*KHILAFAH, SEMAKIN DITENTANG SEMAKIN MENANTANG*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik

Lucu, geli, sekaligus menjengkelkan. Para penentang Khilafah ini pada mulanya menolak Khilafah sebagai ajaran Islam. Khilafah hanya sejarah, yang tak perlu dihiraukan. Cukup untuk dikenang, tak perlu ada romantisme sejarah apalagi ingin mengulangi kegemilangan sejarah peradaban Islam yang pernah eksis ditopang oleh daulah Khilafah.

Tapi, dikesempatan lain para penentang Khilafah ini berbusa-busa agar bangsa ini jangan melupakan sejarah. Jas Merah, jangan lupakan sejarah, begitu celoteh mereka. Para penentang Khilafah ini menolak mengambil pelajaran (ibrah) dan spirit perjuangan dari sejarah Khilafah, tetapi mereka begitu taklid buta pada sejarah Mandor Romusha yang mengajarkan konsep Nasakom, dan berapi api mengambil semangat perjuangan darinya.

Khilafah, sudah dianggap bayi Musa AS pada zaman Fir'aun. Belum juga berdiri, sudah mengalami persekusi dan kriminalisasi. Semua yang terkait dan berhubungan dengan Khilafah di monsterisasi.

Coba berfikir sejenak, siapa yang korupsi anggaran Bansos ? Siapa yang korupsi Benur ? Siapa yang korupsi E KTP ? Siapa yang korupsi Century ? Siapa yang korupsi BLBI ? Siapa yang korupsi Jiwasraya ? Siapa yang menumpuk hutang dan membebani rakyat ? Siapa yang menjual aset BUMN ? Siapa yang mengobral murah SDA bangsa ini ? SEMUA PASTI KOMPAK MENJAWAB, BUKAN KERJAAN KHILAFAH.

Para penentang Khilafah ini aneh, logika yang mereka bangun mereka runtuhkan sendiri. Misalnya, mereka berulang kali mengatakan Khilafah mimpi, khilafah Utopia. Tetapi, ketika ada orang yang 'bermimpi' dan berjuang untuk mewujudkan 'mimpi' Khilafah, mereka sibuk menghalanginya. Aneh bukan ? Kalau mereka konsisten Khilafah itu mimpi, semestinya tidak perlu repot-repot menghalangi.

Mereka, menuding Khilafah memecah belah anak bangsa. Tapi, saat ini, saat bangsa terbelah pada arus cebong kampret, apakah itu kerjaan Khilafah ? Bukan, itu akibat Pilpres 2019.

Mereka, menuding Khilafah akan menghilangkan nyawa, melakukan pembunuhan seperti ISIS. Faktanya ? Apakah, 6 Syuhada FPI dibunuh Khilafah ? Apakah, 894 petugas KPPS meninggal dibantai Khilafah ? Apakah, banyak anggota TNI, polisi dan sipil di Papua mati dibunuh Khilafah ?

Tidak. Jawabannya tidak. 6 anggota FPI mati oleh tembakan polisi. 894 petugas KPPS meninggal, korban demokrasi melalui gelaran Pilpres 2019. Anggota TNI, polisi dan sipil di Papua dibunuh oleh OPM.

Apakah para penentang Khilafah itu menuding Polisi radikal ? OPM teroris ? Bahkan, menyebut demokrasi dan Pilpres biang kejahatan karena menyebabkan 894 nyawa melayang ?

Mereka menuding Khilafah akan mengancam NKRI. Hellow ? Timor Timur lepas dari NKRI oleh Khilafah ? Pulau Sipadan dan Ligitan lepas karena kecerobohan Khilafah ? Geliat disintegrasi di Papua disusupi ideologi Khilafah ? Semua itu tidak ada hubungannya dengan Khilafah.

Khilafah dituduh anti kebhinekaan, anti keberagaman. Lalu, siapa yang melakukan pemberangusan atas keberagaman pendapat. Siapa yang menangkap jumhur Hidayat ? Siapa yang menangkap Syahganda Nainggolan ? Siapa yang menangkap Habib Rizieq Shihab ? Khilafah ? Bukan, itu semua kerjaan rezim Jokowi. Kenapa Khilafah yang dituduh anti perbedaan ?

Semua itu menunjukkan bahwa maha benar janji Allah SWT, bahwa Khilafah benar-benar akan kembali tegak, atas izin Allah SWT, dalam waktu dekat dan tidak terlalu lama. Semua penentangan terhadap Khilafah, justru mengkonfirmasi Khilafah semakin 'menantang' dan berpeluang untuk segera menjadi kenyataan. [].

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " *KHILAFAH, SEMAKIN DITENTANG SEMAKIN MENANTANG*"

Post a Comment