilafah. Karena itu, tak ada satupun alasan bagi siapapun untuk membenci Khilafah.

Jika anda, kalian, membenci Khilafah karena belum atau tidak paham, termakan oleh hasutan penjajah dan para penguasa antek, sebaiknya ngaji ke HTI. insyaAllah, HTI akan menjelaskan khilafah secara tuntas dan memuaskan. [].

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MOHON MAAF, APA SALAH KHILAFAH ?"

Post a Comment