"GENERASI SHALAHUDDIN Al AYYUBI TIDAK LAHIR DARI RUANG HAMPA"

 


Oleh: Hafidz Abdurrahman

Shalahuddin sejak belum lahir telah dipersiapkan dari kedua calon suami-isteri yang sama-sama berazam ketika mereka menikah ingin melahirkan anak yang kelak akan bisa membebaskan al-Quds. Saat itu, al-Quds sedang berada di bawah cengkraman tentara Salib

Najmudin Ayyub, ayah Shalahuddin, penguasa Tikrit, Irak, duduk bersama seorang Syaikh di masjid Tikrit dan berbincang-bincang di sana. Datanglah seorang gadis memanggil Syaikh dari balik tirai dan Syaikh tersebut berbicara dengan si gadis itu

Tanpa sengaja Najmuddin mendengar Syaikh berkata pada gadis itu, “Kenapa kau tolak utusan yang datang ke rumahmu untuk meminangmu?” Gadis itu menjawab, “Wahai, Syaikh. Ia adalah sebaik-baik pemuda yang punya ketampanan dan kedudukan, tetapi ia tidak cocok untukku.”

Syaikh itu pun bertanya, “Siapa yang kau inginkan?”, Perempuan tersebut dengan tegas mengungkapkan:

“Aku ingin seorang pemuda yang menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan darinya anak yang menjadi ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis kepada kaum Muslimin”

Bagai tersambar petir, Najmuddin tersentak mendengar kata-kata perempuan tersebut. Allahu Akbar! itulah kalimat yang persis diucapkan Najmuddin pada pamannya beberapa waktu lalu. Sebuah insiden yang sangat mustahil terjadi jika tidak ada campur tangan Allah.

Seketika itu Najmuddin berdiri dan memanggil sang Syaikh, “Aku ingin menikah dengan gadis ini, ini yang aku inginkan. istri shalihah yang menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yang dia didik jadi ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis kepada kaum Muslimin.”

Perempuan tersebut menyetujuinya dan syaikh pun memediasi hubungan mereka hingga berlanjut ke jenjang pernikahan.

Inilah kisah pertemuan kedua orang tua Shalahuddin. Shalahuddin lahir dari proses panjang. Hasil kerja keras keilmuan, yang dibangun dengan manhaj Ahlussunnah wa al-Jamaah. Melalui tangan para ulama, dari al-Ghazali, Ahli ushul, fiqih, kalam dan tasawuf yang mendirikan Madrasah Nidzamiyah hingga Syaikh Abdul Qadir al-Jilani

Dari tangan ulama-ulama inilah, tokoh sekelas Shalahuddin al-Ayyubi dilahirkan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to ""GENERASI SHALAHUDDIN Al AYYUBI TIDAK LAHIR DARI RUANG HAMPA""

Post a Comment