KETIKA ALLAH MENGGENGGAM HATI MANUSIA, SEMUANYA TIBA-TIBA BANGGA DENGAN "LA ILAHA ILLA-lLAH"



Oleh : KH. Hafidz Abdurrahman,  MA

Tidak kekuatan apapun yang bisa mennggerakkan, menghimpun dan menyatukan 8-10 juta umat manusia, mulai dari tua, muda, anak-anak, laki, perempuan, Muslim, non-Muslim, rakyat jelata, pejabat hingga selebriti, yang berjilbab, yang belum, yang bertato, yang rider, pesepeda, pejalan kaki, hingga disable, tentara dan semuanya dalam satu aksi Reuni 212, Aksi Bela Tauhid, Bendera Rasulullah, kecuali Allah SWT

Allahlah Yang Maha Menggenggam hati mereka semua, Muslim dan non-Muslim, yang telah bersyahadat  maupun belum, untuk bergerak, berhimpun dan melakukan aksi damai. Semuanya tampak bangga dengan Rayah dan Liwa', yang bertuliskan kalimat suci, "La Ilaha Ill-LLah Muhammad Rasulullah". Kalimat suci ini adalah kunci keislaman seseorang Muslim, tetapi hari ini kita menyaksikan orang-orang non-Muslim pun bangga mengangkat dan memakainya. Subhanallah.

Apa kekuatan yang bisa menggerakkan, memanggil dan menghimpun mereka? Kekuatan siapa? Jelas ini bukan kerja manusia. Ini bukan kerja panitia Reuni. Ini bukan kerja Hibzut Tahrir.  Habib Rizieq Shihab sendiri pernah mengatakan, bahwa ini juga bukan karena kehebatan beliau, tetapi karena Allah SWT. Karena kekuatan Allah semata

Bayangkan, ketika panitia, peserta, PO Bis, tiket kereta api, dan jalur transportasi semuanya menghadapi tekanan, intimidasi, teror, ancaman hingga pembatalan, nyatanya massa yang hadir membludak. Tidak bisa dibendung. Tak hanya sampai di situ, di beberapa titik dan daerah dibuat acara tandingan, dengan menghadirkan penceramah kondang, agar umat tak datang ke Reuni 212, nyatanya semuanya itu gagal membendung gelombang massa

Lalu siapa yang bisa menggerakkan massa sedemikian banyaknya itu? Kekuatan apa yang menggerakkan mereka? Mereka bukan hanya dari Jakarta, tetapi dari seluruh penjuru Indonesia. Tidak ada yang membiayai. Mereka membiayai diri mereka sendiri. Semuanya itu bisa terjadi karena panggilan akidah, iman dan keyakinan mereka. Bukan karena yang lain

Begitulah, cara Allah bekerja dan menyampaikan urusan-Nya ke tempat yang Dia kehendaki. Panitia, Habib Rizieq Shihab, atau HTI, hanya melakukan apa yang harus dilakukan, tetapi yang menggerakkan semuanya itu adalah Allah. Kini, Rayah dan Liwa' Rasulullah telah sampai di posisinya saat ini, karena Allah yang mengantarkannya, bukan yang lain

Jika Allah yang menggenggam hati umat manusia itu telah menyampaikan urusan-Nya, maka siapa yang bisa menghalangi? Tidak ada, dan tidak akan pernah bisa. Sebagaimana kisah Tufail bin 'Amru ad-Dausi, yang telinganya telah disumbat dengan penyumbat, agar tidak terhipnotis dengan pejelasan Nabi Muhammad. Tetapi, Allahlah yang menyampaikan penjelasan Nabi kepadanya, sehingga dia pun masuk Islam.

Subhanallah, wal hamdulillah, wa la ilaha illa-Llah Allahu Akbar.












Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KETIKA ALLAH MENGGENGGAM HATI MANUSIA, SEMUANYA TIBA-TIBA BANGGA DENGAN "LA ILAHA ILLA-lLAH""

Post a Comment